6.

293 18 5
                                    

Bab (6) - Angin dan Akhir

**

Hai, Bayu!
Mama meninggal kemarin dan sekarang aku harus pergi ikut papa ke Makasar. Aku minta maaf ya, Bay. Aku juga udah maafin kamu kok, jadi tenang aja ya.
Oh iya, aku mau bilang kalau aku juga suka sama kamu, Bay.

Bye, aku janji aku pasti balik lagi.

Bunga, Dandelionnya-Bayu.

**

Sudah tiga bulan semenjak Bunga menjelaskan semuanya. Kini keadaan membaik. Bahkan Bayu dan Senja sudah resmi pacaran.

Rahasia demi rahasia terungkap.

Senja memang mirip dengan Bayu, terutama tentang masa lalunya.
Dulu, Senja adalah cewek yang ceria. Tapi semenjak papanya Senja neninggal, Senja berubah menjadi cewek yang introvert dan Daffa Angkasa lah yang membantu Senja kembali menjadi ceria.

Sama seperti Dandelion yang butuh Angin, pun Senja butuh Angkasa.
Sama seperti Dandelion yang meninggalkan Anginnya, pun Angkasa meninggalkan Senjanya.

Dan, dialah Senja Kirana, Senja yang pernah berda di sisi Angkasa sekarang berada di sisi Bayu Aryaguna.

Oh ya, kau mau tahu rahasia apalagi yang telah terungkap?

Adira menyukai Reian.
Dan Reian menyukai Bunga.

Iya, Reianlah cowok yang tidak memberikan surat yang dititipkan Bunga ke Bayu. Alasannya sederhana karena Reian menyukai Bunga dan ia tidak ingin Bunga bersama Bayu.

Saat rahasia surat itu terungkap bagaimana dengan Bunga dan Bayu? Bukankah masih ada kesempatan mereka buat bersama?

Jawabannya, tidak.

Bayu lebih memilih Senja dan membiarkan itu semua menjadi masa lalunya dengan Bunga.

Bunga lebih memilih Daffa. Bunga Memilih Daffa Angkasa, Angkasa yang pernah berada di sisi Senja.

Biar ku ceritakan sedikit ketika akhirnya Senja bertemu dengan Angkasanya ini.

**

"Gapapa Rei, aku udah maafin kamu kok. Dan aku juga minta maaf aku gak bisa bales perasaan kamu. Buat Senja, Bayu, Adira, Reian, aku pergi lagi ya, aku udah mutusin buat kuliah di Makasar bareng Daffa, hehe." Bunga melambaikan tangannya.

"Mana Daffanya?" tanya Bayu.

"Itu," jawab Bunga sambil menunjuk seorang cowok tinggi yang sedang menghampiri mereka.

Saat cowok itu sampai ke depan Senja. "Kamu Senja? Senja Kirana?!"

"Jangan bilang Daffa yang Bunga maksud itu Daffa Angkasa?" tanya Senja ikut terkejut saat melihat muka cowok itu.

"Ini cowok yang pernah kamu ceritain waktu itu Senja?" tanya Bayu.

"Iya, Bay." Senja menjawab dan sedetik kemudian dia langsung memeluk Angkasa.

Jangan tanya bagaimana reaksi Bayu, Bunga, dan lainnya. Bisa kamu bayangkan sendiri.

Angkasa membalas pelukan Senja, rindu, karena sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. "Udah jangan nangis," ucap Angkasa sambil mengacak-acak rambut Senja.

"Aku baru aja ketemu sama kamu dan sekarang kamu mau ninggalin aku kaya dulu lagi?" tanya Senja sambil menghapus air matanya.

"Engga, Senja. Liat semuanya udah berubah. Aku udah sama Bunga sekarang. Aku minta maaf aku ninggalin kamu gitu aja dulu. Tapi aku percaya kalau kamu bisa bangkit dan sekarang terbukti kan. Kamu juga udah sama Bayu. Dunia emang sempit banget ya, hehe. Aku kangen banget sama kamu tapi aku percaya pas aku liat Bayu, Bayu itu cowok yang pantes buat kamu," jawab Angkasa sambil mengacak-acak rambut Senja lagi.

"Kita masih bisa temenan, kaya dulu." Angkasa memberikan kelingkingnya dan disambut dengan anggukan dan tautan oleh Senja.

Dan begitulah mereka bertemu dan kembali berpisah.

Bagaimana dengan Adira dan Reian?

Saat ini mereka tidak bersama. Mungkin saat Reian mulai menyukai Adira, perasaan Adira telah berubah dan mereka tidak akan pernah bersama. Atau mungkin mereka akan bersama nantinya. Ah, entahlah.

**

Sudah setahun, Senja dan Bayu tetap bersama dan bahagia.
Bayu memberikan Senja kebahagiaan.

Bayu pernah bilang, arti nama dia itu angin dan dia ingin menjadi angin. Tetap memberikan kebahagiaan walaupun kadang tidak dianggap. Seperti waktu Senja bertemu dengan Angkasanya.

"Hari ini aku pindah, Senja," ucap Bayu tiba-tiba.

"Kemana?" tanya Senja berusaha tenang.

"Ke Riau." Setelah mengatakan itu, Bayu berdiri, memeluk Senja, dan pergi dari kehidupan Senja.

Lalu, Senja menangis.

Bayu Aryaguna, Sang Angin. Angin yang datang, memberikan kebahagiaan, lalu pergi.

THE END.

A/N
Hai! Maaf udah lama banget gak lanjut cerita ini karena emang hampir gak ada niat buat lanjutin, hehe.
Tapi aku mau bertanggung jawab nyelesaiin apa yang udah aku mulai dan inilah hasilnya ...!
Wohoo akhirnya kelar juga!!
Aku mau minta maaf banget kalau selama ini banyak salah ketik, salah kata, atau jadwal update yang sesuka hati.

DANNN MAKASIIHH BANYAK BUAT KALIAN YANG UDAH BACA VOTE DAN MASUKIN CERITA INI KE READING LIST :'' AKU TERHARU.

KALIAN LAH YANG BANGKITIN MOOD AKU BUAT NYELESAIIN CERITA INI.

Sedikit fakta, cerita ini emang seharusnya itu cuma one-shot. Hehe.
Itu juga ada foto Daffa Angkasa di atas yaa, dia ganteng.

Udahlah, bye semua.

AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang