Bab (3) - Senja itu
Aku, Bayu Aryaguna, orang yang sangat menyukai Angin.
Hari ini katanya seorang perempuan dan anaknya akan pindah di samping rumah ku.
Dan benar saja, saat aku menulis ini terdengar suara beberapa mobil dan teriakan orang yang menyuruh menurunkan barang dengan hati-hati.
Aku segera berlari keluar.
"Bayu jangan lari-larian gitu!" teriak mama.
Aku melihatnya, seorang perempuan berambut panjang dengan sebuah binder di tangan kanannya dan koper di tangan kirinya.
Dia cantik. Tanpa sadar, aku memperhatikannya sambil tersenyum. Eh-eh, dia juga melihat ke arah ku. Aduh mati.
Tapi, dia hanya diam dan berjalan masuk ke rumahnya bersama mamanya.
"Gue harus kenalan sama dia pokoknya gak mau tau." aku bergumam sendiri kemudian masuk ke dalam rumah.
Apa kamu tahu, Angin?
Hari ini aku bertemu dengannya.
Entah siapa namanya, yang pasti aku ingin mengenalnya.
Akan aku tunjukkan betapa hebatnya dirimu.
Akan aku tunjukkan betapa tenangnya ketika kamu datang saat senja.Bayu dan angin.
Terpaan angin sore membuat ku tenang. Aku melihat ke atas untuk melihat indahnya langit senja.
Dia?
"Hoi! Buka mata dong! Liat ada pangeran ganteng nih dateng!" teriak ku.
Dia melihat ke arah ku. "Siapa sih?"
"Gue Bayu. Bayu Aryaguna. Turun dong! Gue pengen kenalan sama lo nih."
Dia melipat tangannya di depan dada. "Gak mau! Lo udah ngancurin saat-saat senja pertama gue di kota ini."
"Yaelah lo, nanti gue temenin dan gue bikin senja-senja lo berikutnya jadi lebih keren deh. Lo suka banget sama saat senja ya? Eh nama lo siapa?"
"Iya, gue suka banget sama senja. Kenapa? Masalah buat lo?!"
Gila! Judes banget nih cewek.
"Yeh mba, judes banget jadi cewek. Gue juga suka sama senja kok. Tapi kalau lo tetep gamau turun dan kenalan sama gue, gue bisa jamin senja-senja lo berikutnya gak akan bisa tenang karena gue."
Dia memalingkan muka nya. "Gila lo! Yaudah gue kalah, nama gue Senja Kirana. Dan tolong jangan ganggu gue di saat senja karena gue gak suka itu."
Nama dia Senja Kirana? Seriusan namanya itu Senja? Kok lucu sih.
"Siapa? Siapa? Apa tadi lo bilang? Nama lo Senja Kirana? Demi apa? Jangan-jangan lo suka senja karena nama lo Senja? Wih sama kayak gue dong, gue juga suka angin karena nama gue Bayu."
"Ga peduli. Dan jangan sok tahu tentang gue," jawab Senja.
Dasar Senja.
Aku tersenyum melihat tingkahnya. "Lo mau tahu, Senja? Seindah apapun sinar mentari saat senja, itu gak bakalan lengkap tanpa adanya angin sore yang ikut membuat kita tenang dan tersenyum. Dan gue, Bayu, adalah angin buat lo, Senja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Angin
Teen FictionAngin yang melengkapi Senja, dan Senja yang Angin tunggu. Dia menyukai angin, dan Dia adalah Angin. Aku menyukai senja, dan Aku adalah Senja. "Tidak apa tidak dianggap, yang paling penting aku dan dia bisa membawa kebahagiaan walaupun hanya sesaat...