8. Perpustakaan

67 4 0
                                    

Aku sedih banget karena di part-part sebelumnya Sarah sama Vino jarang muncul bareng. Eh... Malah dua cecunguk itu yang sering muncul.

Di part ini aku usahain bakalan dimunculin.
____________________________________

Author POV

Bel pulang telah berbunyi dari tadi, tapi ketiga gadis cantik ini masih saja stand by didalam kelas mereka.

"Girls, gue ke perpus dulu ya... Kalian pulang aja duluan!" ucap Sarah saat dia dan kedua sohibnya itu berada didepan kelas mereka yang sepi.

"Lo yakin Sar? Gue temenin deh, sekalian gue bantuin." tawar Jessica karena dia merasa tak yakin dengan sahabatnya yang satu ini.

Pasalnya Sarah mendapatkan tugas dari guru matematikanya tadi karena Sarah ketahuan mainin iphonenya saat jam pelajaran dimulai. Apalagi matematika adalah kelemahannya.

Jessica merasa tak yakin dengan sahabatnya ini.

"Ya, gue juga bakal bantu kok, kalo gue ngerti sih..." lanjut Cintia sambil menggaruk-nggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Lo bantuin gue bisa-bisa nilai gue merah semua." balas Sarah.

"Enak aja. Emm... Iya sih. Hehehe... Tapi gue kan bisa bantuin ngeliatin doang gito." canda Cintia yang dibalas dengan pukulan dari Sarah.

"Lo yakin Sar?" tanya Jessica ulang. Dan dibalas dengan anggukan mantap oleh Sarah.

"Yaudah deh, bukan hak kakanda untuk memaksa adinda, jika adinda sudah berkenan seperti itu." sahut Jessica ala-ala kerajaan. Dan dengan gaya lebaynya.

***

Sarah berjalan menyusuri lorong-lorong dan saat kakinya berhenti disebuah pintu coklat, dia membuka pintu itu. Mencoba melihat apakah ada sebuah kehidupan didalam ruangan yang sangat luas ini, didalam ruangan ini begitu banyak rak-rak yang menjulang tinggi dipenuhi oleh buku-buku tebal.

Dia mencoba mencari bilik tentang buku matematika.

Perpustakaan ini cukup sepi, karena begitu jarang para siswa kesini, kecuali para nerd atau memang siswa yang ingin bolos dan memilih tidur disini.

Sarah berhenti disebuah rak yang berada dipojok perpustakaan, dia mulai mencari-cari buku yang dia butuhkan untuk mengerjakan tugasnya ini.

Setelah sekian lama, Sarah menemukan buku yang dia cari, namun letak buku itu berada diluar jangkauannya, dia berusaha untuk menggapai buku itu. Karena tinggi tubuhnya yang lumayan pendek tidak bisa menggapai buku tersebut.

'Sialan, siapa sih yang naroh buku diatas sana? Bikin susah orang aja."

Sarah menengok kekiri kanan mencoba meminta bantuan, tapi disekitar sini tidak ada satu murid pun, karena tempat ini memang berada di pojokan. Dan jarang siswa yang berkeliaran dibilik ini, apalagi saat membaca nama papan bilik yang berada didepan, pasti akan langsung menghindar. MATEMATIKA, Hah... Jika bukan karena guru matematika itu, aku tidak akan menginjakkan kakiku kesini, pikir Sarah.

Dia masih terus berusaha menggapai buku itu, tapi entah karena Sarah yang ceroboh, dia malah menarik rak buku itu. Rak buku yang berisikan begitu banyak buku-buku tebal itu seperti akan roboh menimpa dirinya, dia mulai menutup matanya rapat-rapat.

BRUAK...
BRUK
BRAK
BUK

Hanya mendengar suara buku yang jatuh itu saja sudah membuat tubuh Sarah gemeteran, tapi lama-lama dia merasa ada yang aneh, karena sudah dari tadi tapi tak ada satu bukupun yang jatuh mengenai dirinya. Karena merasa penasaran, Sarah membuka matanya. Tapi yang dia lihat bukanlah rak-rak atau buku tebal itu, dia malah melihat dada kokoh dan tegap.

Trio Ngekz : Sarah Nathasya G. (MY TEACHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang