BAB 4 BAGIAN 5

1.3K 37 1
                                    

Didalam kamar, Proud masih melamun diatas kasur yang bergambar Kitty berwarna pink. Dia tidak ingin melakukan apa-apa. Noon melihat kepada Proud dengan penuh perhatian. Setelah Noon selesai menelpon Ayahnya untuk menginap dirumah Noon, Noon duduk disebelah Proud.

"Proud. Aku nggak mau kamu sedih karena cowok brengsek itu" Kata Noon dengan penuh perhatian kepada Proud.

"maaf Noon, aku tau ini bodoh, tapi aku nggak bisa menghentikan perasaan ini. Aku nggak tahu kamu bisa ngerti ato nggak?" Proud bertanya kepada sahabat baiknya.

"Proud, aku tau apa yang kamu rasa" Kata Noon serius. Ketika Proud berhenti ragu. Noon kemudian teringat suatu kejadian yang terjadi padanya, kemudian dia menceritakan kepada Proud.

"waktu kelas 9 aku diam-diam suka sama kakak kelas 12 namanya "Pat". Dia pemain badminton di sekolah ini. Semuany suka sama dia. Klo dia sedang bertanding ato latian aku selalu datang untuk memberi semangat. Kemudian dia tahu namaku. Membuat aku bahagia soalnya dia kenal aku" ketika Noon menceritakannya, mata Noon berubah menjadi seorang gadis yang sedang merasakan cinta pertama. "setelah itu, Pat suka nyapa. Beberapa kali dia bawain aku cemilan. Saat itu aku juga menjadi gila. Aku menabung untuk bisa memberikan gantungan badminton kepadanya. Aku bangun dan tanpa memberi tahu ayah, aku bertemu Pat yang berjalan menuju sekolah dan mengatakan Halo padaku. Saat itu adalah saat yang paling indah. Tapi akhirnya Pat berpacaran dengan kakak kelas. Saat itu aku begitu terkejut. Aku baru tahu apa itu namanya patah hati. Aku tidak menunggu dia lagi dan aku menangis bersama Gook. Aku nggak bisa makan dan melakukan apapun untuk waktu yang lama" Noon tersenyum setelah mengingat kejadian di kelas 9. "walo kejadian ini nggak sama ama kejadian kamu, tapi aku cuma mau bilang aku juga pernah menagisi seseorang, seperti ada yang meninggal, tapi klo sekarang inget, itu jadi hal lucu. Lucunya kenapa aku bisa tergila-gila padanya?"

Proud menghembuskan nafas panjang. Dia tahu apa yang dikatakan Noon benar adanya. Suatu saat Proud akan menjadikan hal buruk menjadi sesuatu yang lucu, tapi hari ini dia tidak bisa melewatinya dengan mudah karena Proud mempunyai rahasia yang dia sembunyikan. Setiap saat dia mencoba untuk tidak menyebutkannya dan berusaha untuk melupakan kejadian itu seakan tidak pernah terjadi. Proud tidak ingin mengingat orang yang sudah membuat luka dihatinya dan membuat dia begitu bersedih. Proud ingin membuka mata dan berharap semua itu hanya mimpi buruk baginya.

Tapi Prao mulai menyadari, apabila dia terus menyembunyikannya, hal itu akan menghantuinya.

"klo ada yang mau kamu certain, bilang aja" Noon melihat wajah Proud yang terlihat sangat stress.

"janji kamu nggak akan bilang siapa-siapa?" Proud berkata kepada Noon dengan serius.

"aku janji" Noon menerima.

"terakhir aku ketemu dia" Proud mulai bercerita mengenai saat terakhir Gao dan Proud bertemu. Dia melihat Gao ada di depan jendelanya "Dia memanjat ke kamarku"

Noon mulai merasa stress. Dia membayangkan cerita Proud.

"Malam itu, dia...." Ketika Proud ingat malam itu dan mengingat Gao hari ini, dia tidak ingin melanjutkan ceritanya. Tapi Noon bisa menebak apa yang terjadi. Alasan kenapa Proud begitu kehilangan dan menagisi Gao. Ya, Proud sudah berhubungan intim dengan Gao.

"aku begitu cemas, apakah aku akan hamil. tapi lihat dia. Dia sama cewek lain seakan aku tidak pernah ada, aku ingin menamparnya" (ada beberapa kata-kata diambil dari film hormones. Suka dialognya ^_^)

"Proud aku tahu itu sangat berat, aku tahu kamu ngelewatin ini sendirian, tapi sekarang aku bersamamu, jangan takut, lupain, nggak ada lagi yang harus di takutin" Noon ingin menenangkan Proud. Noon memeluk bahu Proud dan tidak ingin membiarkan Proud merasa sendirian.

Proud bisa merasakan ketulusan hati Noon. Proud menyandarkan lehernya pada bahu Noon. Proud sangat berterima kasih kepada Noon karena telah ada bersamanya dan mendengarkan rahasia besarnya. Begitu nyaman sehingga Proud tidak harus merahasiakannya lagi kepada Noon. Proud merasakan bahwa Noon adalah sahabat terbaiknya di dunia.

Bahu Noon yang kecil dan tangannya adalah tempat yang nyaman untuk beristirahat. Proud bersandar kepada Noon seakan tidak ingin pergi kemanapun. Tapi kemudian, seperti ada suatu dorongan yang membuat Noon mengecup kening Proud dengan lembut. Sentuhan bibir Noon yang lembut membuat Proud merasa seperti seorang putri yang sangat di sayangi. Proud melihat kearah Noon. Hening, sampai terdengar suara kencang detak jantung antara Proud dan Noon. Keduanya berpandangan dan tidak bisa menahan lagi. Proud menutup matanya dan saling berciuman. Begitu lembut dan hangat. Lip gloss Noon dengan aroma vanilla membuat Proud melupakan kesedihannya.

Tetapi saat Noon terbangun dari kejadian indah itu. Noon mengalihkan pandangannya dan terdiam. Proud menebak bahwa Noon pasti bingung dengan apa yang dilakukan Proud. Dan tidak yakin apa yang Proud rasakan tentang situasi aneh ini.

"Makasi uda ada buat aku" Proud berkata dan memeluk Noon dari belakang. Walaupun tidak diucapkan dengan jelas, tapi genggaman tangan yang kuat itu adalah jawaban bahwa apa yang dilakukan Proud bukanlah hal yang menjijikan.

Suara jangkrik mulai terdengar. Noon sudah lelap tertidur. Proud memperhatikan Noon yang sedang tertidur dan mengingat kembali semua kejadian dalam hidupnya. Sebenarnya rasa ciuman dari Noon dan Gao tidak berbeda seperti gairah. Tapi Proud merasakan ciuman Noon lebih hangat. Ciuman itu seperti mengatakan bahwa Noon tidak akan pergi darinya. Proud ingin berterima kasih kepada dunia karena dia telah menemukan sahabat terbaik. Proud tersenyum dengan bahagia dan memegang tangan Noon lalu tidur bersama pada malam itu. (konotasi tidur bersamanya beda ama Gao, hehe ^_^V)

Pinky promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang