cinta dalam hati

76 2 0
                                    

"Siapa sih dia" sedikit gumamku melihat sosok wanita masih mengenakan seragam putih abu abu.

Ya.. Kami saat itu sdg melakukan ospek ,dengan sedikit pandangan dan pertanyaan dari hati, aku tutupi hingga datang dimana hari pembagian kelas.

Tidak pernah tau, pada kenyataanya memang sosok wanita yang kemarin membawa tanya kemudian menjadi teman sekelasku.

Acuh.. Itu yang ku lakukan. Berusaha sedemikian biasa. Agar tak terlihat mataku menyimpan tanda tanya.

Semua membicarakan tentangnya. Wanita berkulit putih dwngan sesimpul senyum membuat sebagian temanku antusias untuk berusaha mengenalnya lebih jauh. Aku lebih memilih diam dan memperhatikan.

"Ah dasar" pekikku dalam hati.

Hari berganti hari,Kami belajar dan merasakan gaduhnya kelas bersama,Dekat tapi jauh,tidak ada sapa, tidakada sua. Berjumpa namun hambar. Kita sama sama memilih untuk memperlakukan keadaan sebiasa mungkin.

" apa dia menyimpan rasa denganku" pertanayaan bodoh itu berlangsung lama. Dan imaginasi ku terpatahkan kala aku mendengar ia telah menjalin hubungan dengan kaka kelas.

Haha. Tawaku mengiringi langkah dan desiran angin. Hingga pada suatu hari akupun belajar mengenal cinta. Tak kalah dengannya. Dan tak mau kalah dengannya. Kita benar benar begitu jauh. Sangat jauh. Hingga tahun kedua pun tanda tanda chemistry pada awal bertemu seakan terhapus oleh cerita yang begitu lucu dan menyebalkan.

Kita sudah saling menyakiti dari awal. Jauh sebelum kisah ini dimulai. Kita sudah saling menyayat hati masing masing, sekalipun kita tak pernah saling bersentuhan. Guratan itu lebih terasa. Sedikitpun tidak ada yang berani memulai tanya. ebenarnya apa maksudmu. Sekian lama kita saling berburuk sangka, saling diam, tak ada sapa. Aku bilang.. Kita dekat. Namun pd knyataanya kita sadari. Kebahagiaan apa yg kita cari. Hingga tuhan ahirnya menyatukan kembali cerita kita yang sempat tertunda dalam kejadian dan kisah mengglitik.

Jakarta saksi kekonyolan kami. Duduk di serambi tua, dan lingkaran taman penuh rumput hijau itu. Kita bercerita masa kekanakan yg lucu seada adanya

."Kalau dulu ku tahu,akan seindah ini. Mungkin aku akan lebih berani membawa mu pergi ke dalam dimensiku" tuturnya.

CidahaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang