"Aku bodoh, selalu menerimamu apa adanya meskipun sebenarnya aku tau kau adalah gadis licik"
Jackson duduk termenung di sofa. Siang tadi dia melihat Gyoeun berjalan dengan seorang pria. Sudah berkali-kali dia melihat pemandangan gadisnya berjalan bergandengan tangan dengan banyak pria, tetapi dengan bodohnya dia masih menerima Gyoeun.
TOK TOK TOK
Suara pintu diketuk terdengar di telinga Jackson. Dia lalu bergegas membuka pintu dan mendapati seorang gadis bertubuh kecil sedang tersenyum manis padanya, Jackson pun membalas senyuman itu meskipun hatinya sangat berbeda dengan senyumannya sekarang.
"Boleh aku masuk?" tanya Gyoeun
"Tentu" jawab Jackson singkat lalu membiarkan Gyoeun masuk lalu Jackson kembali menutup pintu.
"Ada apa kau datang kemari?" tanya Jackson yang mulai duduk di sofa tepatnya sebelah Gyoeun.
"Apa tidak boleh pacarmu datang ke rumahmu? Aku merindukanmu" ucap Gyoeun lalu memeluk Jackson dan bersandar di dada bidangnya. Jackson hanya menatap datar Gyoeun yang tidak melihatnya.
"Benarkah kau merindukanku? Kau tidak berbohong?" tanya Jackson datar dan membayangkan apa yang dia lihat tadi siang.
"Tentu saja aku tidak berbohong, untuk apa aku berbohong padamu?" jawab Gyoeun meyakinkan Jackson.
"Entahlah" ucap Jackson asal
"Kau masih memukuli karung tinju itu? Sungguh malang nasibnya, karena aku tau pasti kau memukulinya dengan keras" ucap Gyoeun sambil melihat karung tinju yang tergantung di dekat mereka duduk.
"Ya aku masih memukulinya dan menganggap karung tinju itu adalah para lelaki bajingan yang dekat denganmu" ucap Jackson dalam hati.
Tiba-tiba ponsel Gyoeun berdering, Gyoeun sedikit menjauh dari Jackson lalu mengangkat telepon itu sambil berjalan menjauhi Jackson. Jackson hanya bisa diam di tempatnya sekarang padahal dia tau bahwa Gyoeun pasti sedang bertelepon dengan lelaki lain.
Beberapa menit kemudian Gyoeun datang lalu mengambil tasnya.
"Jackson aku harus pergi sekarang, aku ingin bertemu dengan teman-teman ku, maaf aku tidak bisa lama di sini" ucap Gyoeun dengan wajah kecewa yang di buat-buat lalu mencium pipi Jackson dan pergi keluar. Jackson kemudian duduk kembali di sofa. Dia merasa sangat bodoh sekarang, membiarkan Gyoeun pergi meskipun dia tau kalau Gyoeun akan berkencan dengan lelaki lain. Tetapi Jackson sangat mencintai Gyoeun, dia tidak mau berpisah dengan Gyoeun itulah sebabnya dia membiarkan Gyoeun berkencan dengan banyak pria.
Jackson mengepalkan tangannya erat membayangkan apa yang akan Gyoeun lakukan. Jackson lalu bangkit berdiri dan berjalan ke arah karung tinju itu. Dia menatap ke karung tinju itu sebentar lalu memukul karung tinju itu. Sekali, dua kali, berkali-kali dia hantamkan tangannya ke karung tinju itu sambil berteriak keras membayangkan betapa bodohnya dirinya yang mencintai seorang gadis jahat dan licik. Dia benar-benar bodoh, sangat bodoh. Tetapi dia sama sekali tidak bisa meninggalkan Gyoeun karena dia mencintai Gyoeun, sangat mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mad Got7 Stories
ספרות חובביםCast : -Got7 -Oc Terinspirasi dari MV ama lagunya Got7 "If You Do" Sebenarnya uda lama nongkrong di laptop tapi baru sempat post sekarang So, Happy Reading ^.^