Bagian 6 ( Puncak)

40 1 0
                                    

Author Pov

Anna tidak menyadari bahwa Ali sedari tadi sudah duduk di sebelahnya, tengah asyik memainkan I-phone milik nya.

Tak lama seruan muncul di telinga kanannya.

"Ok, Anak-anak.. Semuanya sudah siap dan lengkap ya, 5 menit lagi kita akan segera berangkat" seru bu Alya, guru matematika di sekolahan Anna

Dengan cepat Anna menengok ke arah sumber suara tadi, tiba-tiba ..

Deekkkk..!!!

Jantung Anna serasa berhenti saat itu pula, ketika laki-laki yang duduk disebelahnya itu Ali, Ketua Panitia sekaligus Ketua OSIS sekolahnya.

Anna menatap Ali dalam, melihat penampilannya yang terlihat tampan dengan T-Shirt dan jeans selutut yang membuat pandangan Anna tidak berpaling sedikitpun.

"Kenapa lo natap gue gitu" ucap Ali dan menengok ke arah Anna

"Emm, gak ko, gue cuma aneh aja! Ko lo duduk di sini..??" tanya Anna

"ya, gue kan pendamping di mobil ini, jadi gue duduk di sini lah, liat di sana siapa yang duduk temen gue dan salah satu guru pendamping kita d sini" tegasnya pelan sambil menunjuk ke arah barisan kanan kursi penumpang

Ali kembali mengalihkan pandangannya pada ponsel I-phone nya, sedangkan Anna..
Anna hanya menatap Ali dalam, lebih dalam lagi, Anna tidak menyangka kalau Ali akan duduk di sebelahnya, itu artinya.. Selama perjalanan menuju puncak Ali akan terus di sampinya.

Tiba-tiba ponsel Anna berdering, bungi sms masuk

From : Kevin
To : Anna

"nanti kalau lo udah sampe sana, lo jangan lupa hubungi gue, Ok!"

"Aahh gue kira siapa.. " gumam bathinnya

To : Kevin
From : Anna

"yaaa,, bawell !"

- Send

Anna kembali memainkan posel nya dengan tatapan lurus ke depan dan aerphone di telinga nya tidak lupa terpasang, lagu yang didengarkan itu lagu favorite nya "Sahabat Hidup" , dan Anna pun memutuskan untuk tidak melirik bahkan melihat orang aneh di sebelahnya.

**

ALI POV

Gue gak nyangka kalau orang yang duduk disebelah gue Anna, yang memiliki nama lengkap Ariana larasati Wijaya.
Gue tau nama dia sejak MOS hari pertama itu.
Ku pandangi dia dengan tatapan dalamku, dan kusadari dia memang cantik dengan fostur tubuh yang terlihat munyil dan putih, gue baru pertama kali dia berdandan seperti ini. Dengan balutan syal di leher nya, dan switter putih yang menempel di badannya, jeans pendek berwarna hitam sekitar 15 cm di atas lutut..
Sempurna .. Hanya kata itu yang bisa gue ucapkan saat ini.

Entah sejak kapan, gue kagum dan perasaan gue gak mau mengalihkan pandangan gue terhadap Anna, gue belum pernah merasakan ini sebelumnya.

yaa,, jujur gue pernah suka sama seorang wanita, dan sampai sekarang juga masih berhubungan baik, tapi sayangnya, dia udah punya cowok, dan itu gue tau diri banget.
dan jujur aja, gue belum pernah pacaran. Gue cuma bisa memendam perasaan gue, hadeuhh .. Sedih ya😞

Entah sejak kapan gue seneng liat Anna, menurut gue dia cewek yang cantik, putih dan smart,
Aahh .. Apa mungkin gue menyukainya? tapi gue takut patah hati, seperti yang gue rasain saat gue suka sama satu wanita, tapi dia memilih cowok lain.

Author Pov

Dengan kepala tersandar ke bagian belakang jok penumpang dan aerphone yang terpasang di telinga nya, tidak sadar Anna pun tertidur lelap, Ali terus memainkan ponsel miliknya, dan dengan kagetnya ali merasakan kepala Anna tersandar di pundaknya, Ali menengok ke arah Anna dan memandang nya dengan dalam.

Dilihat wajah munyil dan manis itu dengan mata terlelap

Puncak

Sampailah di tempat yang di tuju, yaitu puncak. Semua panitia dan guru pendamping lainnya menginstruksikan dan memberikan pengarahan dan segala kebutuhan yang di perlukan selama camping.
Panitia membagi tugas kepada anak-anak, ada yang membangun tenda, mencari kayu bakar, membereskan peralatan dan perlengkapan yang akan di butuhkan.

Tetapi berbeda dengan Anna. Dinda,  pendamping kelompok perempuan menyuruh Anna mengambil air bersih di tepi kali. Dinda adalah wanita yang Anna liat tadi bersama Ali sebelum berangkat.

Anna sedikit takut karna Anna tidak tahu jalan sekitar lokasi, Anna meminta desti menemani nya, hanya desti sudah lebih dulu mencari kayu bakar bersama kelompok lain, mau tidak mau Anna pergi sendiri untuk mencari air bersih.

Anna berjalan menyusuri hutan, mencari keberadaan kali/sungai yang akan Anna temukan dan berharap ada Air bersih disana.

"Akhirnya, gue nemuin juga tu sungai" gumamnya

Anna pun pergi ke tepi sungai untuk mengambil air, tiba-tiba Kaki Anna kepeleset dan Anna pun hanyut terseret arus sungai.

Teriakan Anna tidak terdengar siapapun karna letak sungai yang sangat jauh dari lokasi camping. tapi tidak dengan Ali, Ali mendengar teriakan seseorang dan berupaya mencari sumber suara itu dari mana asalnya.

"Tadi gue denger dari sekitar sini deh ada yang minta tolong, tapi ko suaranya hilang ya" pikirnya

Suara itu memang hilang, Ali tidak mendengar kembali suara yang tadi berteriak minta tolong, ali berjalan sepanjang sungai, bermaksud untuk kembali. Tiba-tiba di tepi sungai ali melihat benda yang hanyut, ya itu Anna.. Ali bergegas ke benda yang dilihat nya, kemudian...

"Anna, Anna.. Bangun Anna, Kamu kenapa?" teriak ali panit sambil tangannya menepuk-nepuk kedua pipi chuby Anna.

Ali berteriak minta tolong, tidak satupun yang mendengarnya. ali terus membangunkan Anna dan haruskan ali memberikan nafas buatan untuk anna?

Perlahan wajah ali menghampiri anna, berusaha untuk memberikan nafas buatan untuk anna. Tiba-tiba

"Uuhuuukk,, uuhhukkk,, byuurr " muntahan air dari mulut anna

"Lo udah sadar na..?? Tanyanya ali

"gue dimana? Jawab anna pelan

"lo tadi hanyut di sungai, terus.. Kenapa lo bisa disini? Lo mau ngapain? Ko lo bisa hanyut di sungai sih?" tanya ali khawatir

"Eeuuhhh, gue mau ngambil air dari sinii" jawab pelan

"ya udh, sebaiknya kita baik ke tenda aja" ajak ali sembari membangunkan anna

"Lo kuat buat berjalan kan?" lanjutnya

"Guu-guuee" tertunduk sambil meremas kening dan kaki yang lemas, tertunduk.

"Ya udh sini gue gendong aja, naik ke punggung gue" tawar ali sambil berbalik membelakangi Anna dan berjongkok.

Anna naik ke punggung ali, di gendongnya anna menuju tenda. Sepanjang perjalanan hanya hening, dan suara burung-burung di hutan yang terdengar, tak ada suara di antara keduanya. Bathin ali ingin rasanya berbicara dengan anna, tapi hati ali gugup, entah apa yang harus keluar dari mulut laki-laki tampan itu. begitupun anna, ada rasa canggung, gugup karna di gendong ali tapi ada rasa bahagia karna ali lah yang telah menyelamatkan dan saat itu tengah menggendongnya.

"Alii.."

"Anaa.."

Terdengar secara bersamaan.

Raut wajah Anna yang seketika memerah seperti buah tomat, ali yang tiba-tiba berhenti berjalan dan detak jantung keduanya yang sangat kencang dan tidak beraturan.
Tidak ada kata kembali, hening dan tidak sadar sampailah di tenda.

Sesampainya di tenda, ali menyuruh anna untuk beristrahat dan tidak melakukan aktivitas apapun sampai malam nanti.

Sore hari Anna keluar dari tenda, entah apa yang sedang anna pikirkan, hatinya membawa untuk berjalan. Tiba-tiba dilihatnya ali yang tengah tertawa lepas bersama seorang wanita, ya itu dinda. Lagi-lagi dinda, dia yang tadi tengah bersama ali, sekarang pun sedang tertawa bahagia di sana sambil ali memainkan jari lentiknya pada gitar miliknya. ya, ali memang jago memainkan alat musik, termasuk gitar.

Memang ali sangat menyukai dinda, tapi dinda sudah memiliki laki-laki lain. Dan ali mengetahui hal itu, jadi ali dan dinda berteman sangat baik.

**

ANTARA HATI DAN PERASAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang