Part 10 - Villa!

1 0 0
                                    

Morning!

Viska bangun yang pertama, dia melihat Azza, Ira dan Anin yang masih tidur, dia aja bingung kenapa tiba-tiba jadi rajin gini. Viska membuka jendela, 'gila puncak dingin banget!' batin Viska, Viska melihat ketiga sahabatnya kembali, dia langsung tersenyum.

"GEMPA TSUNAMI BANJIR WOOYYY!!!" teriak Viska sambil mukul-mukulin meja.

"AAAAA GUE BELUM NEMBAK KA ZION JANGANNN!!" teriak Ira reflek.

"KA ALVIN JANGAN PERGI LAGI, GUE SAYANG LO!!" teriak Azza sambil ngelempar-lemparin bantal.

"GUE MASIH MAU NEMUIN KAKA!! DOSA GUE BANYAAKKKK!!" Anin langsung heboh, dia loncat dari tempat tidur, Viska langsung ngakak abis.

"Hahahaha, rahasia jebol mamennn!!" seru Viska sambil megangin perutnya yang udah sakit banget.

"VISKA SIALAN LO!!!!" teriak Azza. Ira langsung lempar bantalnya, Anin mau berdiri eh kejedot, Viska langsung lari keluar kamar, jadi lah mereka kejar-kejaran sepanjang rumah.

