[Ayah?]
-Park Joy-
Seoul, Korea Selatan. 2016
Aku sudah terbiasa dengan cahaya itu, cahaya yang menyilaui hari-hariku, cahaya yang menjadi hidupku sekarang. Dan aku juga sudah terbiasa dengan suara itu
*cekrek*
Suara yang mengisi gendang telingaku setiap harinya.
"Angkat kepalamu sedikit!"
Aku mengikuti apa yang diperintahkan.
"Nah bagus! pertahankan posisimu!"
*cekrek*
*cekrek*
*cekrek*
"Pemotretan hari ini selesai, terima kasih atas kerja samanya"
Ya, aku adalah seorang model. Tapi, aku bukanlah model seperti yang orang pikirkan ketika mendengar kata 'model' yang berpenampilan sexy, memperlihatkan lekuk tubuhnya di majalah yang biasa dilihat oleh para lelaki.
Kuakui, aku memanglah sexy tetapi aku tidak seperti 'model' yang kusebutkan tadi karena aku menjaga tubuhku, bukan seperti mereka yang mau melakukan pemotretan apapun dengan honor yang menggiurkan.
Lagipula, aku menjadi model bukan karena jumlah honor yang kudapatkan. Tapi, karena ini adalah hobiku sejak aku kecil dan aku akan menjadi sukses dengan usahaku sendiri.
"Park Joy!!" Teriakan dari suara yang sangat ku kenal sehingga membuyarkan lamunanku.
Aku menoleh ke arah suara itu datang. Senyumku mengembang ketika melihat orang yang suaranya sangat ku kenal itu sedang tersenyum memperlihatkan giginya dan berjalan ke arahku dengan membawa dua kopi dikedua tangannya.
"Oh Sehun, kau telat lima menit" Seruku sembari mengambil kopi yang ada di tangan kanannya lalu berjalan lurus menuju kursi panjang yang terbuat dari kayu yang ada di ujung ruangan ini. Tentu saja lelaki yang kusebut Oh Sehun itu langsung mengikutiku.
Oh Sehun, dia adalah sahabatku sejak aku SMA. Awalnya kami bersahabat karena impian kami yang sama, yaitu menjadi model. Dan lihat kami sekarang, kami sama-sama meraih impian itu.
Dia adalah satu-satunya orang yang bisa mendengarkan keluh-kesahku, dia selalu ada disaat aku membutuhkannya, dia orang yang selalu mengisi hari-hariku.
Datang ke tempat pemotretan satu sama lain diwaktu senggang adalah kebiasaan kami, setelah itu kami saling bercerita tentang hari yang kami lalui.
"Bagaimana hari ini?" Tanyanya membuyarkan lamunanku- lagi.
Aku duduk dikursi yang aku tuju.
"Yah begitulah, seperti biasa-- tapi--"
"Tapi kenapa?"
Aku menepuk ke sebelahku, mengisyaratkan agar dia duduk disebelahku.
Lalu aku menyandarkan kepalaku ke bahunya setelah dia duduk disebelahku.
"Kenapa hm?"
Aku tidak melihatnya, tapi aku yakin dia sedang manatapku sekarang.
"Entahlah, hanya saja-- aku merasa akan terjadi hal yang tidak beres"
"Ahh kurasa itu karena kau kurang refreshing, ayo!" Ia menarik lenganku, membawa ku keluar dari ruang pemotretan.
Beginilah dia, disaat ada yang tidak beres denganku, dia selalu berusaha menghiburku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Tree (Sungjae-Joy)
FanficIngatan adalah sesuatu yang sangat berharga, karna semua kenangan tersimpan dalam ingatan. Saat seseorang melupakan sebuah ingatan, saat itu juga kenangan yang berharga hilang darinya. Itulah yang kurasakan. -Park Joy-