Bugh....
Satu pukulan telak sekali lagi dimuka lawan,Uzumaki Naruto berhasil melumpuhkan lawan terakhirnya,Naruto pemuda berumur 22 tahun ini,baru saja diserang beberapa gerombolan preman di persimpangan jalan menuju apartemenya,Naruto saat itu baru saja pulang dari kerja part timenya di sebuah kafe tempat dia bekerja.Dia di hadang para preman dipersimpangan jalan,dan meminta uang padanya,tentu saja Naruto yang memang hidup pas-pasan tidak mau memberikan uangnya, dia bekerja keras untuk mendapatkan uang ini dan para preman sok ini dengan se-enak udelnya meminta atau memaksa Naruto memberikan uang hasil jerih payahnya.
Tentu saja Naruto tidak terima,hidupnya sulit disini, bahkan saking sulitnya terkadang dia hanya harus makan sekali selama 24 Jam demi menghemat uang,Naruto lebih memilih babak belur dihajar preman dari pada membiarkan uangnya melayang begitu saja.
Cuihh...
Naruto meludahkan darah dari mulutnya,dia bersandar pada tiang listrik dibelakangnya,melumpuhkan beberapa preman yang memeliki badan lebih besar darinya itu sangat tidak mudah,dia harus merelakan beberapa bagian tubuhnya remuk kena hantam preman-preman sangar itu.
Beranjak dari sandaranya,Naruto melangkah pergi meninggalkan tempat itu,langkah Naruto sedikit sempoyongan,Naruto memegang kepalanya.Dia pusing,kepalanya beberapa kali dijedukan ke dinding sewaktu dia bertarung tadi,menepuk-nepuk kepalanya dengan sedikit keras,Naruto mencoba mengabaikan rasa sakitnya,melangkah lebih cepat menuju rumahnya yang tidak begitu jauh dari tempat dia bertarung.
***
Brakk...
"Aku pulang" Naruto berkata lirih sambil membanting pintu apartemen bobrok miliknya,melepaskan sepatu yang dia kenakan secara asal,Naruto melangkah kedalam apartemen kecilnya itu,berniat ke kamar untuk segera mengistirahatkan tubuhnya yang lelah tanpa repot-repot membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
"Dari mana kau Naruto"
Langkah Naruto berhenti mendengar suara bernada dingin dibelakangnya,membalikan badan Naruto menemukan pemuda yang se-umuran dengannya melipat tangan di dada dengan tatapan tajam melihat padanya.
"Oh kau masih disini" jawab Naruto sinis pada Sasuke,pemuda yang menghentikan langkahnya menuju kamar."Pulanglah ke istanamu Uchiha aku sudah muak melihatmu" lanjut Naruto semakin sinis pada Sasuke.
Membalikan badan Naruto kembali melangakah menuju kamarnya,Naruto mengigit bibirnya kuat menahan isakan tangis yang akan keluar,hatinya sakit melihat wajah terluka Sasuke begitu mendengar kalimat pengusiran darinya,tapi Naruto harus melakukanya agar Sasuke kekasih yang dia cintai itu kembali pada kehidupannya sebenarnya sebelum bertemu dengan dirinya.
Blamm
Naruto menutup pintu kamar cukup keras,meninggalkan Sasuke yang menatap sendu pada daun pintu yang menelan Naruto beberapa saat lalu.Sasuke hanya diam,tangannya mengepal menahan emosi yang akan keluar,Naruto sudah berubah, dia tidak seperti dulu lagi,Naruto yang akan tersenyum ketika melihatnya, semua berubah sejak kejadian itu.
Kejadian dimana dia dibuang oleh keluarga bangsawan Uchiha, keluarganya sendiri.
Hikss...
Sasuke menatap pintu kamar dengan sendu begitu mendengar isak tangis yang berusaha di tahan dari kamar,melangkah kesana,Sasuke meletakan tangan putihnya di pintu.
Hikss ugh hiksss
Sasuke masih terdiam didepan pintu mendengarkan isak tangis pilu tersebut,Sasuke tau Naruto tengah menangis,menangisinya,menangisi keadaan mereka saat ini.
Tuk..tukk..
Sasuke mengetuk pelan pintu kamar"Sayang aku sudah menyiapkan makanan,makanlah dulu Naru" ucap Sasuke lembut pada Naruto pasangan hatinya.
Tidak ada jawaban,Sasuke beranjak,melangkah pergi membiarkan Naruto menenangkan dirinya terlebih dahulu.Sasuke berjalan menuju sofa satu-satunya yang ada di apartemen murah ini,mendudukan diri disana Sasuke termenung memikirkan Naruto yang setiap malam pasti menangis sejak dia diusir keluarganya sendiri.
Terkadang Sasuke berpikir apa Naruto tidak bahagia karna Sasuke lebih memilih Naruto,dari pada keluarganya sendiri,tapi Sasuke selalu menepis pikiran itu jauh-jauh Sasuke tahu Naruto bersikap sinis karna Naruto tidak mau melihat Sasuke hidup susah dibenci keluarganya,Sasuke tau Naruto sangat mencintainya,Naruto sangat baik dia rela mengorbankan perasaanya sendiri demi kebaikan Sasuke.
Tapi yang tidak Naruto ketahui Sasuke tidak keberatan sama sekali atas keadaanya saat ini yang jauh dari kehidupanya dulu yang bergelimang harta,Sasuke bahagia bersama Narutonya,dia bahagia, Sasuke akan terus berada di sisi Naruto sampai kapanpun,sampai Naruto menyadari dia tidak butuh apapun selain Narutonya seorang.sampai Naruto berhenti bersikap sinis dan pura-pura membencinya agar Sasuke kembali kerumah istananya meninggalkan Naruto sendirian,itu tidak akan terjadi Sasuke pastikan itu,dia tidak akan meninggalkan Naruto sendirian.
***
Sasuke tengah serius membaca buku di perpustakaan kampusnya, sampai dia merasakan tepukkan halus dipundaknya.
"Sasuke-kun sedang apa"
Sasuke melirik gadis berambut pink yang menepuk pundaknya tadi dengan sinis,memutar mata bosan sekaligus jengah pada Sakura,gadis cantik yang menanyakan dia sedang apa,sudah jelas Sasuke tau Sakura tidak terlalu bodoh untuk mengetahui kalau dia sedang membaca buku. Basa-basi Sakura untuk memulai percakapan dengannya membuat Sasuke jengah.
"Sasuke-kun kenapa diam" Sakura meraih tangan Sasuke dan bergelayut manja padanya.Sasuke mendelik,menghentakan tangannya cukup keras agar Sakura melepaskan pelukanya ,Sasuke tidak habis pikir kenapa gadis pingky ini tidak berhenti mendekatinya walau Sasuke sudah bersifat kasar dan mempunyai kekasih.gadis keras kepala.
"Menjauh Sakura kau membuatku muak"nada dingin dan tatap tajam Sasuke berikan pada Sakura,dia sedang dalam mood yang tidak baik sekarang.
"Ugh Suke kun jahat~"rajuk Sakura manja atas perlakuan Sasuke.
"Pergi!" Tekan Sasuke pada Sakura sekali lagi."Sebelum aku menendangmu dari hadapanku".Sasuke dapat melihat Sakura merengut sebelum pergi meninggalkan Sasuke sendiri.
"Kenapa kau mengusir gadia cantik sepertinya"
Sasuke menoleh melihat Naruto kekasihnya menatapnya datar tanpa minat."Dia cantik kau buta Uchiha"lanjut Naruto sinis dengan nada mengejek.
"Berhenti menjodohkanku dengan gadis diluar sana idiot" balas Sasuke tak kalah dingin
Naruto menaikan alisnya,memandang remeh Sasuke,"Kau idiot dia seribu kali lebih baik dariku"Naruto melangkah pergi beranjak meninggalkan Sasuke.
Sasuke hanya diam,menatap Naruto,dia sedikit menarik ujung bibirnya membentuk senyuman kecil,yahh walau Naruto sering menjodoh-jodohkanya dengan gadis diluar sana sejak kejadian itu,tapi setidaknya Naruto tidak pernah mengatakan putus pada Sasuke atau kata-kata perpisahan jika Sasuke didekati oleh gadis-gadis cantik diluar sana atau Naruto yang menyodorkan gadis-gadis diluar sana pada dirinya.Sasuke tau Naruto menginginkanya lebih dari apapun dia hanya dalam keadaan tidak stabil? Dan Sasuke pastikan dia hanya akan selalu menjadi milik Naruto
"Idiot teme jelek" Sasuke mendengus geli mendengar lengkingan teriakan Naruto dari luar perpustakaan,mengedikan bahu acuh,Sasuke kembali pada kegiatanya semula membaca buku.
***
Tbc
Yo je datang dengan cerita baru.... semoga menghibur dan vote and comment ditunggu untuk penentu cerita ini dilanjut atau engak
Okeh pye pye
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Love
FanfictionSasuke hanya berusaha,keluarganya menerima apa yang menjadi pilihanya,apapun itu termasuk jatuh cinta pada seorang pemuda.