#3.You

87 12 1
                                    


Ting tung ting dong..
Bel pulang sekolah telah berbunyi, saat bagiku untuk pulang meninggalkan kepenatan hidup sebagai anak sekolah yang monoton ini. Aku tunggu kedatangan mobilku di lobby karena hari ini hujan dan akhirnya datang setelah 30 menit berlalu,sungguh lama akhirnya aku pun langsung menaiki Mobil tersebut di bagian kursi penumpang. Mobil itu mulai berjalan kulihat sekeliling Dari bilik jendela yang sisi luar terbalut dengan jejak rintik hujan.Terlihat sebuah motor melesat dengan gesitnya membalap motor-motor lainnya,kutatap lamat-lamat pengendara motor tersebut ia tampak membawa penumpang yang diboncengnya.

"Hey siapa itu dengan senyum tipis serta lesung pipi ?? Sungguh menawan. Tapi mengapa senyumnya tampak ganjil?Tipis, kosong namun bahagia??dan hey ,Seragam itu .. Satu smp sama aku?"Batinku

Pak Bambang memecah lamunanku "Nona Anya, hari ini Ada jadwal les di perfect tone Nona." Ucapnya "Huft, yaudahlah pak anterin ke aldebera dulu yak " jawabku Dan dibalas dengan anggukan pak Bambang .


Hingga akhirnya sampailah aku ditoko buku tersebut. Toko buku dengan terpampang jelas namanya "Aldebera" toko buku yang sederhana itu,tempat ayah memberi waktu kosongnya untukku .




'Ding dong' Terdengar dentungan lift yang menandakan aku berada di lantai 3 sekarang , pintu itu terbuka perlahan terdengar juga suara lantunan musik-musik legenda. Kutelusuri toko yang bertajuk menjadi toko buku kawula muda , disana sini terdapat banyak rak rapi dengan warna warni genre buku mulai Dari percintaan, petualangan, misteri, pembelajaran, konflik,Dan sebagainya.Namun,tampak segunung buku yang bertuliskan "New York" seenggok buku lama yang dirilis kembali Karena ceritanya yang ringan untuk anak muda,bagiku cerita itu menyenangkan tapi aku tak pernah tahu bahwa kehidupan cinta akan semuda itu tuk dijalani Namun hatiku berfikir lain ketika hatiku berkata tuk melihat karya sastra yang tak bernama namun bermakna.. Ya buku itu "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" Aku pun berjalan menuju kasir namun tak Ada satu pun petugas disana hanya terlihat dua orang yang terlihat menunggu akupun ikut mengantri , tiba2 lelaki itu menorobos ia tampak tergesa-gesa sehingga aku pun membiarkannya hingga ia berhenti tepat di hadapanku dengan tampang kelelahan, tubuhnya yang gagah dengan terpampang gitar elektrik dalam bungkus tas yang dipakai dipunggung gagah itu bergerak berbalik arah lalu dengan cepat ia berkata "Eh , Lo tau gak nih orang kasir kemana?" Aku mulai tegang apa yang harus kujawab buat anak band tampang berandal ini "Ngg... Nggak sorry gua juga baru aja ngantri" singkatku "Oh oke thanks" balasnya tepat hingga si petugas kasir datang .


'Gila nih orang udah nyerobot seenaknya , sok kenal juga langsung ajak ngomong kagak minta maaf pula .. Tuh gitar ganggu muluk jugak' Batinku.




Selesai membayar aku pun kembali ke mobil dan pergi menuju perfect tone.kujalani kegiatan pembelajaran dengan tenang hingga akupun terbelenggu waktu hingga waktunya tuk pulang dan akupun keluar ruangan pembelajaran "mau sampai kapan aku hidup monoton gini" ucapku lirih kemudian Dita datang mengejutkan "Wiuw wajah lu lempong amat, biar gak monoton yuk cabut ke cafe Nya" ajaknya "Ya,yuk cabut" singkatku . Aku dan Dita langsung menuju cafe tersebut,kebetulan temen yang satu kelas les dengan dita alias Tasya udah booking tempat duduk disana . "Anya Dita lo berdua duduk sini gih gua aja yang mesenin.. Santai aja gua traktir kok pesenan lo berdua kaya biasanya toh?" Ucap Tasya yang aku dan Dita balas dengan anggukan serta senyum tanda kepuasan haha.Cafe ini berada di depan jalan raya Paningit, tempatnya luas disetiap sisi dilapisi dengan kaca yang tembus pandang sehingga terlihat sisi jalan.Kebetulan hari ini hujan tak terbayang kan gimana pasnya cafe ini buat remaja-remaja galau ditambah lantunan musik modern mengiringi kegiatan anak muda disini mulai Dari mengobrol , belajar, tidur, galau ,menangis, hingga sekedar menikmati pemandangan.


