#13 - Bukan Pengemis Biasa

3K 250 34
                                    

Aku di undang teman sekantor untuk datang di acara pernikahan sepupunya pagi tadi. Adat yang mereka jalani berbeda dengan pernikahan yang umumnya sering kulihat. Mungkin karena sepupunya orang dayak. Saat acara makan-makan ternyata harus duduk di tanah, pantas tidak ada kursi.

Ya tidak apa-apa, aku mengantar temanku saja sekalian bisa makan gratis, hahaha. Aku baru mencoba masakan suku Dayak dan ternyata rasanya sangat lezat. Acara nikah berlangsung selama 2 hari, sama saja pikirku dengan adat Jawa. Tentu aku tidak bisa lama disana karena harus berangkat ke kantor.

Aku balik ke kantor dari acara nikah sepupu temanku sekitar jam 9 pagi. Saat itu masih pagi, aku bermaksud belanja buah-buahan untuk nanti di kantor. Aku pun melihat seorang pengemis tua yang sikapnya aneh. Dia duduk dengan tangan kanan yang menadah dan tatapan tajam pada orang yang lewat di depannya.

Aku hendak memberi uang receh pada pengemis tua itu. Saat aku mendekatinya, dia menatap tajam padaku dengan mulut yang komat-kamit dan membuatku agak takut. Ucapannya samar, aku mencoba untuk mendengar apa yang dia katakan sambil memberinya uang receh.

"Manusia manusia manusia.. Hoow, terima kasih, terima kasih."

Ucapannya aneh, mungkin saja dia agak gangguan jiwa. Tatapannya pun beralih pada orang lain yang hanya lewat saja tanpa memberi uang recehan. Mulut pengemis tua itu tetap berkomat-kamit dengan tatapan tajam kepada orang yang lewat, seperti padaku tadi.

Cukup lucu tingkah lakunya yang membuatku ingin menontonnya. Aku duduk di teras kios dekat si pengemis tua, mendengar dan melihat dirinya samar berucap. "Ayam ayam ayam" dan menatap terpaku kepada orang yang lewat. Lalu beralih pada orang lain yang lewat dengan sebutan yang selalu berubah-ubah.

 Lalu beralih pada orang lain yang lewat dengan sebutan yang selalu berubah-ubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Melon melon melon", ucapnya pada seorang wanita cantik yang lewat.

"Susu susu susu", ucapnya pada seorang pria yang lewat.

"Terong terong terong", ucapnya pada gadis muda di belakang pria itu.

Haha, lol, aku pun senyum, lucu juga rupanya.

Bener-bener parah tuh pengemis. Cewek-cewek cantik itu masa dipanggil melon sama terong sih, mungkin salah fokus? Bisa mereun, Ah lupa, aku kan kesini mau belanja buah-buahan.

Aku menuju penjual buah-buahan dan mulai memilih.

"Silahkan mas, mangganya pada manis", seru si pedagang.

"Oke" jawabku.

"Harusnya pengemis tua itu jadi seorang paranormal, haha", kata salah satu pembeli di samping tempatku berdiri.

"Ah ngaco, dia cuma asal tebak, mana mungkin jadi paranormal" jawab temannya.

"Tapi dia gak pernah salah, gua udah lewat 3 kali di depannya, semuanya pas, gokil kan. Haha".

"Maaf mas, maksudnya mas ini, pengemis tua yang lagi duduk disana?", seruku penasaran pada pembeli itu.

"Iya mas, pengemis itu kayaknya punya indra keenam, dia bisa tau makanan yang terakhir dimakan orang lain, cukup lewat aja di depannya. Semua yang dia sebut, pasti yang terakhir kita makan atau cicipi, matanya tajam lagi. Coba mas lewat depan pengemis tua itu. Gokil, dia gak pernah salah". 😂

"Mungkinkah..." pikirku dengan tatapan kosong. Aku benar-benar tidak percaya, bagaimana kalau semua itu benar..? 😨 😭

Sumber: rizky-imanul.heck.in

Kalau benar, anda greget sekali! 😎

Feedback + vote kalian sangat berarti dalam menentukan seberapa emnarik kisah ini.

HumorPasta - Cerita Humor Tak BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang