empat

50 3 0
                                    

Difa pov

Alarm ku berbunyi. Aku mengambil alarm ku di atas meja nakas dan mematikannya.

"Hoamm..."

Aku menguncir rambutku asal. Adzan sudah berkumandang segera aku melaksanakan kewajiban ku. yaitu sholat subuh dan Aku mengakhiri sholat ku dengan membaca doa.

"Ya allah ampuni lah dosa dini. Masukanlah dia ke surga mu ya allah. dan ampunilah dosa kedua orangtua hamba dan teman-teman hamba ya allah. Amin..."

Setelah sholat aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
............

Aku melangkahkan kaki ku melewati beberapa koridor kelas. Banyak yang mengucapkan belasungkawa kepada ku. Aku hanya membalas mereka dengan senyuman. Dan ucapan terima kasih. Setibanya di kelas, teman-teman ku juga mengucapkan hal yang dari tadi ku dengar.

"Dif turut berduka cita ya"

Kalimat itu selalu ku dengar. Aku jadi teringat. Dini...

Kring...kring...kring...

Bel masuk berbunyi, seluruh siswa kelas XI IPA 4 sudah duduk di tempatnya masing-masing. Dan kbm berlangsung yang diawali dengan pelajaran Matematika yang rumit.
..........

Setelah pulang sekolah......

Aku mengendarai mobilku menuju MM. MM adalah salah satu mall yang berada tidak jauh dari sekolahan SMA garuda. tak butuh waktu lama aku sudah sampai di MM.

"Hai..." ucap seseorang di belakang ku yang memukul pelan bahuku.

Aku menoleh ke belakang. Ada seorang laki-laki yang berpakaian seragam putih abu-abu.

"Hai.." balasku.

"Kesana yu" ucapnya menunjuk sebuah rumah makan.

Aku membalasnya dengan anggukan.
Kami duduk di meja paling pojok. Dia memanggil salah satu pelayan.

"Mau pesan apa?"

"Saya pesan kentang goreng satu,sama strawberry milk shake satu. kalo lu mau pesen apa dif?" ucap Defan laki-laki yang berada di depan ku.

"Jus strawberry aja" jawab ku.

Kemudian pelayan itu mengucapkan kembali pesanan kami dan Meninggalkan kami berdua. Duh jadi awkward kan.

"Hmmm...lu udah pernah pacaran?" Ucap defan.

"Udah, kenapa emang?"

"Mantan terindah lu siapa?"

"Gak ada kali mantan terindah. kalo emang terindah,kenapa bisa jadi mantan?"

"Iya juga sih" defan memikir sesuatu "hmm...lu udah punya pacar belum?" Lanjutnya.

"Be--"

"Maaf mbak mas ini pesanannya" ucap salah satu pelayan memotong ucapanku.

"Makasih mbak" ucap defan. "Jawab dong pertanyaan gue" lanjutnya.

"Belum"

"Lu cari cowo yang perfect ya?"

"Gue ga nyari yang perfect,karna gua ga seperfect yang gua cari. Yang buat nyaman aja udah cukup kok. Ya kalo yang bikin nyaman ganteng itu mah bonus" jawab ku yang diakhiri dengan tawaan kecil.

"Bisa aja lo" ucapnya. "Lo punya mantan berapa?" Tanyanya.

"Cuman satu" jawabku.

"Serius lo?" Tanyanya yang ku jawab dengan anggukan kepala.

"Lo pilih dicintai atau mencintai?" Tanyanya 'lagi'.

"Dicintai lah"

"Ke--" sebelum menyelesaikan perkataannya, hp defan berbunyi yang mengharuskannya untuk mengangkat telpon itu.

"Apaan lagi sih?!....gue ga peduli....lo ganggu banget sih....gue lagi sama princess baru gue kenapa emang?....dih bodo amat...tau ah"

Siapa yang menelponnya? pacarnya? Atau siapa?Dan
princess siapa?aku?tidak mungkin pasti dia bercanda. Tapi kenapa deg-deg kan gini ya?.

"Jangan salting gitu lah say?" Ucapnya mencolek dagu ku.

"Ih apaan sih?? Gaje deh"

"Tadi mantan gue"

"Oh jadi lo manggil gue princess cuman buat mantan lo cemburu doang?"

"Jangan cemburu gitu dong. Makin gemez deh jadinya" tangan sudah berada di pipiku, dia menyubit pipi ku pelan.

"Ih defan. Tuh di liatin malu ah" ucapku sambil mencoba melepaskan tangannya dari pipiku.

"Iya deh" tangan defan sudah tidak lagi di pipi ku.

Merasa penasaran sama mantannya defan. Aku ingin menanyakan sesuatu padanya. Tapi gengsi ku terlalu tinggi untuk menanyakan hal itu.

"Udah sore nih, pulang yu?"

"Photo box dulu yu, mau ga?"

"Boleh boleh"
............

Setelah photo box, aku dan defan berjalan menuju parkiran.

"Nih def potonya, setelah mau lo apa in" ucap ku menyerahkan poto ku bersama nya tadi. Tadi memang aku poto dua kali, bukan karena aku ketagihan. Tapi karena dengan yang memintanya.

"Besok gue anter ke sekolah ya?" Tanyanya setelah mengambil poto yang aku berikan.

"Ga usah gue bisa berangkat sendiri kok"

"Bareng gue aja ya, rumah gue sama lo ga jauh-jauh amat kok." Ucapnya

"Yaudah deh" jawabku pasrah.

"See you tomorrow princess" ucapnya mengacak-ngacak rambutku. Dan pergi menuju mobilnya.

Aku melangkahkan kaki ku menuju mobilku. Setelah sampai aku masuk dan mengendarai mobilku menuju rumah. Berharap besok akan lebih indah.
*******
Next➡➡

My DefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang