"Berpegang padaku, dan beristirahatlah,"
Ucap sepotong kayu yang patah,
Terombang-ambing tanpa arah,
Membuatku berpikir dalam lelah,
"Apa aku sudah gila ?"
Dalam setiap nafas yang ku hela,
Mataku melihat hal yang tak nyata,
Sepotong kayu apung yang berkata-kata.
.
"Bersandar padaku, dan kita arungi lautan tak bertepi,"
Suara itu terdengar lagi,
Di tengah badai yang menerjang sepi,
Seolah berusaha membuatku pergi,
"Apa aku masih hidup ?"
Terucap tanya dalam bisik nan sayup,
Dengan sisa nafas di bawah cahaya bulan yang redup,
Bersembunyi di balik awan yang menutup.
.
"Kita jelajahi lautan mimpi, samudera tanpa nama,
Kubuat janji, kita kan selalu bersama,"
Kuteteskan air mata menatap luka,
Kujeritkan tangis pada langit yang terbuka,
Harus berapa lama lagi aku percaya ?
Harus seperti apa lagi aku bertahan ?
Sementara tubuhku tak berdaya,
Dan hatiku jatuh tanpa tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berapa Lama Aku Tenggelam ?
PoesíaHai, selembar kertas putih. Apa yang kau ingin aku lakukan terhadapmu ? Haruskah aku mencurahkan isi hatiku padamu ? Atau membuatmu menjadi perahu kertas ? Atau mungkin kau hanya akan berakhir di dalam tempat sampah ? Tiada salahmu berakhir seperti...