Part 3 - Tugas

71 14 6
                                    


"T-tadi lo dipa-panggil guru." Jawab Ira mendadak gagap, Azza dan Anin langsung bingung, kalo Viska sih udah ngerti kenapa.

"Sama?" Tanya Ka Razion.

Part 3

Viska langsung nepok jidatnya, Azza langsung teriak "Oh iya ya", Ira langsung sadar dari gagapnya sedangkan Anin langsung melengos.

"Kenapa sih?" Tanya Kak Alvaro yang ketos itu.

"Jadi gini, Kak, tadi kita disuruh manggilin Kak Varo," jawab Viska,

"Kak Razion," tambah Ira,

"Kak Alvin," seru Azza melemah,

"Sama Kak Raka!" lanjut Anin.

"Gue?" ucap 4 cowok yang ada didepan mereka berbarengan. Viska, Ira, Azza, dan Anin langsung kaget.

"Ya mana gue tau, pokoknya itu." Kata Anin langsung.

"Lah kak, nama lo kan Alvaro, dan yang dicari itu Varo." Kata Viska.

"Duh, Vis, lo pinteran dikit napa. Alvaro! Ada Varonya kan? Lagian panggilan gue emang Varo!" jawab Varo langsung.

"Ye kan gue gak tau, biasa aja dong, mana tau ada Varo Varo yang lain!" jawab Viska.

"Lagian elo telmi banget deh, Varo di VIS cuma satu, gue doang!" kata Varo lagi.

"Emang gue doang yang telmi? Lo juga ya! Nama gue aja diributin tadi!" kata Viska nyolot.

"Lagian Luckyta sama Viska itu gak ada sama-samanya, wajar kan? Sedangkan Alvaro sama Varo itu sama. Lo itu ya! Ish." ucap Varo dongkol menghadapi juniornya yang satu itu.

"Lo mau ada samanya atau gak ada tetep aja lo gak ngerti. Lo 'kan bego!" sosor Viska langsung.

"Dih? Gue apa lo nih yang bego? 'Kan elo yang mancing!" Kata Varo.

"Ewh, serasa paling pinter bukan lo?" timpal Viska lagi.

"WOYY! STOPPP!!" teriak Razion, Alvin, Raka, Ira, Azza dan Anin berbarengan, untung lorong ruang OSIS kosong, kalau enggak, kasian kuping yang lain ngedenger obrolan mereka yang gak penting itu.

"Udah udah, sekarang kita dipanggil siapa?" Tanya Alvin to the point.

"Nah itu masalahnya!" ucap Ira langsung. Varo, Razion, Raka dan Alvin melongo.

"Kenapa lagi?" Tanya Alvin.

"Kita gak tau nama guru yang manggil" jawab Viska polos.

"Astaga! Daritadi gue ribut gak ada gunanya atuh!" ucap Varo.

"Ya 'kan gu-"

"Viska stop!" teriak Alvin yang langsung buat Viska diem.

"Yaudah kalau gitu, kalian anterin kita ke guru itu, jangan bilang lo juga lupa mukanya!" usul Razion langsung.

"Ye, kita gak sebego itu kali ka..." jawab Anin.

"haha, muka lo-lo pada biasa dong, bercanda kali." tawa Raka.

"udah ah buruan!" ajak Alvin sambil berjalan duluan di depan mereka.
****

"Guru yang mana yang manggil?" Tanya Varo di depan kaca ruang guru.

"Yang... yang mana ya? Yang-"

"Varo, Razion, Raka, Alvin?" panggil seseorang dari belakang.

"YANG ITU!" teriak Viska keceplosan, Pak Guru langsung tersentak.

"Buset dah, Vis, dua kali tah lo gitu." Kata Raka langsung.

"Ye, bawaan dari lahir si Viska mah." Jawab Ira.

"Sudah-sudah, kalian berempat ikut saya ke kantor." Suruh pak guru yang ada didepan mereka.

"Terima kasih ya." Ucap bapak guru itu. Viska, Azza, Ira dan Anin hanya tersenyum.

-Di ruang guru -

"Ada apa Pak Duta?" Tanya Varo.

"Varo tugas kamu sebagai Ketua OSIS akan digantikan oleh Rino untuk sementara waktu." Ucap Pak Duta.

Varo shock 'gue dipecat dari Ketos? Gue salah apa?' batin Varo.

"Kenapa, Pak? Varo salah apa?" Tanya Razion.

"Saya punya tugas untuk kalian," balas pak guru yang ternyata bernama bernama Duta itu.

"Tugas apa, Pak? Tanding basket?" Tanya Raka.

"Rak, please! Jangan basket mulu!" sosor Alvin.

"Bukan, saya hendak mengirim kalian dalam camp pelatihan kepemimpinan, ini tugas untuk semua sekolah Internasional." Lanjut Pak Duta.

"Kita? Jadi kita berempat nih pa?" Tanya Zion.

"Iya dan beberapa siswi lainnya," jawab Pak Duta.

"Siswi? Siapa pa?" Tanya Alvin langsung.

"Murid kelas 10. Seharusnya siswi kelas 11 tapi ternyata tugasnya untuk 2 angkatan berturut-turut." Kata Pa Duta.

"Namanya, Pak?" Tanya Raka.

"Sebentar deh, Pak, jadi saya dipecat gak nih?" Tanya Varo ulang.

Pak Duta melongo, "lah emang siapa yang bilang kalau kamu dipecat?" Tanya Pak Duta balik.

"Ye Varo elo lemot, Pak Duta gantiin elo karna elo punya tugas SEMENTARA!" ucap Zion dengan penekanan pada kata 'sementara'.

Varo menghela napas dan tersenyum, "emang jiwa pemimpin yang ganteng kaya gue tuh kayak gini." Varo pun langsung dapat injekan kaki dari Raka.

"Gue yang ganteng!" ucapnya. Zion dan Alvin langsung bekep mulut Raka.

"Maaf, Pak, Raka emang tukang buat malu, maklum salah jalur, jadi rada-rada..." ucap Zion menggantungkan kalimatnya. Alvin membisikkan pada Pak Duta "miris" ucapnya pelan tapi terdengar oleh Raka, baru saja Raka mau lempar map yang ada di ruang guru...

"Raka! ITU FILE PENTING!" teriak Pak Duta sambil jewer pelan kuping Raka.

"Eh iya maap Pak maap." Ucap Raka sambil meringis.

"Back to the topic, siapa yang ikut, Pak?" Tanya Varo.

"Nama-namanya ada di dalam surat ini dan hari ini kalian harus mencari mereka untuk mengisi biodata lalu dikumpulkan, oke? Besok saya terima pagi, sekarang silahkan keluar." Perintah Pak Duta.

Mereka melangkah keluar dari ruang Pa Duta, lalu melangkah ke kelas 11-5, suratnya masih tergenggam di tangan Zion yang menerima dari Pak Duta.

-Kelas 11-5 -

"Buka, Zi!" suruh Varo yang duduk tepat dibelakang Zion.

"Iya tuh buruan, biar kita langsung cari supaya janjian." Perintah Raka dari sebelah Zion.

"Iye." Jawab Zion sambil membuka surat, Varo, Raka dan Alvin langsung mendekat kearah Zion, "yang ikut......"

to be continued

Pendek ya? Gomennasai-ne:">
Btw, ada yg menantikan cerita ini ga sih?:'))

Vommentnya jangan lupa yaw
Arigatou gozaimashita^^

Cinta Itu SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang