Part 33

6.4K 180 6
                                    

Fariz pov

Aduh kepala ku terasa berat, aku terbangun dan tersontak kaget,
"Kenapa aku berada di rumah? Bukannya semalam aku berada di club."

Aku beranjak dari kasur ku, dan keluar dari kamar, terlihat mami sedang asyik membaca majalah fashion.

"Mami, tumben mami tidak berangkat ke kantor hari ini?"

"Kamu sudah bangun ya? Gimana tidur nya semalam, nyenyak?" Tanya mami sambil membaca majalah dan tidak menoleh ke arah ku.

"Maksud mami apa?"

"Oiya fariz mami sudah putuskan untuk memajukan hari pernikahan mu dengan karin. Kau harus secepat nya menikahi karin"

"Tapi mi, om dimas menyuruh ku menyelsaikan kuliah ku baru aku menikahi karin."

"Jangan membantah, mami sudah atur semua nya."

"Apa mami sudah membicarakan ini pada kedua orang tua karin?"

"Sudah, pernikahan mu akan di laksanakan 2 minggu lagi."

"Apaaaa, 2 minggu lagi, kenapa secepat itu mami?"

"Mami bilang jangan membantah mami, kau harus mau menikah dengan karin 2 minggu lagi."

"Baiklah, kalau itu mau mami "

*kampus* (Author pov)

Jessi hanya merenung, dan tidak ingin bicara dengan siapa pun termasuk marcel. Waktu nya ia habiskan di perpus, setelah itu kembali untuk belajar di kelas. Kerjaan nya hanya belajar dan belajar. Dan ingin melupakan masalah nya dengan fariz.

"Jessi?" Terdengar suara karin yang memanggil jessi dari arah belakang, katika jessi membaca di taman.

"Karin, ada apa?" Tanya jessi

"Hemmm, jes gue mau ngajak lo ke butik, ikut yuk."

"Tapi jes, fariz melarang gue buat deket sama lo."

"Gak usah dengerin fariz, ini keinginan gue sendiri, jadi gak ada yang bisa menentang keinginan gue."

"Ya udah gue anterin."

Jessi pov

Aku pun bersedia menerima ajakan karin. Hati ku sangat sakit, karena karin membawa ku ke butik gaun pengantin. Aku hanya bisa diam, melihat dia memilih gaun untuk hari pernikahan nya.

"Rin, emang pernikahan lo kapan? Koj sekarang udah gaun pengantin? Bukan nya lo baru aja tunangan ya?"

"2 minggu lagi jes, nyokap nya fariz sendiri yang nyuruh agar pernikahan kita secepat nya di selenggarakan."

"Oh begitu" kata ku singkat, tapi hati ku sangat sakit mendengar ucapan karin.

"Jes, yang ini bagus gak?"

"Hmmm bagus kok rin,"

"Coba lo pakai jes, ya anggap aja lo jadi model gaun ini. Hehehe."

"Gak aah rin, gue malu."

"Coba aja, pasti lo cantik"

"Kan lo yang seharus nya pakai gaun ini, bukan gue."

"Body kita kan sama jes, kalau lo cukup sama gaun ini, berarti gue juga cukup."

"Ya udah demi sahabat gue, gue pakai gaun nya."

Akhir nya aku pun menuruti karin, aku memakai gaun berwarna pink. Sangat anggun dan indah.

"WOOOOWWW jessi lo cantik banget pakai gaun itu, lo kan suka banget sama warna pink, hmmmm kayak nya lo harus pakai deh gaun itu di pernikahan gue."

Love You Fariz (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang