lima

65 3 0
                                    

Defan pov

Tok...tok..tok...

aku mengetuk pintu rumah Difa. Tak lama kemudian, cewe itu keluar dengan berpakaian putih dan rok kotak-kotak selutut khas sekolahnya. rambutnya di gerai indah, dan memakai make up tipis untuk memperindah penampilanya.

Satu kata untuknya yaitu, 'subhanallah'

Entah berapa lama aku melihatnya. Aku merasa ada seseorang mengguncang-guncangkan tubuh ku. Segera aku sadar dan kembali kedunia.

"Defan...defan...oiy...bangun def bangun..jangan mati di rumah gue dong...def" ucapnya seraya mengguncang-guncangkan tubuh ku.

"Hah?eh dif udah lama?" Aku menggaruk tengkuk ku salting. Ah malu-maluin.

"Salting maz? Gue tau gue cantik elah." Ucapnya dengan pede.

"Lu jahat ih" senyumnya di gantikan dengan ekspresi bingung. polos banget kalo kayak gitu. "Kita otw aja yu nanti lu telat lagi." ketika aku merangkulnya. Pipinya menjadi merah.

"Ga usah blushing deh" ucapku seraya mencubit pipinya.

"Apaan sih" Ucapnya sambil melepaskan rangkulanku.

"eits...gausah salting gitu deh" ucapku menggodanya.

"Ah tau ah"

Aku membukakan difa pintu mobil, dan mempersilahkannya untuk masuk. "Silahkan masuk tuan putri"

"Tengkyu" ucapnya.

Aku menutup pintunya dan berjalan menuju kursi ku. Langsung ku lajukan mobilku dengan kecepatan sedang.

Suasannya hening. Tidak ada pembicaraan. Difa asik sendiri memainkan hp nya.

"Dif..."

Difa tidak menjawab.

"Difani putri anggraini..."

Masih sama tidak ada jawaban. Aku meliriknya, ia sedang senyum-senyum sendiri.
Bangunan sekolah difa sudah terlihat. Segera aku menepikan mobilku di depan gerbang sekolahannya.

"Difa.."

Difa tidak menjawab. Ia malah senyum-sunyum sama hp nya. Siapa sih yang lagi chatan ama difa nyampe gua di kacangin.

"difa lu mau turun ga? Kalo ga mau gue otw sekolahan gue nih. Nanti lu jalan dari sekolahan gue."

di kacangin lagi. Huftt...gimana mau denger dia make earphone.
Aku nyelipkan rambur difa di belakang telinganya dan mencabut earphone miliknya.
Difa menoleh kepada ku.

"Udah nyampe. sana turun keburu gue telat nih." Ucapku dengan nada ketus. Abisnya dari tadi gue di kacangin.

"lu kenapa kok mukanya di tekuk gitu?" Ucapnya sambil membereskan earphonenya.

"dari tadi gue manggilin lu, tapi lu malah kacangin gue."

"Ya maaf kan gue ga denger. Jangan ngambek dong" ucapnya memegang bahuku.

"iya deh di maafin, tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Lu harus makan malem sama keluarga gue nanti malem. Oke?"

"Hah?tapi.." mukanya terlihat ragu.

"Nanti gue jemput lu. Sana gih masuk. belajar yang bener ya" aku mengacak-acak rambutnya.

"yaudah deh. Bye."

Aku melabaikan tangan kepada difa. Lalu pergi meninggalkan sekolahannya.
.................

Difa pov

Subhanallah senyumnya bikin gue lupa akan dunia gue. Lu ganteng banget si def. kalo lu nembak gue mau deh jadi pacar lu. Eh apaan sih kok malah ngehayal.

"Dif.." ucap seseorang laki-laki di samping ku. Aku menoleh kepadanya

"Eh hai rik" sapa ku.

"Hai...tadi di anter siapa?supir baru?" Aku dengannya berjalan beriringan menuju kelas.

"Bukan, tadi itu temen." Jawabku. Lelaki yang disebelah ku ini adalah sahabat ku dari Smp. Novendra Riko Azhari. Itu adalah nama nya. Cowo ganteng yang mempunya lesung pipit itu merangkul ku. sudah biasa dia merangkul ku seperti ini. Terkadang banyak yang mengira kita ini pacaran. Tapi kenyataannya aku hanyalah sahabatnya.

"Btw lu pr B.Indo udah?" Tanyanya.

"udah dong, anjir banyak banget gila. nyampe pulpen gue abis" jawabku dramatis. Aku dengan nya masuk ke kelas kami.

"Liat dong gua belom nih." Mukanya memelas minta di tampol ih. Merasa kasian aku mengeluarkan buku B.Indo ku. "Nih."

"Yeyy...makasih. lu emang sohib gue yang paling the best lah" ucapnya mengambil buku ku. aku menaruh tas ku dan duduk dibangku ku ya berada di pojok.

Suasana di kelas mulai ramai dengan teriakan-teriakan,

"Eh gc gc nyalinnya gua juga mau liat nih"

"Oiy..pinjem tipek dong"

"Anjir pulpen baru gua ilang"

15 menit lagi bel masuk berbunyi. Pelajaran pertama adalah Bahasa Indonesia dengan guru yang amat kiler.

"Wih tukang ngaret dateng" ucapku saat melihat Deandra. Dia teman sebangku ku.

"Apa si lu. Awas plinces mau lewat." Aku berdiri dan mempersilahkan deandra yang sering di panggil dean itu untuk masuk.

"Dif..dif.." teriak jamal ketua kelas 11 Ipa 4.

"Apa?" Jawabku menengok padanya.

"Ambil buku sana di meja Bu Laras. Mumpung belum bel. Tadi di suruh, gih lu yang ambil. Gue mau ngerjain pr dulu." Perintahnya. Gini nih kalo jadi wakil ketua. Mager ih ke kantor. Mau ga mau aku mengajak dean dan pergi ke kantor.

Saat di perjalanan aku dan dean ketemu sama geng anak alay yang mereka beri nama the queen. Yang di ketuai oleh alika. Cewe cantik tapi kelakuannya yang sok berkuasa itu menjegat jalan ku.

"Misi gue mau lewat" ucap ku.

"gak sebelum lu jauhin riko atau lu bakal kena imbasannya. Riko itu punya gue, lu jangan sok kecantikan deh." Ucap alika dengan nada mengancam. Ya memang cewe yang satu ini sangat mencintai riko.

"Emang lu siapa? Cuma tante alay yang sok keganjenan. Awas gue sama difa mau lewat." Bela dean.

"Tata, rere pegangin tuh si dean. Bacot banget." Kebetulan aku dan dean memilih jalan yang salah. Jalan yang jarang di lewati siswa. Tapi itu ada lah jalan tercepat menuju kantor. Ga tau kenapa jalanan ini sepi.

"Lepasin ih...ta,re lu kok mau sih jadi dayang-dayang si tante ini" ucap dean.

"Apa maksud loh" teriak alika ke dean. Muka nya sudah merah. Tangannya segera meraih rambut dean, dan terjadi jambak-jambakan.

"Ih kalian apaan sih,preman banget" aku mencoba memisah kan mereka, tetapi tata dan rere segera menjambak rambutku. "Aw.."

"Rasain lu makanya jangan berani lawan alika" emosi ku memuncak, kesabaran ku telah hilang. Aku menjambak rambut tata seperti dia menjambak rambut ku. Perkelahian ini berlanjut. Sampai,

"Hentikan!!!!!saya bilang HENTIKAN!!!!Dean..Difa...Alika..Tata...Rere..STOP SEMUANYA!!!"

*********

Next👑

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang