Bagian 1

231 7 4
                                    

ARIANA POV

Pagi ini aku bergegas membereskan perlengkapan untuk sekolah, ya hari ini adalah hari pertamaku sekolah.

Oh ya, perkenalkan nama ku Ariana, panggil saja namaku Ana. Umurku sekitar 17 tahun, aku berasal dari keluarga, yah bisa dibilang cukup lah gak terlalu rendah atau pun tinggi juga.

"Duk, duk, duk .. " suara itu terdengar dari depan pintu kamarku.

"Ya,, sebentar mah..." yap, tepat sekali, dia ibuku, wanita yg selama ini sudah menjagaku dan memberikan kasih sayangnya dengan sepenuh hatinya.

"Ayo dong sayang, nanti kamu terlambat sekolahnya, inikan hari pertama kamu sekolah, jangan sampai kesiangan. Mamah tunggu di bawah ya, kita sarapan.. " saut nya di luar sana

"Baik mah, nanti aku turun" jawabku

Setelah semua selesai dan perlengkapanku untuk MOS hari ini, aku pun berjalan keluar kamar, lalu turun menuju ruang makan.
Di sana sudah ada papah, mamah dan .. Ada dia..??
ya .. Dia kakak tiriku, seorang laki-laki yang cukup di bilang tampan, dan putih.
Dia anak dari bawaan papahku, mamah menikah dengan papah, seorang duda yang ditinggal oleh istrinya dulu karna kecelakaan lalu meninggal dunia.

"Pagi mah,," saut ku sambil mencium pipinya.

"Pagi pah, ka.." sapaku kepada kedua lelaki itu

"Pagi sayang, gimana persiapan untuk MOS hari ini ..??" tanya papah sambil memasukan ujung roti ke mulutnya

"Udah siap dong pah, semua nya!!" Tegasku

"Bagus sayang, oh ya, hari ini papah mau langsung ke tempat temen papah, dia mau grand opening caffe miliknya, jadi kamu sekolah di antar kakak mu ya ..!!" jawab papah sambil minum teh miliknya

"Papah jalan dulu, baik-baik ya sekolahnya" lanjutnya sambil mencium puncak kepalaku. Di ikuti mamah di belakang nya menuju keluar.

"Udahlah, lo jangan sedih gitu! kan ada gue yang nganter lo ke sekolah! Tegasnya

"Apaan sih lo? gue itu bukannya sedih, tapi.. ya gue risi aja kalau pergi bareng lo, gue gak bisa melakukan apapun yang gue mau! Jawabku sinis

Yah, beginilah kelakuan kita setiap hari bagaikan seekor anjing dan kucing yang berebut daging, berantem dan berantem terus.

Setelah sarapan selesai, mamah yang sedang membereskan meja makan, lalu aku berpamitan padanya dan berjalan untuk menuju kendaraan pribadi milik kakak ku, papahku membelikan sebuah mobil sport berwarna merah menyala untuknya karna kelulusan gelar S1 nya.

Ya sepertinya mobil sport kakakku itu hanya muat untuk berdua saja, mau tidak mau aku duduk disebelahnya.

Sepanjang perjalanan aku tidak berbicara sama dia, hanya memainkan I-phone baruku yang di belikan papah kemarin, ku lihat dengan ujung mataku, dia sangat fokus menyetir.

Hanya sesekali dia melirik ku dengan sinis nya

"Terus saja memandangku seperti itu .." ucapku dalam bathin.

**

ANTARA HATI DAN PERASAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang