Chapter 3 - The Love Growing More and More...

7.9K 410 3
                                    

Duniaku terasa hancur seketika.

Benar-benar terasa sangat hampa.

Sasuke-sensei mengetahui nya. Dia mengetahui yang aku katakan padanya selama ini hanyalah bualan semata. Aku terdiam terpaku, kecewa kepada diriku sendiri.

"Sakura..... Apa yang harus kita lakukan?" tanya Ino.

"Sudah cukup Ino, kau terlalu baik padaku... Ini adalah urusanku bukan urusanmu aku tidak mau melibatkanmu..."

Ino menghela napas berat, "Baiklah... Tapi apa kau tidak apa-apa?"

Aku menoleh kepada Ino dan tersenyum kecil, "Lihat? Aku tidak apa-apa," tegasku.

TENG TONG---

Bel sekolah akhirnya berbunyi dan kami berdua memutuskan untuk masuk ke kelas. Beruntung hari ini tidak ada pelajaran Sasuke-sensei.

........
........
........

Selama pelajaran, aku sama sekali tidak memperhatikan sensei yang sedang berada di depan. Aku hanya memandang jendela luar kelas dan melihat betapa indahnya Tokyo dari jendela kelasku.

"Haruno,  rumus untuk kalimat introgrative itu apa?"

Aku membeku di tempat, dan hanya kebingungan tertawa renyah, "T-tidak sensei.... Aku tidak tahu...."

"Maka dari itu, jika kau tidak mengerti perhatikan pelajaran yang aku ajarkan agar masuk ke dalam otakmu."

"Baiklah sensei...."

.....
.....
.....

Sepulang sekolah, aku memutuskan untuk mengirimkan suratku lagi sebagai permintaan maaf kepada Sasuke-sensei:

Sensei maafkan aku yang sudah membohongimu. Aku janji jika kita bertemu di belakang taman seperti biasa aku akan sujud di kaki mu memohon maaf

Regrads,

Haruno Sakura


Ah baiklah, harga diriku pun terasa hambar seketika. Aku benar-benar sudah tak memiliki rasa malu dan sebagainya. Aku rela harga diriku jatuh hanya untuk meminta maaf kepada guru yang aku cintai.

Aku menunggu Sasuke-sensei sampai sekarang. Waktu menunjukan pukul 5 sore, waktunya gerbang sekolah di tutup, aku pun tak peduli asal sensei mau memaafkan ku dan menepati janjinya. Aku duduk di tanah sambil memeluk kakiku, hanya bisa berharap dan berharap.

"Hey! Kau murid disana!"

DHEG

Sial! Dia adalah penjaga sekolah, tugasnya menjaga sekolah sekaligus mengusir anak-anak yang masih di dalam sekolah seperti ini termasuk aku.

"Ngapain kamu belum pulang jam segini? Orang tuamu akan khawatir kepadamu!" lenganku di tarik kasar namun aku menahannya, "Tidak! Lepaskan aku! A-"

"Eguchi-san! Tolong lepaskan dia."

"EH?"

Sasuke-sensei?

"Uchiha-san, kenapa kau membela anak ini? Di-"

"Aku yang membuatnya pulang sore seperti ini, maafkan aku menjadi guru yang ceroboh menyuruh dia tadi membereskan buku-buku di kelas."

"Sekali lagi kuperingatkan kau Uchiha-san kau jangan ceroboh, kasihan orang tua nya pasti akan mencarinya, baiklah sekarang aku ingin melanjutkan penjagaan."

"Baiklah, terima kasih Eguchi-san..."

Aku terpaku, masih tidak percaya. Apa benar tadi Sasuke-sensei menolongku? Jantungku berdegup kencang dan sekarang aku sendiri canggung, hanya bisa meneguk saliva terus menerus.

"S-sasuke-sensei?"

"Dasar bodoh! Kenapa kau belum pulang jam segini Haruno?! Kau gila? Ha?"

Kakiku bergetar, sesuai janjiku. Aku akan sujud di depan kaki Sasuke-sensei.

Aku melemaskan dengkulku dan terjatuh di tanah lalu kepalaku menunduk sujud minta maaf di depan Sasuke-sensei, "Haruno! Hentikan." Sasuke-sensei menarik bahuku dan menatap mataku yang sudah tergenang air mata, "Jangan lakukan hal bodoh lagi, kau mengerti?"

"Sensei maafkan aku, aku hanya ingin berada di dekatmu d-dan... aku yakin kau pasti sudah membuang semua surat-surat yang kuberikan kepadamu, aku yakin sekarang sensei membenciku" tapi dia malah menutup matanya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya mengambil sesuatu dari tas. Aku lihat wajah Sasuke-sensei memerah hingga ke telinganya, "M-mana mungkin aku membenci murid yang benar-benar menyukaiku dan sering mengirim surat seperti ini."

Aku menatap wajahnya yang memerah, jantungku berdegup kencang. Aku terharu dan senang dengan refleks aku memeluk nya, "Sensei, berarti.... aku memiliki kesempatan 'kan?"


======

======

======


Aku pun mengikuti Sasuke-sensei dari belakang, terheran ini sama dengan jalan menuju rumahku, "Haruno! Kenapa kau mengikutiku? Pulang."

"Yee! Kau percaya diri sekali sensei rumahku dekat sini! Ah berarti rumah kita berdekatan dong? KYAA! Sensei bolehkah aku mampir ke rumahmu?!"

"Tidak boleh."

"Tapi... aku mohon yaa?"

"Sekali tidak tetap tidak."

"Kau menyebalkan sekali, sensei."

Akhirnya Sasuke-sensei menyerah dan memberitahukan rumahnya kepadaku, "Janjilah padaku bahwa kau tidak akan memberitahukannya kepada siapa-siapa?" sambil mengulurkan kelingking nya kepadaku.

"Pinky promise, Haruno?"

"Pinky promise."


"Haruno berhati-hatilah."

"Baiklah sensei, jaa na!"


==========

TBC

Vote/Comments?

==========

sensei, daisukii! ❥ sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang