Part 21

6.5K 175 3
                                    

"Permisi nyonya, saya sudah menemukan keberadaan pria tersebut."

"Bagus, segera kau cari tau tentang dia."

"Baik nyonya"

Normal pov

"Ayah sekarang ayah sudah boleh pulang, masalah administrasi kemaren jessi nanya kata nya marcel sudah membayar nya yah. Jadi jessi nanti akan bilang terima kasih pada nya."

"Iya sayang, dia baik juga." Ucap ayah.

Melihat pernyataan ku pada ayah membuat fariz cemberut dan tidak ingin tersenyum pada ku. Hihihi seneng banget aku buat dia cemburu.

"Fariz kok cemberut gitu muka nya?" Sahut ibu.

"Hmm tidak kok bu, mungkin karena fariz tidak enak badan"

"Kamu sakit nak fariz? Apa gara gara semalaman kamu menginap di sini.?"

"Tidak kok bu, malah fariz seneng bisa menjaga kalian"

"Terima kasih ya nak fariz." Ucap ayah.

"Sama sama ayah."

"Kamu memang anak yang baik nak fariz." Ucap ibu membuat aku menjadi besar kepala. Hihihi.

"Iiih kalian apaan sih pakai muji dia segala." Sambung jessi.

"Jesso jangan berkata seperti itu, fariz ini sudah terlalu baik kepada keluarga kita."

"Apaan sih bu, udah deh jangan bahas ini lagi."

"Yasudah bu, kayak nya jessi lagi sensi sama fariz. Hihihi." Ucap fariz.

Aku terdiam dan sangat kesal dengan ucapan yang di lontarkan fariz. Ingin sekali aku memukuli mulut nya yang penuh dengan ucapan manis.

Aku, ayah, ibu dan fariz bergegas menuju parkiran. Dan kini ayah sudah mulai pulang. Senang nya. Hihihi.

Welcome home my father. Muaaahh.

"Terima kasih nak," ucap ayah.

"Ayah, ibu, fariz pamit pulang dulu ya. Sekarang ada mata kuliah di kampus."

"Engga mau mampir dulu, ibu buatin jus jeruk."

"Tidak bu, lain kali aja. Sekarang benar di kejar dedline. Hehehehe"

"Ohhh ya sudah hati hati di jalan ya." Ucap ibu.

"Terimakasih ya nak fariz " ucap ayah.

"Iya sama sama."

"Eeeh tunggu, main pulang aja. Kamu gak pamitan sama aku?" Sahut jessi.

"Iya tuan putri. Pangeran mu ini pamit pulang dulu ya. Muaaah." Satu kecupan fariz mendarat di pipi kanan ku, membuat aku malu di hadapan ayah dan ibu, wajah ku memerah. Dasar fariz mesum.

"Iiihh kamu itu, gak nyadar di liatin kedua orang tua ku."

"Hihihihi maaf habis nya kamu imut sih, cabi lagi, buat aku gemes pengen cium pipimu."

"Dasar mesum"

"Aku pulang dulu ya."

"Iya makasih ya riz."

"Iya sayang ku."

Fariz pov

Hari ini aku seneng banget bisa mencium pipi jessi di depan kedua orang tua nya.

Betapa malu nya dia, tapi aku suka. Wajah malu nya itu membuat ku bergairah. Hihihihi...

Bruuuaaaakkk....
Aaaaaggghhhh....

Love You Fariz (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang