Tak ada cuti untuk pekerjaanku, memang sangat melelahkan. Di umurku yang ke 25 ini aku harus menyelesaikan beberapa kasus perampokan berkelompok, terror, dan tidak sedikit kasus pembunuhan. Ya itu memang rutinitasku. Tidak boleh membuang – buang waktu dan tentunya kemampuan analisis tinggi sangat diperlukan saat aku bekerja dan menyelesaikan pekerjaanku. Kemarin aku telah menyelesaikan kasus pembunuhan berantai keluarga Mr. Arthur, yang berakhir pada mantan menantunya sendiri.
Hampir tiga bulan aku tidak pergi mengunjungi sepupuku, Katie. Hanya berkomunikasi lewat telepon dan mungkin pesan teks saja. Sepertinya hari ini adalah hari yang tepat untuk mengunjungi Katie. Aku akan pergi ke rumahnya malam ini, dan akan aku belikan sesuatu untuknya.
Aku yakin dia pasti sedang sibuk dengan penelitian – penelitiannya. Yeah. Dia ahli kimia, dan seorang apoteker. Selama satu tahun ini, aku mendengar bahwa dia telah berhasil membuat kurang lebih dua obat untuk penyakit ringan, dan obatnya laku dipasaran.
Akupun menarik mantel coklatku. Stella Artois, Walter P99 .40, dan tentunya kartu identitas kepolisianku tak pernah aku tinggalkan. Aku meninggalkan rumah ku pada pukul 6.00 pm, dan mulai menyetir V12 Vanquish ku menuju ke arah Newark.
Dalam satu setengah jam aku sampai di Newark, di rumah Katie.
"Alley kebetulan kau datang, aku sedang membuat grill dalam jumlah yang cukup besar, dan tentunya Do-Rite Donuts ? Kau tidak pernah lupa untuk membawanya.""Bagaimana kau bisa mengetahui bahwa aku yang datang, dan donat coklat ini ?"
"Hmm... Ketukan Wedge Boots Maxstudio 'Zuni' saat kau berjalan, kesegaran Lemon parfume Obsession yang elegant dan feminim yang sering di gunakan oleh seorang polisi intelijen wanita Wilmington yang sering berkunjung kemari, dan tentunya Belgian Chocolate & Coffee yang harusnya aku tidak akan pernah melupakan baunya yang membuat otakku berhenti se-persekian detik untuk menikmatinya."
Huh aku merasa sangat takjub pada sepupuku yang semakin pintar. Padahal umurnya baru saja menginjak 19 tahun. Entah apa yang dia makan sehingga dia bisa seperti ini.
"Tunggu saja di meja makan, makanan akan aku sajikan dalam lima menit""Baiklah, oiya sebentar aku akan...."
"Stella Artois cukup untuk kita"
Sial! Orang ini masih ingat kalau aku menyukai Stella Artois. Apa boleh buat, aku langsung pergi menuju mobilku.
Saat aku masuk kembali ke ruang makan, beef grill dengan bumbu barbeque, spaghetti dengan taburan keju dan tentunya Bologna kesukaannya yang tidak pernah berubah dari sejak ia berumur 17 tahun.
Aku duduk bersebrangan dengannya, mata abu – abunya yang bersinar terlihat jelas di atas gelas kaleng polos di depannya."Sepertinya kau sedang bahagia, hal apa lagi yang telah kau temukan ?" tanya ku dengan cukup santai
"Obat tabur untuk alergi kulit khusus anak – anak"
"Apa kau....... ?""Kemarin aku pergi menuju klinik di salah satu panti asuhan di daerah Beverlly Ave, dan betapa beruntungnya aku menemukan seorang anak kecil yang menangis dengan menggaruk – garuk luka merah di tangannya. Aku membaluri obat tabur pada seluruh tangan anak itu. Tadi pagi, pengurus klinik panti asuhan menelponku dan mengatakan bahwa anak yang kemarin menjadi kelinci percobaanku, sembuh."
"Terdengar menarik, apa kau akan memasarkannya ?"
"Tentunya. Aku telah mendapat izin pemasaran obat penemuanku tadi siang, dan besok akan mulai dijual dipasaran"
Selalu berlaku seperti itu, tidak pernah berubah. Bukan terburu – buru, tapi tidak mau membuang – buang waktu.
"Hari ini aku akan menginap, dan mana Wrigley ?"
"Ah! Aku melupakannya." ucap Katie. "Wrigley..."
Bulu hitam yang mengkilap dan punggungnya yang besar menutupi meja telepon di sudut TV. Wrigley adalah anjing kesayangan Katie yang telah ia rawat sejak Wrigley dilahirkan ibunya. Dia yang menemani keponakanku di pondok yang sepi ini. Tidak ada yang lain selain Katie dan Wrigley sejak tiga tahun yang lalu.
*notes :
Stella Artois : beer with 5% alcohol
Walter P99 .40 : tipe sebuah pistol
V12 Vanquish : tipe mobil Aston Martin
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable
Mystery / ThrillerBAHASA INDONESIA, SEDANG DALAM PERBAIKAN. SEBAIKNYA BACA DARI AWAL. TERIMAKASIH KAWAN. "Pembunuhan. Pencurian. Terror. Intinya kriminalitas. Menangkap semua pelaku dan mencari informasi tentang semuankejadian tersebut adalah pekerjaanku. Aku tidak s...