BAB 4 BAGIAN 2

1.2K 39 0
                                    

Bab 4 Bagian 2

Saat hujan turun, Proud melihat kelangit dan bernafas dengan perasaan kecewa.

"kamu kenapa?" Tanya Noon saat melihat wajah Proud yang diliputi kesedihan. Walaupun sekarang Proud sudah semakin melupakan kejadian itu, tetapi untuk bisa benar-benar lupa adalah hal yang sangat sulit.

Benar! Saat yang tidak menyenangkan itu bukanlah hal yang mudah untuk dibicarakan, kelemahan dalam diri Proud muncul kembali. Akhirnya air hujan mulai jatuh lagi dan mulai membasahi pakaian Noon dan Proud.

"ayo ke gedung" Noon menarik Proud menuju arah gedung sekolah. Tapi Proud hanya diam mematung dan menolak tarikan Noon sehingga membuat Noon memandang Proud.

Noon melihat Proud menangis. Dia tahu dengan jelas bahwa Proud menangis. Air yang ada diwajah Proud bukanlah air hujan, karena Noon telah menghalangi wajah Proud dengan tangannya untuk menghindari hujan. Maka air yang mengalir di wajah Proud merupakan air mata. Ya, Proud sedang menangis.

"Proud, berhenti nangisnya!" Noon berteriak seakan mengalahkan suara hujan. Hujan semakin deras. Noon lalu memeluk Proud dan menuntun Proud menuju gedung sekolah. Dorongan Noon sangat kuat sehingga memaksa Proud untuk mengikutinya. Saat Noon dan Proud berlari, dia menggunakan tasnya untuk menutupi kepala Proud dan dirinya dari tetesan air hujan. Proud melihat wajah Noon yang sepertinya serius memikirkan tujuan untuk mencapai gedung sekolah. Wajah Noon yang serius membuat Proud berhenti bersedih untuk sementara. Dia mengangkat tasnya dan membuatnya seperti payung untuk melindungi Noon, kemudian merekapun berlari bersama. Tubuh mereka saling berdekatan dan semakin dekat, lagi dan lagi.

Perasaan saat menghindari hujan bersama.

Ketika mereka berhasil menghindari hujan, Proud dan Noon yang sedikit basah oleh air hujan kemudian duduk di ujung tangga.

"Maaf, aku nangis lagi kayak orang gila" Proud berbicara pada Noon sambil membuka tas dan mencari sesuatu.

"Jangan lebay" Kata Noon sambil mengambil selembar tisu dan membersihkan wajah Proud yang basah.

"Aku nggak mau kek gini, aku nggak mau selemah ini" Suara Proud memancarkan kesedihan.

"cukup, kamu banyak nangis, tapi orang itu pasti lagi ketawa trus ngejek kamu, itu nggak adil, berhenti sedih" Kata Noon sambil memeluk Proud, dan kemudian Noon tersenyum kepada Proud untuk memberikan kekuatan.

Saat Proud melihat mata besar Noon dan seringainya, Proud merasa jauh lebih baik.

"ya!! Aku pasti bisa!!" kata Proud mencoba menghilangkan rasa sedihnya.

"bagus! Klo aku liat kamu nangis lagi! Kamu pasti dapet sesuatu" Noon memperingatkan dengan tegas.

"sesuatu apa maksudmu?" Tanya Proud penasaran

"Dapet ini!" kata Noon sambil menarik tali Bra untuk memukul kulit Proud sampai Proud meringis kesakitan.

"Noon, kamu jahat!!" Proud cemberut.

Pinky promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang