1 ; Dress

410 35 2
                                    


" Viona, baju itu terlalu tua untukmu," komentar Azhell malas, Azhell berdecak kesal saat melihat adik tiri nya tidak mendapat gaun yang cocok untuk acara jamuan teh dirumah kerabat Orangtua nya, jika bukan karena ancaman mama, pasti saat ini Azhell sudah keluar dengan para gadis-gadisnya.

oh, lebih tepatnya 'dayang-dayang nya'.

Viona melengos malas saat melihat gaun-gaun nya tidak ada yang pas untuknya, apalagi setiap ia mencoba mengganti gaun, Azhell selalu berkomentar ini dan itu. membuat Viona makin bingung dan malas untuk mengikuti acara jamuan teh.

Tanpa mencoba memilih gaun, Viona menyambar kilat baju yang berada di depan nya, apapun bajunya, Viona akan memakainya untuk acara semiformal itu. Demi pizza, Viona rela untuk tersenyum dan mendengar celetukan kerabat dari orangtuanya. Demi pizza tercinta.

Viona segera keluar ruangan tanpa mau mendengar komentar Azhell mengenai bajunya. Baginya, ocehan Azhell terdengar sangat sensitif seperti popok bayi,

dan Viona tidak pernah menyukai ocehan itu.

Viona memastikan penampilan nya di depan kaca, baju sambaran Viona terlihat pas dengan acara yang didatangi nya, dress putih itu memiliki pita di bagian belakang yang cukup besar dengan warna perak, sedangkan rok nya bertaburan hiasan dari berlian, dan bahunya di hias tali polos berwarna emas.

terlihat elegan dan berkelas,

Bahkan Viona sendiri tidak ingat memiliki dress seindah ini. Azhell yang sedari tadi berkomentar, berdecak kagum saat melihat adik tirinya turun dari tangga menggunakan gaun yang pas dengan kemeja nya.

Azhell yang tadinya menggulir layar hp nya kini mengeluarkan tangan nya untuk mengajak Viona menggiring nya ke dalam mobil, Viona terkekeh pelan saat melihat tangan Azhell yang seolah mengajak berdansa, dengan senang hati, Viona menyambut tangan Azhell. keduanya tertawa kecil.

gandengan yang sama seperti gandengan masa kecil nya. Namun, saat ini Azhell bukan hanya sekedar teman masa kecil, karena sekarang, ia adalah kakak resmi Vio.

Azhell melepas perlahan gandengan itu saat sudah berada di depan pintu mobil keluarganya, Azhell dengan 'gentleman' membuka pintu mobil untuk Viona.

"abang tumben banget kayak gini, ada mau nya ya?" gurau Viona seraya masuk kedalam mobil,

" iya nih, abang mau cerita, masa Bunda ngancem kakak gantengmu ini, buat ke acara orangtua. padahal abang ini ada janji sama gadis-gadis." jawab Azhell sok ganteng.

Viona menatap geli "ngomong diri sendiri ganteng? Idih."

Azhell hanya mangut-mangut mendengar celotehan Viona, baginya, itu adalah hiburan tersendiri bagi Azhell.

Setelah lamanya perjalanan yang didominasi oleh cerocos Vio, mereka sampai di tempat tujuan.

rumah yang mirip kastil itu bernuansa klasik yang kental. Sehingga, Viona sendiri tidak berhenti - hentinya memuji Interrior yang menghiasi ruangan. Menurut Viona, interrior nya sangat elegan dan oh, so - classy.

siapa sangka jamuan teh ini terasa menyenangkan bagi Viona?

dengan izin tuan rumah, Viona berkeliling dan menyapu pemandangan dari sudut ke sudut. Ia menyesap teh Green tea nya sampai habis.

dengan cueknya, Viona meletakkan gelas kaca itu diatas sebuah grand piano berwarna putih. putih tulang dengan ujung piano yang diukir bersulur emas.

lagi-lagi Viona berdecak kagum. Dengan sangat perlahan, Viona membuka tutup tuts piano yang terlihat mengkilap. Viona perlahan meletakkan jari - jarinya diatas tuts putih-hitam itu.

dengan lincah, tangan- tangan Viona memainkan Piano itu tanpa henti, alunan-alunan indah dari piano itu membuat tangan Viona tidak henti-henti nya menekan tuts piano. Rasa nyaman menjalar kearah tubuhnya,

Viona merasa nyaman.

****

a.n

ENJOY THIS NEW CHAPTERRRRR~

ini bener bener cerita yang fresh dri otak say, doakan tidak buntu di seterunya chapter :"3

voments<3~

with love,

luna.

Gravits Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang