' (Bukan) Istri Bayaran '
***
Setelah membayar di kasir, Adara lagi lagi mempercepat laju langkahnya. Jam menunjukkan pukul 3 sore. Itu berarti sebentar lagi hari sudah mulai malam. Belum lagi perjalanan yang memakan waktu lama karena macet. Ugh, Adara merutuki kebodohannya. Terlalu tergesa menyebabkan Adara tak dapat melihat seseorang yang juga melangkah kearahnya dengan tergesa hingga mereka saling tabrakan. Seluruh belanjaan Adara jatuh kelantai beserta tas jinjingnya. Adara menunduk untuk memungut belanjaan serta barangnya yang berjatuhan dilantai sehingga suara berat mengintrupsi membuatnya mendongakkan kepalanya.
"Adara"
Adara mendongakkan kepalanya saat mendengar namanya disebut. Ia melihat seorang pria yang tengah tersenyum menatapnya. Ia sendiri tak mengenal siapa pria itu. Lantas mengapa pria itu mengetahui namanya. Ia mencoba berpikir siapa pria yang ada dihadapannya. Namun nihil, ia sama sekali tak mengenal pria itu.
"Kau.. siapa?" Tanya Adara ragu ragu. Ia berdiri seraya menggenggam erat belanjaannya agar tak terjatuh lagi.
"Kau lupa denganku?" Tanya pria itu seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Aku tak tahu siapa kau." Jawab Adara.
"Aku Mike. Orang yang pernah membawa Ibumu ke rumah sakit." Adara mencoba mengingatnya. Dan ya! Sekarang Adara ingat.
"Oh iya, kau Mike itu. Maaf aku melupakannya. Sebab kita baru ketemu satu kali."
"Dua kali dengan ini." Mike mengulangnya.
"Terserah kau saja."
"Bagaimana jika kita duduk sebentar di cafe sana? Mungkin kita bisa ngobrol ringan." Tawar Mike. Adara tampak menimbang nimbang ajakan Mike. Setelah itu, ia menatap Mike dengan tatapan datar.
"Tenang saja, aku yang traktir." Lanjut Mike. Sesaat kemudian, ia mengangguk menyetujui ajakan Mike. Mereka berdua berjalan beriringan menuju cafe yang masih berada di mall tersebut dan memilih tempat di sudut ruangan.
Pelayan menghampiri mereka berdua dan menanyakan pesanan mereka. Mike mulai menyebutkan pesanannya begitupun Adara. Setelah mencatat pesanan mereka, pelayan tersebut pun berlalu.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Mike. Adara menoleh kearah Mike dan mengangkat sedikit kantong belanjaannya agar Mike dapat melihatnya.
"Tentu saja berbelanja. Kau sendiri?"
"Aku mewakili perusahaan tempatku bekerja sebagai pihak penyelenggara event yang diadakan di mall hari ini." Adara terkejut mendengar jawaban dari Mike.
"Wah, apa sebenarnya pekerjaanmu?"
"Hanya Manager di perusahaan periklanan." Jawab Mike santai.
"Oh. Lalu sekarang kau kenapa ada disini dan tidak melanjutkan tugasmu?"
"Aku sekarang sedang istirahat. Masih ada pegawai lain yang bertugas." Mendengar jawaban dari Mike, Adara hanya ber'oh' ria.
"Ohiya, akhir akhir ini, aku tak melihatmu disekitar rumahmu. Rumahmu yang lama bahkan sering kulihat kosong."
"Aku sudah tak tinggal disana lagi. Sekarang aku tinggal di apartement." Mike menganggukkan kepalanya.
"Lalu bagaimana kondisi Ibumu?"
"Dia sudah sembuh dan sehat sekarang."
"Jadi bisakah aku datang ke apartementmu untuk menjenguk Ibumu?" Adara mengibaskan tangannya.
"Ibuku tidak tinggal diapartementku."
"Lalu kau tinggal di apartement mu sendirian?" Adara menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Istri Bayaran(End)
Romance#Prolog Seorang wanita tengah duduk di single sofa seraya menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. Ia memejamkan matanya kemudian menghembuskan nafasnya. Tak jauh dari itu,tampak seorang pria yang berjalan dengan langkah cepat namun terdengar tega...