Normal pov
Setelah selesai makan dengan karin, aku berjalan menuju taman, yah, karena taman tempat yang sangat aku sukai.
"Rin, gue mau ngomong lagi nih."
"Ngomong apaan jes? Bukan nya lo udah kasih tau kalau lo itu hamil ya?"
"Lo tau gak gue hampir aja keguguran."
"Apaaaa, keguguran baru aja hamil udah mau keguguran?? Maksud lo apa jes?"
"Hmmm, kata dokter untung saja janin gue kuat. Gue pada saat berhubungan sama fariz seminggu lalu, gue tu gak tau kalau gue hamil. Gue di genjot ampe 7 ronde rin"
"Buseeeeetttt kuat banget si fariz. Mungkin karena saking cinta nya sama lo, jadi nya di genjot ampe 7 ronde. Paraah si fariz. Baru tau gue kalau dia hypersex"
"Udah lupain aja, gue mikir ni, gimana kalau sampe ortu gue tau. Pasti gue di marah."
"Jessi, semua masalah pasti ada jalan keluar nya kok. Gue yakin setelah fariz tau kehamilan lo dia bakalan bantuin lo ngomong sama ortu lo. Ya palingan ortu lo cuma marah bentar, masa mau bunuh lo gak mungkin kan. Semua udah terjadi dan lo udah terlanjur hamil, mau berbuat apa ortu lo jes."
"Tapi gue takut berhenti kuliah rin, gue pengen dapet beasiswa kuliah di luar negeri."
"Yaeelah jes, lo bunting begini masih aja mikirin mau ke luar negeri"
"Ya gue kan pengen banggain ortu rin. Tapi dengan keadaan gue hamil, gue udah buat mereka kecewa pasti nya."
"Udah lo tenang aja jes, semua pasti akan baik baik aja kok"
"Ya semoga aja rin."
"Jessi" terdengar suara pria, yang sangat lembut memanggil nama ku. Dia marcel, wajah nya memang selalu tampan setiap memanggil nama ku.
"Marcel, lo udah selesai belajar di kelas?"
"Udah donk, eeeh gue mau ngajakin lo jalan malam ini. Lo mau gak jes?"
"Hmm jalan? Kemana?"
"Gue mau ngajakin lo nonton. Ada film baru, lo pasti suka."
"Hmmm, liat nanti deh cel"
"Lo takut sama fariz? Nanti biar gue aja yang ngomong sama dia."
"Tapi fariz gak akan ngizinin deh. Gue tau gimana fariz"
"Lo tenang aja biar gue yang ngomong sama dia."
"Marcel, lebih baik lo gak usah paksa jessi deh." Sahut karin.
"Maksud lo?" Tanya marcel.
"Gue tau kok jessi hamil, dan lo juga tau kan dia hamil. Jessi harus banyak istirahat."
"Hmmm iya gue kan cuma mau buat jessi happy aja"
"Ya udah deh cel gue mau, nanti jam berapa?" Tanya jessi
"Jam 7 gue jemput ya jes"
"Ok"
Marcel pun pergi dari hadapan ku, dan entah kenapa aku tak bisa menolak ajakan nya. Aku benar benar takut jika fariz sampe tau aku bersama marcel, bisa ada perang dunia ke 3 ni.
"Jes, lo yakin mau keluar sama marcel?" Tanya karin.
"Iya gue yakin rin, emang kenapa?"
"Engga kenapa sih jes, walaupun marcel sepupu gue, tapi kok gue punya perasaan gak enak ya sama tu anak."
"Perasaan gak enak gimana maksud lo?"
"Ya, gitu deh jes, gue ngerasa ada yang aneh sama marcel. Sumpah perasaan gue benar benar gak enak jes. Mendingan lo gak usah pergi deh sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Fariz (TELAH TERBIT)
RomanceAku bahagia bisa bersama nya,hubungan ku sangat baik pada nya. Fariz alexander osana lelaki yang sangat aku cintai. Tapi hubungan ku hancur karena adanya orang ketiga dalam hubungan kami ia adalah marcel bridge manopo. _ Jessica vallerie melrose._