Mimpi Indah

2K 5 1
                                    

Feyzha POV

Kriiing.....kriiing.....

Bekerku berbunyi. Aku meliriknya. Oh, masih pukul 6 kurang. Hmmm... masih terlalu pagi. Aku pun tidur kembali. Tak lama kemudian, aku merasakan wajahku basah. Lalu, kubuka mata. Ku lihat sosok Kak Liana, kakak perempuanku satu satunya, berdiri bekacak pinggang dengan wajah yang tidak bersahabat.

"Sudah jam segini belum bangun. Inilah akibatnya kalau tidur terlalu malam," kat Kak Liana tegas.

Aku mengucek mataku yang masih mengantuk.

"Ayo cepat mandi. Kita akan segera pergi," kata Kak Liana.

"Mau pergi kemana, Kak? Kita enggak sekolah?" tanyaku.

"Kamu gimana, sih? Sekarang, kan, hari Minggu," sahut Kak Liana.

"Oh, iya," aku menupuk dahi. "Tapi Kakak, kok, sudah mandi? Sudah rapi. Memangnya mau pergu kemana?" tanyaku sambil duduk memeluk guling.

"Kita mau pergu jalan jalan," kata Kak Liana.

Oh, ya, nama lengkap kakakku adalah Meliana Kacrina. Aku memanggilnya Kak Liana. Dia adalah sosok kakak yang tegas, tetapu hatinya sangat lembut.

"Jalan jalan kemana?" tanyaku lagi.

"Rahasia, dong. Kamu mau ikut enggak, sih? Lucy ikut, lho," kata Kak Liana. Lucy adalah sahabat sekaligus sepupuku.

"Lucy ikut? Horeee.... Mana Lucynya, Kak?" Aku langsung semangat dan berdiri sambil melempar guling ke kasur.

"Ada di ruang tamu. Dia datang sejak tadi. Dia sempat mengintip kamu, lho. Tapi kamu masih tidur. Ya sudah, ayi cepat mandi," kata Kak Liana seraya begegas keluar kamarku.

Aku pun segera mandi.

"Ah, segarnya," gumanku setelah selesai mandi. Aku langsung berpakaian.

Hari ini, aku memakai celana jins bergambar bungan warna pink dengan blus kuning bergambar kupu kupu. Aku memakai bandi pink dan jepitan kuning kecil untuk hiasan rambut. Setelah selesai, aku bergegas keluar. Benar kata Kak Liana, Lucy dan keluarganya sydah menunggu.

"Ini dia... jam tujuh baru bangun. Hahahah," canda Lucy. Aku melotot, pura pura marah.

Dua keluarha sudah bersiap siap pergi bersama. Aku, papa, mama, Kak Liana, Lucy, Kak Glydel ( kakak Lucy), papa Lucy, dan mama Lucy.

"Lucy, kamu tahu enggak kita mau kemana?" Tanyaku. Lucy mengangkat bahu. Kemudian, Lucy bertanya kepada papanya.

"Pa, kita mau jalan jalan ke mana?" tanya Lucy.

"Kita mau ke bukit berbunga. Kata teman papa, di sana tempatnya bagus. Udaranya sangat sejuk karena berada di perbukitan. Ada banyak bunga, ada aur terjun kecil, dan pohon pohon yang rindang. Disana ada juga tempat perkemahan dan tempat piknik yang indah," papa Lucy menjelaskan.

Mataku berbinar. Kira kira tempatnya seperti apa, ya? Otakku berputar putar membayangkan tempat itu.

Dua jam berlalu. Kami pun tiba di tujuan dengan selamat. Anehnya, di tempat ini tidak ada bunga atau pemandangan indah seperti yang diceritakan oleh papa Lucy.

Kami berhenti di kaki bukit. "Ayo, kita naik ke atas bukit," kata papa. Aku terkejut memandang bukit itu. Di bukit itu ada banyak tumbuhan berduri yang tumbuh dekat batu batu besar. Bagaimana cara naiknya?

"Kok, di sini sepi dan tidak ada bunganya, Pa? Lagi pula untuk naik ke atas bukit itu pasti susah. Banyak durinya," keluhku.

"Sudah ikuti saja kata kata Papa," kata Kak Liana.

KUMPULAN CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang