Ia datang bagai siluet yang menyilaukan
Dunia ini berserakan
Tapi baginya dunia ini diam
Ia tidak pernah merasa kehilangan karena memang tidak ada yang datang
Kami menyeruak,kami putih pasih
Tapi dia diam , hanya menatap
Kenapa?
..
Cie terlambat bangun gue bangun duluan lho..
Dering alarm menyebalkan itu berbunyi tanda aku harus bergegas ke sekolah, malas rasanya tapi harus. Terlebih karena rasa kepoku hehe.
Setelah semua siap aku bergegas berangkat tapi sebelum itu aku melihat refleksi diriku di kaca. Hm, mengesankan haha.barulah aku menuju mobil
"Selamat pagi nona, mari .." Sapa pak bambang lembut.
Pukul 06.24, nyaris saja aku terlambat . Dikelas setiap tempat duduk kosong tapi tas sudah tergelak disana, kemana mereka? Akupun segera menaruh tas dan menyusuri kelas lalu mendapati para siswa lelaki berkumpul seperti sarang penyamun di lingkup kelas bagian belakang.
"Eh Anya.. telat ya .. lama banget lo datengnya?" Ucap fhani dari belakang
"Etdah ngagetin aja lo, tuh anak-anak ngapain sih disana?"
Belum sempat kujawab central dari komplotan itu bergerak, tubuh tinggi dengan punggung kekar serta rambut pola undercut dengan kulit putih langsat itu berdiri membelakangi.
"Lho fhan itu anak barunya?"
Fhani hanya mengangguk atas pertanyaanku itu"Eh lo anak baru , buku absensi lo mana? Mau kagak gue absen sampe tahun depan lo?nama lo siapa sih?" Pertanyaan yang kuucap itu sama sekali tak terjawab
"Woi seenggaknya hadep ke gue lah, demen amat megangi hp tuh. Dasar cowok" tapi dia tidak merespon. Terpaksa gue tepuk pundaknya.ia pun berbalik badan.
"Eh hay, ada apa ?" Dengan polosnya ia bertanya seperti itu?
"Lo dari tadi cuekin gue?"
"Eh maaf "
"Yaudah deh, mana buku absensi yang baru?" Untung aja gue sabar
"Tuh ambil aja di atas meja samping lo"
"Ohh.. nama lho Akhsan Javier?" Ucapku serambi membaca sampul buku itu, dia hanya mengangguk lalu duduk kembali.Kayanya gue pernah liat orang itu deh, ah udahlah tugas gue masih banyak belum lagi absensi itu.
Pelajaran jam pertama mulai.Fhani tampak antusias disebelah, tapi sebaliknya denganku terlalu banyak tugas membuatku malas.di selang dua kali istirahat dan 6 mata pelajaran akhirnya jam ketujuh tiba. Guru ipa itu masuk seperti biasa, membosankan.
"Guru ini lagi, tumben gada jamkos" dumelan fhani aku hanya tertawa samar
"Gue tidur ya ntar kalo tuh guru liat ke arah gue bangunin heh."
"Berani amat lo fhan"
"Tuh anak baru juga berani, sebagai sohib harus mendirikan kebersamaan.. tidur " aku hanya geleng-geleng . Lucu rasanya melihat mereka berdua tidur dengan pulasnya . Hm sohib.Sekolah hari ini usai.
"Nya hari ini ada latihan basket buat cowok , sparring lhoh lo kagak mau liat?" Rajuk fhani yang dengan intonasi memaksa
"Mau mau gue harus liat, mas kiki pasti main" roza mendadak antusias yang bahkan fhani tidak sedikitpun melihatnya
"Lo mencelat darimana tiba-tiba nyaut roz"
"Hehe, ya ya?"roza mulai merayu, kamipun sepakat menganggukKami berjalan melewati lorong tangga dengan lihai . Tiba-tiba terdengar seperti cowok memanggilku 'ken?' , tidak ternyata itu akhsan.
"Nya lo dititipin sesuatu ama temen gue?"tanya akhsan, fhani menatap kami heran
"Hah? Ohh.. ya dia cuma kasih salam. Mm salam? Mungkin maksudnya dia lo diminta liat dia main basket kali ya?"balasku sekenanya.
"Ya, thanks gue ikut kalian ya?"
"Hah?" Serentak kami terheran, tapi kami cukup paham serentak kami juga mengangguk
....
Pritt
Dumm.. dumm .. wyushh
Yeayyy - sorak penonton ketika shoot itu berhasil menembus ring.
Sekilas kami melihat proses itu tapi kami mendengar lebih banyak bagaimana sorak itu mendukung sejak awal.
Keluar lorong akhsan melambaikan tangan ke arahnya iya balas mengangguk dan senyum lalu mengedipkan sebelah matanya, salam macam apa itu. Kami duduk di pinggir kolam ikan sekolah, disitulah proses sparring bisa terlihat dengan baik.
Terdengar suara perkusi,dentuman bola basket,sorak penggembira,dan peluit wasit.
"Akhsan?" Fhani mencoba memecah lamunan akhsan walaupun wajah itu tampak serius menatap depan.
"Kau tak apa? Apa kau juga memintanya bermain?"
Hah,meminta?apa yang mereka bicarakan.
"Hahaha aku hanya merangkai saja, ya aku melakukannya .. lagi." Timpal akhsan dengan intonasi cemas sebenarnya. Kemudian kami serentak terdiam hingga pertandingan usai."Udah yuk balik udah pada ditinggu tuh" ajak roza , kami mengangguk akhsan tersenyum dan kamipun menyusuri lorong yang menuntun keluar .
Terdengar decitan sepatu dan langkah kaki serentak aku menoleh belakang dan kudapati ken merangkul pundak akhsan .. mereka tertawa bersama, lalu akhsan menjitak ubun-ubun ken.
"Hey kau benar-benar menepatinya ya hahaha" suara ken terdengar samar
"Tentu." Dan jawaban akhsan terdengar samarLalu kami pulang sesuai jemputan masing-masing tapi mereka berdua masih bersama seperti adik kakak, senang rasanya melihat dua sosok bagai dua belibis.
"Anyaa hati-hati dijalan yaa. Thanks" seru ken dibelakang mobil , aku mendengarnya samar kubalas senyum dibalik jendela. Ken melambaikan tangan dengan luwesnya dan akhsan mengikuti ragu.
Chapter singkat-singkat nih tapi bakal di update cepet kok mohon votenya yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Underneath The Same Sky
Teen FictionUnderneath D'Same Sky Gadis bermata seterang rembulan dengan rambut panjang sebahu yang diterpa angin siulan samudra."Time stops, I wish that I could rewind Bii ". Daun Yang Jatuh Tak pernah membenci angin namun bagaimana jika dia yang membuatku rel...