"Nya Nih Matcha Latte sama Blue Velvet kesukaan lo" ucap Tasya sambil menyodorkan pesanannya yang langsung disadap juga oleh Dita "Etdah lu Dit doyan apa laper lu!" Ucapku sambil berebut sendok untuk blue velvet "lu berdua ngapain cobak, nih gua ada satu lagi tapi red velvet" lerai Tasya yang dibalas dengan tatapan tanda kepuasan Dita "Nah gitu dong lu ngerti aja gue kayak gimana hahaha, tp tetep aja sendok gue jadi kaya' gini Nya.." Ucap Dita sambil menunjukkan sendoknya yang tak berupa "Hmm.. jadi waktu lo buat ngedapetin cogan di sekolah gue kurangi lo cuma punya waktu 6 hari, Nicee" lanjutnya "Cih, Gaya lu dit.. Iya deh iya lagian cuma chat sambil kenalan doang kan gak perlu sampek pacaran jugak.." Balasku sambil meneguk matcha latte "Kalo bisa sih ya lebih , hahahahaha" ucap Dita dengan lirih dan penuh godaan dengan gerakan alisnya . "Hahh??????Ada apa nih kok gua doang yang kagak tahu apa2?????Lo mesti beritahu gua Dit!" Kata Tasya dengan Nada yang sedikit tinggi dan dibalas Dita dengan Nada yang lebih tinggi lagi "JADIIII SI ANYA KEDAPETAN DARE DIA HARUS NYARI COGAN DI SEKOLAH GUEE DAN CHAT COGAN ITU DALAM WAKTU 6 HARII SYAAAA" Segera kututup mulutnya yang membuat hampir orang-orang di kafe menatap kami, mengerikan. "Ohhhhh... Nicee dah gua ada kenalan nih mau kagak? Dia sekolah di sekolah lu Nya" ucap tasya sambil meronggok sakunya untuk mengambil hpnya "Wow, sumpah?siapa Namanya Tasy?" Balasku yang langsung dipotong dita "Hmm.. Boleh juga tuh Nya" ucapnya sambil dibalas senyuman nakal Dita . Tasya menunjukkan Instagram cowok tersebut dan aku serta Dita pun langsung melihatnya secara teliti seksama, "Nih liat sendiri aja , dia temen gue satu SD dulu namanyaa....." Ucap Tasya " KENDRA Air... Langga??Kendra Airlangga?kok gua kagak pernah tahu ada cowok itu di sekolah gue" Ucap Dita yang membuat kata-kata Tasya terpotong. Sedangkan aku.. 'Lelaki itu.. Dia yang memiliki senyum menawan tadi kan..' batinku, "Woy Nya knp lu bengong aja , Hayoooo Dia ngganteng yaaa hm hm???" Dita mengejutkanku "Nggak kok nggak .. " Balasku gugup. "Yaudahlah lu mesti chat tuh Kendra yak!" Perintah Dita yang diikuti anggukan Tasya sedangkan aku hanya menghembuskan nafas berat tanda pasrah. 

"Nya Dit gue pulang dulu ya.. Udah dijemput nih , jangan lupa red velvetnya dihabisin make sendok ajaib hahaha. Bye bye". salam Tasya "Iya nih gua juga udah dijemput bye yak ..Gak usah kangen oke" Dita pun juga pergi.Setelah beberapa lama akhirnya mereka sempurna meninggalkan cafe ini.


 Hanya tersisa aku dibangku ini, kusandarkan punggungku dan kutatap rintikan hujan dibalik kaca ini "Rasanya seperti berada di awal cerita". Gumamku , hingga akhirnya pak Bambang datang menjemput.

«To be continue»

Underneath The Same SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang