Nick

23.6K 788 58
                                    

            Hal yang paling menyebalkan bagiku adalah, melakukan sesuatu secara terpaksa. Contohnya, terpaksa menikahi gadis belia yang bahkan aku tidak mencintainya. Sorry, cinta? Aku tidak memusingkan kata sialan itu.

FLASH BACK

"Sebentar lagi Nick, keluarkan di dalam. Kumohon." Amaris mengerang kenikmatan, Sial! Batinku, andai saja aku tak menginginkannya, pasti sudah ku buang wanita jalang ini jauh-jauh dari kehidupanku.

Amaris, salah seorang model papan atas kota ini. Dia sudah sering mendapatkan pekerjaan bersamaku, melakukan hubungan ini atas-nama pekerjaan, adalah salah satu cara efektif untuk merayuku. Jujur, aku membutuhkan tubuhnya untuk memenuhi hasratku sebagai seorang lelaki berusia 32 tahun yang lajang, dan dalam keadaan penasaran akan seks tinggi.

"Nick, kau di dalam?" Aku kaget, itu suara Demelza, sepupu jauhku. Datang berkunjung di apartemenku? Tumben sekali dia.

"Kita lanjutkan nanti." Kataku, menyuruh Amaris untuk pergi,

Dia sepertinya kecewa, karena kami belum sempat keluar bersama. Tapi, aku akan lebih kecewa jika sepupuku ini mengadu kepada Paman, yang tak lain adalah Ayahnya tentang kegiatanku di sini, sangat tidak menyenangkan. Meski seluruh dunia tahu, seperti apa pekerjaanku sekarang.

"Ya?" Jawabku, Demelza menatap ke arah Amaris dengan dahi berkerut samar, tapi kemudian dia mengacuhkan Amaris yang berjalan keluar.

Dia duduk, sambil menyilangkan kakinya. Sementara aku sibuk memakai celana dan kaos putihku.

"Kau tak berubah." Cetusnya, ku putar bola mataku kemudian duduk di atas ranjang yang berantakan.

"Apa?" Tanyaku tanpa basa-basi. Karena, bicara panjang lebar bukanlah sifatku.

Ku lihat dia mengeluarkan map coklat, kemudian dibukanya. Ditaruh di atas meja, membuatku bingung. Ku ambil kertas itu dengan tak yakin.

"Ayah menyuruhmu untuk menikah, jika kau ingin mendapatkan separuh dari harta keluarga kami." Jelas Demelza.

Aku tersenyum kecut, sejak kapan aku diterima di keluarga sialan itu? Aku hanya anak haram Kakak dari Ayahnya Damelza. Anak haram dari salah satu pelacurnya, anak haram yang dari kecil langsung ditendang keluar dari kediaman dan daftar keluarganya. Sekarang, dia ingin memungutku? Apakah aku ini sampah yang dibuang lalu dipungut begitu saya? Sialan! Lebih sialan Ayahku itu, meninggalkan Ibuku mengandung sendirian, kemudian melahirkanku dan meninggal. Cinta memang sialan! Untung saja keadilan berpihak padaku, Ayah tak memiliki seorang anakpun dari istrinya. Dan bisa dibilang, dari keturunan bangsawan yang kaya itu hanya ada dua penerus, yaitu aku, dan puteri kecil Damelza, Jenifer. Keponakan jauhku yang sampai detik ini aku tak melihatnya.

Hanya melihat sekali dulu, saat Jenifer berusia 3 tahun, dia mengompoli bajuku, dan baunya menyebalkan. Mungkin juga, keponakan jauhku itu tak mengenalku, karena aku yakin, baik Kakek serta orang tuanya tak mengenalkan diriku sebagai Pamannya, siapa yang peduli.

"Oke, menikah. Akan aku urus." Jawabku, lumayan, harta keluarga ini sangatlah banyak. Jika digunakan berfoya-foya tidak akan habis sampai tujuh turunan.

"Sayangnya, kami telah memutuskan siapa istrimu, Nick." Kata Damelza, aku mendekik bingung.

Memang, dalam keluarga Bronson seperti layaknya hidup di dalam sebuah kerajaan. Semuanya harus sempurna, bahkan pernikahan dan apapun harus dengan-persetujuan banyak keluarga. Sialan, memangnya siapa yang mau diatur-atur. Dalam 32 tahun hidupku, aku melakukannya dengan sangat bebas, dan sekarang setelah aku tumbuh dewasa mereka mau mengikatku? Di mana selama ini ketika aku kecil dan tumbuh dewasa? Mereka membuangku ke Amerika sekolah dan besar di sana, sialan! Keluarga yang pasti akan ku hancurkan.

My Hot RomeoWhere stories live. Discover now