14 - Down

190 11 0
                                    

Vote nya ya!!! Thankyou ❤

- - - - - - - - - -

Author's POV

Setelah beberapa hari SMA Tunas 2 mengadakan perkemahan , akhirnya hari ini adalah hari terkahir dimana SMA Tunas 2 menginjak di hutan itu,tak heran bagi mereka kalau hanya berkemah dengan waktu yang singkat,memang SMA Tunas 2 tidak pernah mengadakan perkemahan dengan waktu yang lama.

Semua siswa telah menaiki bus nya masing-masing layak nya segerembolan semut yang memasuki sarang nya,begitu sama hal nya pula dengan Aurel dan Lean mereka memasuki bus yang telah di sediakan dan di atur oleh beberapa panitia.

Suasana di bus saat hening,mungkin siswa/i SMA Tunas 2 sangat kelelahan karena aktivitas yang sangat ekstrim dan menguras tenaga,Begitupun Aurel,ia sangat kelelahan rupanya,selain mengikuti aktivitas,ia juga mengalami peristiwa yang sebelum nya tidak pernah di rasakan oleh nya,yaitu tersesat di tengah hutan seorang diri.

"sssh Fris" bisik Lean kepada Friska yang duduk bersebelahan dengan Aurel.

"apaan?" balas Friska sambil menengok ke belakang.

"gue duduk di situ boleh ga?" tanya Lean sambil mengangkat sebelah alisnya,mungkin jika anak muda zaman sekarang,sudah terhanyut dalam pesona Lean (?)

"mmm.. terus gue duduk dimana" jawab Friska sambil memasang muka datar nya.

"Yailah Fris,sekali doang" balas Lean mengangkat kedua telapak tangan nya sebagai tanda permohonan yang amat dalam.

"Yaudah deh nih" balas Friska sambil bangkit dari tempat duduk asal nya.

"Yes! Friska baik deh"

"Baru nyadar?"

"Iya HAHAHA" balas Lean sambil tertawa jahat.

Langkah demi langkah akhirnya Lean duduk tepat di samping Aurel,sejenak Lean menatap wajah Aurel yang sedang tertidur pulas. Manis gumamnya.

Bus melaju dengan cepat dan melewati jalan yang berlikak-likuk dan tak sengaja,kepala Aurel langsung ter-arah ke pundak Lean tanpa ada refleks lean dengan sengaja mengusap-usap rambut Aurel agar tidak terbangun dari mimpi indah nya.

Setelah beberapa jam telah di lewati,akhirnya bus berhenti tepatnya di SMA Tunas 2,semua murid lantas membereskan barang-barang bawaan nya begitupun Friska harus terburu-buru karena papa nya telah menunggu sejak lama di gerbang sekolah "gue duluan yang Le,jagain Aurel,awas lo kalo Aurel nya di apa-apain" cerocos Friska dan Lean hanya mengangguk kecil,tidak untuk Aurel dan Lean yang masih terdapat di dalam bus.Sepi,hening,tentram,itulah yang mereka rasakan saat ini.

"Aurel,bangun Rel,udah sampe" ucap Lean lembut sambil mengusap-usap rambut Aurel yang sehalus sutra.

"ha? Mmm.. Ngantuk" ketika Aurel mencoba untuk membuka matanya,tiba-tiba Aurel langsung melebarkan matanya karena Lean yang sedang mengusap-usap rambut Aurel dan tidak hanya itu,Aurel pun tersentak kaget karena ia tidur di pangkuan pundak Lean,mungkin bisa dikatakan kali ini Aurel sedang melayang,blushing,malu-malu kucing atau sebagainya.

"Gausah blushing gitu" Ucap Lean lembut

"siapa yang blushing" balas Aurel sambil mengusap-usap pipi halusnya itu.

"elo lah siapa lagi"

"Dih,gue gak blushing,lo nya aja yang kegeeran"

"nih buktinya" Ucap Lean sambil memberikan sebuah cermin yang cukup besar,tunggu,itu bukan cermin Lean,ia menemukan nya di kursi salah satu murid sekolah nya.

LOVE IS HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang