satu

188 6 0
                                    

Pembagian raport...
Nama-nama anak kelasanku dipanggil oleh guru (pak sugiarto selaku wali kelas) untuk maju mengambil raport dan didampingi orang tua wali murid.
Disediakan didalam gelas gulungan kertas bertuliskan pagi/siang. Karena sekolah ku ada dua sip, sip pagi dan sip siang. Karena sekolah yang kekurangan ruangan kelas.

Aku punya 2 sahabat sangat akrab dengan ku namanya tia dan ifah.
Nama tia dipanggil, tia bersama ibu nya ke meja depan, setelah itu tia mengambil satu gulungan kertas yang ada di dalam gelas. Kertas itu berisi tulisan pagi/siang. Tia mendapat gulungan kertas tulisan siang. Kemudian nama ifah dipanggil, ifah mengambil raport bersama kakaknya karena ayahnya sedang sibuk. Ifah mengambil gulungan kertas tersebut. Dan ifah mendapat kertas tulisan siang. Aku takut jika harus pisah sip dengan mereka.

"Dinan..."
Namaku dipanggil, aku segera kedepan besama ibuku, kemudian aku mengambil gulungan kertas. Dan aku membuka gulungan kertas tersebut. Ternyata kami ber 3 mendapatkan sip yang sama, sip siang. Kami ber 3 pun sedih. Bukan sedih karena nilai raport yang jelek, tetapi karena kami menginginkan sip pagi dari sebelum pembagian raport malah mendapatkan sip siang.kami sedih.

"Udah kalian kayanya memang satu hati deh, buktinya mengambil gulungan kertas tadi sama-sama mendapat sip siang". Ujar ibuku.

"Gausah sedih gitu, kalian kan jadi bisa berangkat bareng terus". Ucap ibunya tia.

"Malu kali diliatin sama banyak orang tuh" celetus kakak ifah.

Setelah itu kami menyadari ucapan dari mereka. Kami pun kembali tidak bersesdih. Walaupun memdapat sip siang tetapi kita masih bersama.

"Yeay!" bertepuk(cos) dan kami ber3 bepelukan dan kembali tersenyum.

Kemudian kami kembali kerumah masing-masing.

Mantan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang