Jam weker disamping tempat tidurku berdering dan aku terperanjat ketika jarum jam menunjukkan angka 06.20. Aku hanya mempunyai waktu 10 menit untuk beres-beres berangkat sekolah.
Penyakit tidur seperti orang mati ini memang menyusahkan. Apalagi tidak ada yang bisa membangunkanku. Aku tinggal dengan nenekku yang sudah berumur, ditambah lagi beliau punya penyakit. Jadi hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Bicara mengenai bangun tidur, sebenarnya dirumah ini juga ada seorang cowok yang memiliki penyakit tidur sepertiku.
Ha, mungkin dia lebih parah. Jadi kurasa dia belum bangun.Aku segera menaiki motor maticku dan mengendarai secepat mungkin. Bel akan berbunyi 2 menit dari sekarang. Percuma saja. Mau ngebut seperti valentino rossi pun tidak akan bisa tepat waktu.
Sesampainya disekolah, ternyata bukan aku saja yang telat. Beberapa anak tengah berdiri tak jauh dari gerbang sekolah.
Aku bisa berlega hati. Karena bukan aku saja yang akan menjalani hukuman.Mataku menjelajah dan aku cukup kaget melihat seseorang yang tidak seharusnya berada disini.
Mataku terpaku melihat laki-laki itu. kenapa dia bisa telat?
Ekhm. Yah, aku mengetahui tentangnya. dia orang yang sangat disiplin dan sangat benci kata telat, aku jadi ingin tahu kenapa dia bisa berada di kumpulan anak pengumpul point pelanggar ketertiban.Sudah dipastikan aku tidak akan mengikuti pelajaran pertama dan kedua. Boleh masuk ketika berganti pelajaran yang ketiga, untung saja pelajaran pertama dan kedua itu matematika pelajaran yang sangat aku benci sampai kapanpun jadi aku tidak menyesal tidak mengikuti pelajaran itu. Jadinya aku harus menunggu didepan gerbang sekolah.
Bunyi bel jam ketigapun terdengar aku dan murid telat lainnya masuk ke sekolah dan menuju kelas masing-masing. Aku dan laki-laki itu berbeda kelas tetapi kelas kita bersebelahan.
Aku langsung menuju kelas dan langsung menempati tempat dudukku di barisan kedua depan meja guru."Kenapa lo bisa telat sih del,gua kira lo ga masuk lagi lo ga line gue" kata ferin dengan raut wajah yang agak kesal
"Sorry deh gua gak kepikiran gua aja buru-buru tadi dan gua lupa bawa handphone omg!" Aku langsung mengecek tasku dan benar aku tidak membawa barang kesayanganku itu bisa bete aku tidak memengangnya bereberapa jam kedepan hingga pulang sekolah.
"Kaya orang kesetanan lu ga bawa hp doang del"
"Iyalah bisa bete mampus gue fe ga bisa baca wattpad" kataku sambil menyengir
"Yaelah lu wattap mulu kerjaannya,selow nanti gua pinjem untuk sahabat gue yang ngeselin" kata fe dengan raut wajah yang datar
"Makasih fe ku sayang,luvyou muaah"kata aku sambil setengah memeluknya
"Iyaya gausah meluk-meluk gua bukan lesbi" kata fe dengan setengah jijik
"Yaelah fe" katakuGuru datang ketika aku dan sahabatku juga temanku lainnya asik mengobrol dan ketua kelas langsung memberi salam. Pelajaranpun dimulai.
Bel istiharat berbunyi, aku dan sahabatku langsung pergi ke kantin. Dan ditengah perjalananku aku melihat laki-laki itu hendak keluar dari kantin. Dia memang jarang makan dikantin, dia selalu bawa bekel atau beli dikantin dan makan dikelas. Atau kadang juga suka menyuruh teman untuk membelikan makananya.
Aku terpaku sejenak melihatnya dan sahabatku mengagetkanku.
"Del cowo itu yang gua suka yang kemarin gua cerita sama lo kemaren" kata fe dengan wajah senangnya"Yang mana fe" kataku penasaran.
"Itu yang lagi bawa makanan di samping cowo gendut itu" kata fe sambil menunjuk dengan jarinya.
Aku terdiam ternyata cowo itu yang di sukai oleh sahabatku dan parahnya aku pun juga suka!
Astaga, kenapa bisa samaan seperti ini? !
"Del del jangan bengong dong ditengah jalan masih sempet aja lu bengong" kata fe menguncangkan bahuku.
Aku terperanjat kaget, "Hah iya del, oh itu ganteng ko haha"
Kataku dengan ketawa yanh sangat dipaksakan."Haha iyalahh,yaudah yuk kantin udh mulai penuh nih" kata fe sambil mengandengku.
Kami memasuki kantin dan benar kantin sangat rame dan meja makannya udah penuh semua. Ini pasti gara-gara aku karena melamun kelamaan dijalan tadi.
"Del penuh semua nih! kita ga bisa makan disini, bel masuk juga bentar lagi bunyi. beli minum dan makanan ringan aja deh." kata fe dengan raut wajah yang kecewa.
"Yaudah deh yuk kali ini gua traktir dah, dalam rangka lo minjemin hp lo ke gua buat baca wattpad hehe" kataku sambil menyengir.
"Haha okee deh, terserah gua ya tapi?" Kata fe dengan senyum liciknya.
"ehh jangan banyak-banyak juga gua gak bawa duit banyak"kataku sambil memelas.
"yaelah Del selow haha"kata Fe.
Bel masuk pun berbunyi, aku dan sahabatku masuk kekelas dan kami mengikuti pelajaran selanjutnya hingga bel pulang sekolah berbunyi.
.
."Fe gua pulang duluan, ya? udah disuruh pulang cepat sama nyokap nih! dia telepon mulu. supir gue juga udah sampe di gerbang sekolah" kata Fe.
Aku yang masih membereskan bukuku menegok kearahnya. "Iyaa Fe."
Ferin pun keluar kelas, aku segera mengendong tas dan berjalan keluar. Ketika di depan pintu kelas aku melihat laki-laki itu sedang berjalan dengan temannya.
Aku berdiam dikelas menunggu dia jauh dariku lalu aku mengikutinya karena tujuan kita sama-sama ke parkiran.
Dia menghampiri motor ninjanya dan aku ke motor maticku.
Jarak motorku dan dia berjauhan,aku yang di dekat pintu masuk parkiran dan dia sendiri berada di area dalam, bisa dibilang mojok. Akupun yang akan keluar duluan.Segera aku menaiki motor matic dan mengendarai keluar pakiran. Ditengah perjalanan aku kaget ketika ada motor yang mendahuluiku dan berhenti didepan motorku,akupun berhenti mendadak. Dia membuka helmnya dan menghampiriku.
Jantungku berdetak sangat kencang dan tangan ku berkeringat dingin karena kagetnya. Segera aku menarik napas dan bersikap senormal mungkin.
"Ini. selendang lo kan tadi jatuh diparkiran" kata laki-laki itu dingin.
"Hah iyaa ini punya gua,makasih yaa" kataku yang grogi banget minta ampun.
"lain kali jangan ceroboh jadi orang" kata laki-laki dengan muka yang datar.
"Hah?oke" kataku linglung. Omg meskipun dia hanya berkata seperti itu, namun dampaknya sangat banyak yang membuat aku terbang ke langit tertinggi.
Aku terpaku sejenak dan kembali mengendarai motor. Berharap selamat sampai rumah, karena seriusss ... tanganku gemetaran.
selama 3 tahun... ini pertama kalinya berbicara dengannya.