-dikamar Avrion-

"Gue salah denger ga sih?"
Raka langsung bangun dan ngorek-ngorek kupingnya, dilihatnya Zion nampar-namparin muka, Alvin lagi geleng-geleng kepala sedangkan Varo masih tidur.
"Lo berdua kenapa, ga lucu amat kesambet berjamaah di puncak."  Seru Raka masih berusaha nganggep hal tadi khayal! Mimpi!
"ga tau ya Rak, gue salah denger apa ngga ya, ada yang manggil gue tau." Jawab Zion sambil mikir-mikir,
"iya Rak, ada yang manggil gue!" seru Alvin sambil memejamkan mata mencoba nginget. Varo bangun,
"lo bertiga kenapa? Lo bertiga ga abis ngapa-ngapain gue kan?" selidik Varo sambil ngangkat selimut menutupi sampe hampir mukanya.
"VAROOO!!" teriak Zion, Raka, Alvin, "GA NAPSU SINTING!" tambah Raka, Varo udah ambil ancang-ancang untuk lariiii
"KA Varo Viska/Varo Viska AWASSS!" teriak Zion, Alvin, Raka, Azza, Ira dan Anin barengan, Viska dan Varo udah pahadep-hadep, dan jadilah...
BRUUUKKKK....
Varo nimpa Viska, yang lain Cuma bisa melongo doang.
'Anjir mata lo ka Varo! Teduh banget gue liatnya!!!' batin Viska, pengen teriak rasanya,
' wah otak gue mulai ga beres nih.' Batin Varo, 'kenapa lo mesti kayak nenek lampir sih Vis? Kalo kaga gue tembak lo sekarang!' lanjutnya lagi,
"EITTS! Varo Viska ini tempat umum! No no hal gituan!" seru Raka dan Anin secara barengan... Viska langsung dorong Varo yang berada di atasnya.,
"eh nyante dong mba!" seru Varo,
"dih? elo nafsu banget deh ka!" kata Viska,
"enak aja, elo yang ngapain lari-lari? Shock lebay elo lebayy mulu" Tanya Varo,
"enak aja lo! Gue kaga shock, orang gue lari, elo gue segede gini masih ga liat gue lari? Sepicek apa sih mata lo!" kata Viska 'yang ginian yang tadi gue kagumi! Sadar Viska! Sadar!!' teriak Viska dalam hati.
"gede? Badan lo setipis penggaris gitu, kembaran taplak sok gede, paling gara-gara idung lo!" balas Varo 'Alvaro menarik omongan! Jangan sampe Var, lo punya cewek kayak Viska, baru nembak semenit putus kali.' batin Varo.
"Elo bego banget sih, ni idung sekilo juga ga ada kali." teriak Viska.
"Elo tuh yang bego, orang mata gue jiplakan bule dibilang picek!" balas Varo,
"hello? Ada ya bule sejelek elo, mas?" Tanya Viska lagi, Varo diem. Viska ngeliat Varo "kenapa diem? Sadar gue cantik?" narsis Viska,
"Bego! kita berantem ni orang-orang sibuk PDKT." Jawab Varo, Viska melihat sekitarnya, Razion dan Ira lagi ngobrol, Azza lagi liat Alvin main gitar, Anin dan Raka teriak-teriakan nyupport lomba basket di TV, bagus-bagus ya? Nah Viska Varo? Berantem! Yassalam -___-
*****
Varo dan Alvin lagi sibuk mainin senar gitar, metik maksudnya. Raka sama Zion lagi sibuk sama ps yang dibawa Raka ke villa, Ira sama Anin merhatiin ps, wajar aja soalnya psnya tentang Basket! Nyampe melongo depan TV noh si Anin, kalo Ira, asal ka Zionnya ada nimbrung, Azza lagi sibuk sama headsetnya yang kelilit sama tali baju, nah Viska? Sibuk merhatiin temen-temennya, dia langsung masuk kamar, pintu kamar ditutup tapi ga dibanting, soalnya Viska menjaga namanya sebagai Princess yang lembut. Terus tiba-tiba Viska inget sesuatu..
"HOREE! TUGAS MOS LEWATTT!" teriak Viska sambil jingkrak-jingkrak ga jelas di kamar. Semua langsung pada stop dengan aktivitasnya dan ke kamar cewek, tempat Viska berada.
"Piska, elo kenapa sih? Masuk kamar terus tiba-tiba teriak, ketemu nyokap mak lampir lo?" Tanya Varo masih bawa-bawa gitar, terus tiba-tiba, Azza, Ira dan Anin malah ikut-ikutan jingkrak-jingkrak di kasur sambil pegangan ber empat.
"wah kayaknya ni anak berempat lupa status jadi anak SMA deh," bisik Zion kepada sohibnya yang lain, Alvin, Raka dan Varo langsung menganggukan kepala.
"WOOYYY, BRANG PLAK BRUNG PRANG!!"  Varo, Alvin, Raka dan Zion teriak sambil bawa galon kosong, wajan, ember dan alat-alat yang lain, Viska, Ira, Azza sama Anin segera nutup kuping dan teriak "KAKA STOPP! KUPING GUE PECAHH!!" teriak mereka ber4.
Sedangkan diluar rumah....
"ya ampun, ini didalem ada tukang ngamen darimana?" seru Bu Mira diluar yang baru saja mau ngasih surat instruksi jadi bingung sendiri, Bu Mira sesegera mungkin ke pak satpam dan membawa pak satpam tersebut kedalam Vila MI (Mega Idola)
"Pa, kan saya udah bilang, jangan ada pengamen yang dibiarin masuk, ini malah ngamennya ga berbakat banget lagi." seru Bu Mira sambil sesekali menutup kupingnya yang udah mulai pengang,
"aduh bu, bener deh, liat nih mata saya bengkak, orang saya semalem ga tidur, ngejagain vila." Balas Pak Satpam tersebut,
"gedor aja pak!" usul Bu Mira, Pa Satpam tersebut langsung ngegedor pintu yang ternyata pintunya gak kekunci, jadilah si bapa yang udah siap ancang-ancang malah kelempar kedalem, bu Ira segera teriak dari depan,
"GA TERIMA PENGAMEN, PARA PENGAMEN KELUAR SEGERA!!!" teriak Bu Mira, Varo, Alvan, Raka, Zion, Viska, Azza, Raka dan Ira langsung keluar pas ngedenger Bu Ira teriak,
"Varo, pengamennya mana? Kan ibu udah bilang jangan biarin pengamamen masuk! Apalagi pengamen ga ber....ba...kat." Bu Mira mulai terbata-bata ngeliat Varo masih sama galon kosong, Alvin masih bawa gayung, Zion malah make ember diatas kepala, si Raka cengo bawa wajan, sedangkan Viska, Ira, Azza dan Anin keluar dengan rambut acak-acakan.
"kalian abis ngapain?" Tanya Bu Ira sambil naik-naikin sekalian ngebetulin  kacamatanya, mana tau gitu dia lagi mimpi,
"buahahaha" Viska, Azza, Ira sama Anin ngakak,
"bu, soal ribut-ribut tadi gara-gara mereka berempat bu" terang Viska,
"udah dianggep pengamen , ga berbakat lagi." sahut Anin di sela-sela tawanya,
"Varo, Razion, Alvin dan Raka, ibu mohon SAPU HALAMAN BUAT HUKUMAN!!"  teriak Bu Ira sambil menuju arah pintu, Varo, Alvin, Raka dan Zion langsung mengikuti Bu Ira dengan cemberut, sebelum pergi...
"KAKA!" teriak Viska, Varo, Alvin, Raka dan Zion langsung menoleh
"kami sekeluarga mengucapkan..... LEBOK!" ucap Viska, Azza, Ira dan Anin  bersamaan, Varo langsung ngegerolongin galon karah mereka ber4 berharap kena, Alvin langsung ngelempar gayun, Zion juga langsung lembar embernya, baru saja Raka mau lempar wajan ditangannya,
"Raka! WAJAN ORANG!" teriak Bu Mira dari depan pintu, "CEPAT!" lanjutnya, Raka jadi naro wajannya dengan hati-hati diatas meja dan langsung keluar. Viska, Ira, Azza dan Anin masih ketawa.
"guys, waktunya bersih-bersih!" ajak Azza,
"Yoi! Abis itu sore kita jalanin kegiatan sore yang dikasih bu Ira kemaren. Gue penasaran siapa yang bakal ikut acara itu." Ucap Ira sambil tersenyum tipis, mereka langsung tatap-tatapan dan,
"gua yang nyapu!" teriak Viska,
"ngga! Gue yang nyapu, lo ngepel!" balas Ira,
"gue nyapu!! Lo beresin alat ngamen!" teriak Azza,
"gue..." baru saja Anin ngomong,
"apa lo? Mau ikutan nyapu doang! Ga bisa full!" bantah Viska,
"gue....gue nyuci piring!" timpal Anin, Viska, Ira dan Azza langsung  berebutan lagi, tiba-tiba mereka baru sadar kalo mereka sama sekali belum makan!

"Anin GA ADA PIRING MONYONG! LO BERESIN ALAT NGAMEN!!" teriak Viska, Azza dan Ira. Anin hanya terkekeh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Itu SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang