Part 19

7K 168 1
                                    

Aku terbangun dan merasakan pelukan hangat ini lagi. Aku melihat wajah fariz yang tertidur dengan pulas nya. Tertidur pun dia masih sangat tampan. Aku tak menyangka permainan tadi begitu ganas, entah setan apa yang merasuki tubuh nya. Aku melihat jam dan menunjukkan pukul 17.00, hah!!! Sebegitu lama kah aku tertidur dengan nya. Sudah sore aku harus pulang...!!

"Aaauuuuuwww" aku menjerit ketika beranjak dari tempat tidur dan merasakan sakit di bawah sana.

"Sayang, kau kenapa.?" Tanya fariz yang terbangun dari tidur nya karena ulah teriakan ku.

"Itu ku sakit banget, sakit riz, perih lagi"

"Sini aku gendong kamu, yaiyalah sakit kita tadi main nya sampe 7 ronde." Fariz menggendong secara bridal dan menaruh ke atas kasur sacara halus.

"WHAAATT 7 ronde!!!!"

"Ya, kita sampai 7 ronde tadi, tapi wajahmu terlihat senang tadi. Hahaha."

"Fariiiizzzz, kamu jahat. Kamu pakai apa siih, sampai kuat gitu main nya."

"Hmmm gak ada. Hehehee."

"Gak mungkin, pasti kamu minum obat kuat ya. Ayo ngaku?"

"Kalo iya kenapa, kalo gak kenapa.? Itu kan wajar saja aku minum, karena kamu kekasih ku, wanita yang sangat aku cintai dan tidak ada yang boleh menyentuh mu selain aku. Dan kau tau, aku sangat tidak suka lelaki itu mendekati mu apalagi sampai menyentuh mu."

"Lelaki yang mana?"

"Jangan pura pura gak tau deh, itu yang peluk kamu tadi." Fariz sangat terlihat kesal mengerucutkan bibir nya. Aku hanya tersenyum melihat wajah fariz yang begitu lucu bagi ku.

"Ooh, maksud kamu si marcel. Dia itu mahasiwa baru di kampus itu. Yah, kemaren aku gak sengaja ketemu dia di taman. Tapi sumpah aku gak tau kalau dia mau kuliah di tempat yang sama dengan ku."

"Ketemu di taman!! Dan kalian satu jurusan?"

"Hmmm aku juga gak tau sih kita satu jurusan apa gak, aku gak sempet nanya sama dia. Habis nya dia terlalu SKSD sama aku jadi nya aku ilfil sama dia."

"SKSD??"

"Iya SKSD sok kenal sok deket.

Fariz terdiam dan mulai tertawa sekencang kencang nya. Mendengar pernyataan ku tadi.

"Kenapa ketawa? Memang ada yang lucu?"

"Yaiyalah lucu, kamu lupa aku dulu kayak gimana sama kamu? Aku juga kan seperti itu, malah lebih parah dari dia. Tapi akhir nya kamu tertarik sama aku."

"Iihh apaan sih, udah ya jangan omongan yang dulu dulu."

"Iya sayang, tapi kayak nya kamu juga tertarik sama dia."

"Hmm kayak nya sih iya, dia juga tampan."

Fariz menoleh ku dan melotot pada ku, tatapan nya sinis dan terlihat kecemburuan fariz.

"Kenapa kamu cemburu ya?"

"Pokok nya aku gak suka kamu deket sama dia. Titiiiiiikkk....."

"Iya fariz sayang ku, cinta ku. Muaaaahhh." Satu ciuman mendarat di pipi fariz dan fariz terlihat senyum atas kelakuan ku pada nya.

"Anterin aku pulang ya sekarang takut nya ayah cariin aku dan dia malah marah marah lagi

"Ok honey."

Sesampai nya di rumah aku melihat ibu sedang menjahit baju, entah baju apa yang di jahit oleh ibu.

"Aku pulang bu,"

"Eeh sayang, kamu pasti capek ya, mandi dulu giih terus makan. Eeh ada nak fariz, mari masuk kita makan bersama."

"Ayah mana bu? Tanya ku.

"Ayah belum pulang kerja,"

"Terus ibu ngapain sendiri di luar rumah, kalau terjadi apa apa sama ibu nanti gimana.?"

"Ibu tidak knapa knpa kok sayang. Ibu suntuk dalam rumah terus maka nya ibu di luar dan meluangkan waktu jahit baju. Nih, ibu lagi buatkan kamu baju pasti kamu suka. Nanti kamu pakai ya."

"Iya bu, makasih ya. I love mom."

Fariz pov

Aku masuk di dalam rumah nya dan menunggu nya mandi, hedeeeh dasar cewek lama amar kalau mandi. Aku melihat di sektiar rumah nya jessi, dan tidak sengaja aku melihat album tergeletak di atas meja, aku membuka album itu satu demi persatu, hihihi ternyata dia sangat manis ketika nasih kecil. Aku tertawa geli melihat foto masa kecil nya. Ternyata dia hidup dalam keluarga yang bahagia. Beda dengan diriku yang selalu kesepian.

"Kau sedang memandangi foto jessi di masa kecil ya nak fariz." Suara ibu mengejutkan ku dan langsung menutup album itu dan aku melihat ibu membuat kan aku minuman jus jeruk, hmm minuman kesukaan ku.

"Eenggh iya bu, jessi sangat manis ketika masih kecil.

"Iya dia memang anak yang manis, dulu jessi mempunyai nenek. Nenek nya sangat menyangi dia, tapi beliau meninggal dunia di umur jessi masih 10bulan."

"Nenek? Jessi tidak pernah mencaritakan soal nya nenek nya."

"Ya ampun nak fariz, kamu itu polos sekali ya, yaiyalah jessi tidak pernah menceritakan nya, kan sudah ibu bilang nenek nya meninggal di saat jessi masih bayi. Mana mungkin jessi tau semua tentang nenek nya. Kamu ini"

Oke,,, aku terlihat seperti orang bodoh sangat bodoh. Karena tidak meresapi omongan dari ibu jessi. Aku mengetuk kepala ku karena saking malu pada ibu jessi.

"Iya bu, fariz lupa. Hihihi." Aku dengan senyum bodoh ku.

"Ada suatu rahasia, yang di sampaikan nenek nya jessi ketika ia masih hidup."

"Rahasia apa bu?"

"Nenek jessi ini menpunyai indra keenam tapi dia tidak mengetahui jalan kematian seseorang. Beliau mengatakan, bahwa jessi akan bertemu 2 pangeran yang akan mencintai nya dengan tulus."

WHAAATT 2 pangeran apa aku akan punya saingan untuk mendapatkan jessi. Astagaa pikiran ku kacau. Kenapa ibu tiba tiba mengatakan hal mengejutkan ini. Oke fariz kamu sekarang dalam bahaya.

"Kamu tidak apa apa kan nak fariz, di minum dulu jus jeruk nya. Ibu sengaja buatkan kamu jus jeruk siapa tau kamu suka."

"Iya bu, aku memang suka dengan jus jeruk. Hihihi"

"Maaf ya ibu jadi curhat sama kamu."

"Tidak apa apa kok bu, anggap saja fariz ini anak ibu juga. Hihihi."

Aku melihat jessi yang sudah selesai dari mandi nya, dia sangat canti mengenakan baju kaos dan celana pendek jeans itu terlihat santai.

"Ibu bicara apa sama kamu?" Tanya jessi.

"Gak ada kok. Kepo banget sih"

Aku duduk dan menikmati makanan yang di buatkan ibu jessi, yah walaupun makanan sederhana, tapi ada rasa kebahagian di dalam makanan itu. Hihihi jadi ngawur aku ngomong nya.

Normal pov

Hari ini aku makan bareng fariz, dia sangat menikmati makana yang di masak oleh ibu. Aku ternyum pada nya melihat dia mengunyah makanan itu begitu lahap.

Yah, hari ini ayah tidak bersama kami. Andai saja ayah ada di sini, ayah cepatlah pulang kerja, jessi sangat merindukan ayah. Gumam ku dalam hati.

Truuuut,truuut..
From:karin.

"Hallo."

"(...)"

"APAAAAAAAAA?"

Voted terus ya cerita ku.
Maaf ya kalo bagian part ini agak ngebosenin.

Mau tau apa yang terjadi dan kenapa karin menelpon jessi.

Nanti aku lanjutkan cerita.
Jangan lupa vote atau coment ya. =)

Love You Fariz (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang