T3 (Tentangku, Tentangmu, dan Temanku)

62 2 0
                                    

Begitu berat langkah ini meninggalkanmu, begitu berat tangan ini untuk melepasmu, begitu susah mata ini untuk tidak memandangmu, begitu lelah otak ini menghapus bayangmu dari benakku, begitu sulit hati ini melupakanmu, begitu sulitnya untuk tidak menyayangimu. Tapi ini semua akan aku lakukan demi temanku.

Dia lebih pantas untuk mendapatkanmu,
Dia cocok bersanding denganmu,
Dia baik untuk dirimu dibanding denganku,
Dia dekat denganmu, tidak seperti diriku yang jarang bertemu denganmu,
Dia menyayangimu dan kau juga menyayanginya, tidak seperti diriku yang hanya diriku yang menyayangimu,
Dia tahu banyak tentangmu, tidak seperti diriku yang hanya mengetahui secuil informasi tentangmu,
Dia sangat beruntung mampu merebut hatimu.

Aku sangat mengerti akan hal itu maka dari itulah aku berusaha untuk tidak menyayangimu walaupun kau tahu rasanya akan sulit. Tapi aku akan mengorbankan perasaan ini, akan kubuang jauh perasaan ini demi kamu dan temanku.

Aku mau melihatmu bahagia,
Aku mau melihatmu tersenyum,
Aku mau melihatmu tertawa,

Tanpa campur tangan dari diriku aku sadar, aku mungkin telah mengganggu hidupmu. Baik aku akan pergi.

Tanpa adanya tangisan, jeritan hatiku yang seolah tidak ingin melepasmu,
Maafkan aku sudah mengusik hidupmu,
Maafkan aku yang pernah menyayangimu,
Maafkan aku yang kini membuatmu bosan,
Maafkan aku... Maaf, hanya itu yang dapat ku katakan

Aku tak ingin membuatmu sedih dengan keadaanku, karena kamu, kamulah yang membuatku bertahan selama ini, kamu membawa warna lain dihidupku, kamu bagaikan setitik cahaya yang menjadi penerang hatiku.
Kamu, senyummu, juga tawamu.

Terimakasih sudah memperlihatkan senyum yang paling indah padaku,
Terimakasih sudah pernah ada untukku,
Terimakasih atas semua pembicaraan kita walaupun kutahu itu tak banyak namun sangat berarti bagiku,
Tiap kata yang kau lontarkan aku ingat dan merekamnya dalam otakku,
Terimakasih kamu telah membuatku tertawa karena kepolosanmu.

Sadarkah kau pada saat kita bertemu aku lebih banyak bicara?
Sadarkah kau pada saat itu aku berusaha membuatmu tertawa?
Sadarkah kau pada saat itu juga aku ingin membuatmu kesal?
Sadarkah kau akan perubahanku?
Sebenarnya pada saat itu aku ingin kamu mengingatku, aku ingin kamu ingat bagaimana aku membuatmu kesal, dan tertawa. Aku ingin kamu mengingat semua itu, aku juga ingin melihat ekspresimu pada saat marah, tertawa lepas, bingun dan semuanya.

Tahukah kau pada saat kau beranjak pergi pulang menuju rumahmu, rasanya aku ingin berteriak menyesal mengapa aku tak juga bisa mengatakan kalau aku jatuh cinta padamu,
Mengapa aku hanya bisa rela membiarkanmu dengan dirinya?
Mengapa aku membiarkan diriku selalu mengalah?
Mungkin memang sudah takdir, Tuhan sudah merencanakan semua ini terjadi. Tuhan telah membuat cerita tentangku, tentang kamu dan temanku. Kita tinggal mengikuti alur cerita tersebut.

Sudah takdirku kalau aku hanya bisa menjadi bayang-bayang dalam hidupmu. Andaikan saat itu aku mengatakan kalau aku jatuh cinta denganmu mungkin itu hanya akan menambah masalah dihidupmu.
Ya, aku ini masalah bukan?
Membuatmu bosan dengan tiap smsku,
Membuatmu kesal dengan telpon dariku yang terus merongrong dirimu,
Membuatmu risih karena terlalu diperhatikan.

Tapi aku rela, ikhlas, sayangku juga tulus
Bukankah cinta tidak menuntut balas?
Cinta itu tulus, seperti cintaku padamu

Kamu baik-baik ya, jangan lupa ada seseorang yang menantimu diluar sana, seorang lelaki yang akan menjagamu, akan selalu menyayangimu, yang bisa memberikan kebahagiaan secara utuh juga masih banyak impian yang bisa kau raih dengannya. Dan impianmu itu akan lengkap dengan kehadiran seseorang yang selalu mendukungmu. Ya, orang itu adalah temanku. Kalian berdua baik-baik ya. Jika kalian senang dan bahagia bersama, aku juga turut merasakan kebahagiaan itu.

SingleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang