Part 03 //

258 30 2
                                    

Alan pun segera masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya. Dalam lamunnya ia masih memikirkan Rena. "Na, please, ini udah setahun lebih aku engga bisa menghindar lagi." jemari Alan pun bergerak untuk mengetik kata demi kata yang nantinya pesan itu akan ia kirimkan ke seorang yang berharga baginya.

- - -

Menurut Rena hari pertamanya di sekolah cukup seimbang, menyenangkan dan melelahkan. Ia sedikit kesulitan dengan pelajaran di sekolahnya sekarang ini. Ada beberapa materi yang belum Kak Devon ajarkan kepadanya saat bimbingan yang Rena ikuti waktu itu.

"Na, awas di bawah ada allucard udah jadi dia," ucap Ashton.

"Main turret aja." Sambung Ashton-- Rena pun hanya menganggukan kepalanya tanpa mengeluarkan suara.

Handphone Rena bergetar sesaat setelah menerima pesan Line dari Alan, tunggu sebentar bagaimana Alan bisa tahu akun Line Rena, fikir Rena.

'Alan A. : Na?'

'Alan A. : I can tell you everything.'

'Alan A. : About you. You and me. A years ago.'

'Alan A. : Aku tahu Kak Reza ngelarang kamu deket sama aku, but i'll be here anytime if you need someone to talk to.'

Rasanya Rena ingin sekali menjawab pesan dari Alan tersebut namun otak dan hatinya sedang beradu argumen sekarang, fikirannya mengatakan bahwa Alan hanyalah sekedar orang aneh nan tidak jelas namun hatinya berkata bahwa Alan mampu menjawab semua pertanyaannya selama ini.

"Rena, Kok lo malah afk sih?" tanya Ashton-- Rena pun tidak menjawab pertanyaan Ashton ia langsung menutup aplikasi Line nya dan melanjutkan permainannya di mobile legends.

"Ash, menurut lo Alan itu siapa?" tanya Rena.

"Ya mana gue tau gue aja baru kenal lo satu tahun lalu," Rena memaksakan fikirannya agar bisa mengingat Alan namun yang ia dapatkan hanyalah kepalanya yang makin berdenyut.

"Engga usah difikirin segitunya, mungkin dia temen smp lo atau engga teman les lo dulu." sambung Ashton.

Setelah memainkan 3 kali pertandingan Rena pun bergerak ke dapur untuk memasak makanan. Dengan langkah santai Ashton pun mengekori Rena. "Mau masak apa?" tanya Ashton.

"Masak mie instant aja yuk," ajak Rena antusias.

"Nanti tante Riana marah, baru kemarin lo makan mie instant." Rena pun mengerucutkan bibirnya, kadang Alan menyebalkan baginya. Suka tidak bisa di ajak kompromi, fikir Rena.

"Trus kita makan apa dong, Ash?" Ashton pun tampak berfikir sebentar, "Nasi goreng aja ya, gue yang buat. Lo duduk aja." Rena pun dengan senang menganggukan kepalanya dan duduk di meja makan.

Rena mengeluarkan earphone di sakunya dan langsung memasangkannya pada handphone dan telinganya. Sesekali ia bersenandung pelan mengikuti alunan lagu.

Everything that you've ever dreamed of
Disappearing when you wake up
But there's nothing to be afraid of
Even when the night changes
It will never change me and you 🎶

Unexpectedly [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang