Collaboration

35 8 2
                                    

"Aku punya rencana." ucap Katie

"Apa yang akan kau rencanakan ?" tanya Gene

"Aku yakin pencuri itu akan kembali lagi kesini." ucap Katie

"Bagaimana kau bisa seyakin itu ?" tanyaku

"Pistol itu, aku yakin dia adalah seorang anggota polisi, dan dia akan kembali untuk mengambil pistolnya. Dia akan mengira bahwa kita berpikir pistol itu milik Mr. Dylan." Jelas Katie. "Tengah malam nanti kita akan datang kembali kesini, Alley akan bersembunyi di dalam lemari baju Mr. Dylan, dan kau Gene, bersembunyilah di belakang lemari kaca itu, aku sendiri akan tinggal disini"

"Kau sudah gila!" teriak Gene

"Lampu kamar ini mati Gene." Jawab Katie

"Menarik. Baiklah" jawabku

Malampun tiba, mobil kami dan satu mobil pemadam telah di sembunyikan di salah satu gedung dekat perumahan Mr. Dylan. Kami telah siap di posisi kami. Jam menunjukan pukul 12.30 am. Lampu kamar telah dimatikan.
Sudah hampir satu jam aku berada di dalam lemari baju Mr. Dylan. Panas. Tapi tidak ada suara apapun yang ku dengar dari dalam sini. Jam menunjukan pukul 02.45 am. Aku mulai gelisah. Sepertinya dugaanku dan Katie salah. Aku menghela nafas. Jika dugaanku salah, akan membuat kasus ini semakin lama untuk diselesaikan.

"Drakk!"

Suara gebrakan di atas kepalaku berbunyi. Meski tidak terlalu keras, tetapi cukup mengejutkan ku yang berada di dalam lemari. Aku menunggu sekitar satu menit untuk dia mencapai lantai rumah. Tetapi, mengapa tidak senyap, Gene, tidak mungkin...

"Zzztt!"

Aku mendengar suara senapan Gene dan sepertinya berhasil melumpuhkan si pencuri yang masuk tadi. Aku keluar dari lemari dan menyalakan lampu kamar. Yeah. Kami berhasil mendapatkan pencuri ini.
Laki – laki itu terjatuh dan berusaha menahan sakit di kakinya. Untungnya dia terjatuh sebelum mendapatkan pistol miliknya. Gene tersenyum bangga, dia langsung melingkarkan brogol kedua tangan pencuri sekaligus pembunuh Mr. Dylan, dan memeganginya dengan sekuat tenaga.

"Kau ? Bukannya kau Mellvin Isaac anak sulung Mr. Dylan ? " ucapku terkejut "Bagaimana bisa kau melakukan semua ini ?"

Aku melihat dia di foto keluarga Mr. Dylan. Meski sudah beberapa tahun, tetapi wajahnya tidak banyak berubah. Dia melihat ke arahku dengan tatapan yang penuh dengan kebencian, dan dibalik kebenciannya aku melihat rasa sedih yang mendalam.

"Dan inilah pelaku kedua, seorang wanita muda dengan perawakan yang menawan untuk seorang binaragawan" ucap Katie yang tiba – tiba memasuki kamar Mr. Dylan. Sepertinya dia telah melumpuhkan pelaku wanita ini lebih dulu.

"Dan bagaimana dengan anda putra sulung Mr. Dylan ?" ucap Gene

Katie terlihat terkejut mendengarnya, dan putra sulung Mr. Dylan tetap melihat ke arahku dengan kebenciannya.
"Aku melakukan semua karena ibuku. Aku mencuri semua uang dan tabungan Mr. Dylan untuk operasi tulang kepala ibu." ucap Melvin. "Dia telah membuat ibuku sengsara, dia selalu berlaku kasar pada ibuku. Dua tahun lalu, saat mereka dalam pertengkaran yang sangat hebat. Mr. Dylan mendorong ibuku sampai kepala ibuku mengenai patung besi diruang TV. Seketika ibuku pingsan, dan baru beberapa bulan ini luka di kepala ibu dapat diketahui. Aku tidak bisa menerima semua ini, aku datang ke Delaware untuk membalas dendamku pada Mr. Dylan dan mencuri semua hartanya." Jelas Melvin

"Dan siapa wanita ini ?" tanya Katie

"Dia adalah istriku. Aku meminta bantuannya untuk melakukan pembalasan dendamku pada Mr. Dylan."

"Well. Kau akan menjelaskan semua ini di pengadilan" ucapku.

Tepat pukul 03.45 am, kami keluar dari rumah Mr. Dylan dengan membawa kedua tersangka ke kantor polisi di Newark.
"Sepertinya senapan listrik ini sangat mengagumkan" ucap Katie "Saat aku melepaskan pelurunya, aku melihat wanita tadi tidak bisa bergerak, dan kau harus tau, jalan setapak di atap rumah Mr. Dylan tadi sangat kecil, aku hampir sulit berjalan untuk menangkap wanita itu, untungnya tangga mobil pemadam masih bisa dinaikkan." Jelas Katie yang berlaku seperti orang bodoh. Aku hanya tersenyum mendengarkannya.

Unstoppable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang