BAB 2

20.2K 941 7
                                        


BAB 2

Arion Kalandra Ghandi. Pria tampan yang sedang duduk di kursi kebesaran nya didalam sebuah perusahaan besar milik keluarga nya, Ghandi Group yang bergerak di bidang properti. Di usia nya yang terbilang cukup muda untuk menjabat di posisi Direktur perusahaan membuatnya semakin berkharisma di mata semua orang, terutama para wanita.

"Permisi, Pak Rion. Berikut jadwal bapak selama seminggu kedepan...." Seorang perempuan cantik, Sekertaris Rion menjelaskan beberapa jadwal Rion.

"Kalau sudah, kau bisa pergi sekarang. Oh ya, Natalie setelah ini saya akan pergi dan tidak akan kembali lagi ke kantor jadi kau bisa pulang lebih awal." Dingin. Itulah sikap Rion kepada wanita manapun. Bahkan tersiar kabar kalau Rion tidak memiliki ketertarikan kepada perempuan, tetapi Rion tidak pernah mau menanggapi semua berita miring yang menimpa dirinya.

Setelah Natalie permisi keluar ruangan, ada seorang pria tampan lain nya yang memasuki ruangan Rion. "Tampangmu tidak bisa di setting sedikit lebih ramah, bro?" Fabian menggelengkan kepala nya. heran.

"Untuk apa aku harus seperti itu?" Rion menjawab ketus.

"Supaya kau terlihat menarik di depan semua orang."

"Aku harus bersikap seperti ini agar perusahaan ku maju." Kilah nya lalu membuka sebuah file yang ada di meja nya dan membulak-balikkan nya.

Tidak ada yang mengerti perubahan sikap Rion beberapa tahun terakhir ini. Fabian memandang Rion dengan tatapan sedikit iba.

"Jangan menatap ku seperti itu. Aku melihatnya." Suara ketus Rion membuyarkan lamunan Fardan.

"Aku tidak melihatmu seperti itu. By the way, untuk apa kau memanggilku ke sini?" Fabian agak sedikit jengkel dengan Rion yang melupakan kalau dirinya lah yang memanggil Fabian untuk segera ke ruangan nya.

"Kita harus ke New York, bertemu dengan calon investor kita." Ujar Rion meletakkan kembali file diatas meja.

"Kenapa harus aku?" Fabiansedikit mengerang. Ia sudah merencanakan liburan beberapa hari kedepan bersama dengan para wanita cantik disekelilingnya. Tapi semua itu mendadal sirna begitu Rion berkata bahwa ia harus ikut dengannya ke NY.

"Karena ini juga urusan mu, idiot. Jangan lepaskan tanggung jawab mu."

Fabian terkekeh. Fabian merupakan partner kerja Rion sekaligus menjabat sebagai orang kepercayaan Rion dalam mengurusi hal yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kehidupan pribadinya.

***

"Kenapa kau mengajakku kesini?" Rion bersungut di tengah hingar bingar klub malam.

"Aku hanya mengajak mu bersenang-senang, bro." Cengiran Fabian membuat Rion memutarkan mata nya.

"Besok kita akan melakukan perjalanan bisnis, bukankah seharusnya kau istirahat?"

"Kau seperti anak kecil saja. Lagi pula kenapa juga aku harus diikutsertakan? Aku sudah merencanakan liburan ku tapi kau mendadak mengacaukannya." ujarnya sedikit jengkel.

"Karena cuma kau yang aku percayai, jadi janganlah mengeluh." Rion mengedarkan pandangannya mengelilingi seluruh isi didalam klub malam. Banyak wanita seksi yang bertebaran diseluruh penjuru, tapi Rion sama sekali tidak berhasrat untuk menyentuh wanita manapun. itu sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.

Dua orang wanita seksi berambut panjang dan memakai pakaian yang memamerkan beberapa bagian tubuhnya.

"Hai tampan, mau ku temani?" salah satu wanita berambut keriting menghampiri Rion dan bergelayut manja di sampngnya.

Almost is Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang