Stupid Marriage

Stupid Marriage Part 3

Starting by Calistha Lim and Andrew Choi

FLY Art_StoryLine ©Choi Yoon Ri

***

"Sudah selesai?", tanya Calistha begitu Andrew datang menghampiri. Pria itu hanya mengangguk, dan kemudian mengambil duduk tepat di sebelah Calistha. Hanya ada mereka berdua disana.

"Lama tak bertemu.", Andrew menyapanya lebih dulu. Calistha tersadar, mereka belum berbincang tadi.

"Ya, lama tak bertemu."

"Bagaimana sekolahmu di London?", tanya Calistha.

"Kau masih ingat?", tanya Andrew tak percaya.

"Bagaimana aku bisa lupa pada musuhku?", gurau Calistha. Andrew tertawa.

"Ya. Semuanya lancar. Sekarang aku sudah bekerja di perusahaan ayah."

"Perusahaan ayahmu? Kau sebagai CEO?", tebak Calistha tak percaya.

"Tidak. Sebagai wakil direktur. Ayah masih memegang jabatan itu. Kau sendiri?"

"Aku bekerja di Café."

"Kau bekerja sebagai pelayan?!"

"Hey! Tentu saja bukan!", Calistha memukul lengan Andrew. Merasa tak terima dengan apa yang pria itu ucapkan. Andrew mengaduh.

"Kalau begitu, kau pasti tukang cuci piringnya!"

"APA?!", Calistha berseru marah.

"Ah tidak. Kau bertugas mengepel lantainya!"

"Hey! Aku pemiliknya! Kau harus tahu!", Calistha kembali memukul Andrew keras. Lelaki itu mengusap-usap lengannya yang terasa panas.

"Awh.. ternyata setelah 10 tahun, kau masih saja beringas. Penindas!"

"Apa kau bilang?!"

Calistha dengan sengaja memukulkan tangannya pada lengan Andrew, dan pria itu meringis. "Awh! Pukulanmu terasa lebih sakit."

"Tentu saja, aku rajin berolahraga.", sombongnya.

"Cih!"

Keduanya terdiam cukup lama. Wajah Andrew masih memberenggut kesal akibat pukulan Calistha.

"Ehmm.. aku tadi tak sengaja mendengar obrolan kalian. Jika boleh aku tahu, siapa itu Stel.. La?", tanya Calistha. Ia mencoba mengungkit tentang kisah hidup pria itu.

Andrew menolehkan kepalanya menatap Calistha. "Nanti aku jelaskan."

Calistha memberenggut. "Kau jadi menyebalkan lagi."

"Siapa yang memulai? Lagipula, kau juga harus menjelaskan ini padaku, kening lebar!"

"APA KAU BILANG?!", Calistha hampir saja memukul kepala Andrew jika saja Krystal tak datang menengahi mereka.

"Hey! Hey! Pengantin baru tak seharusnya bertengkar."

Andrew mendongak dan menemukan Krystal yang tersenyum manis ke arahnya.

"Annyeong haseyo, Andrew Oppa. Lama tak bertemu. Kak makin tampan saja.", Krystal membungkukkan kepala tanda salam dengan begitu manis. Andrew dengan cepat mengubah ekspresi kesal dengan senyuman memikatnya.. (Apa kabar, kak Andrew.)

Calistha memutar mata. "Tampan darimana?"

"Hey! Kau diam saja!", Andrew memperingati Calistha. Sedetik kemudian beralih pada Krystal.