Second

74 2 1
                                    

Sampai gua akhirnya bertemu dengan seorang laki-laki.

Yang bernama


Calum Hood.

Calum Thomas Hood.

Gua bertemu Calum di acara ulang tahun sahabat gua. Awalnya kita cuma saling tatap doang. Tapi Calum akhirnya nyamperin gua dan memberanikan diri buat ngomong. Kita canggung banget saat itu. Tapi lama-lama kita malah makin akrab.

-Flashback-

Calum : "Hai. Kayaknya gua baru liat lu. Lu sekolah dimana?"

Kim : "Gua sekolah di Brighton International School."

Calum : "Oh ya? Gua juga sekolah disana. Kelas lu dimana? Lain kali gua main-main deh ke kelas lu."

Kim : "Kelas gua dekat perpustakan. Kelas A."

Calum : "Ngomong-ngomong nama lu siapa?"

Kim : "Kimberly Debora Linson. Lu boleh panggil gua Kim."

Calum : "Gua Calum. Calum Thomas Hood"

Dan dari sana lah gua mengenal Calum.

Kami pun ngobrol dan ternyata kita nyambung. Ini memang bukan pertama kali gua bicara dengan laki-laki. Tapi kali ini gua merasa ada sesuatu yang beda dalam diri gua. Gua tiba-tiba ngerasa senang dan tenang bersama Calum. Karna Calum mengembalikan senyum gua.

Gua memang akhir-akhir ini sedang stress berat akibat orangtua gua mau cerai dan gua harus milih gua tinggal sama siapa. Papa atau mama?. Sejak itulah gua stress dan gak pernah tersenyum lagi.

Calum : "Senyum nya manis"

Gua pun tersadar dari pikiran gua dan gua terkejut atas apa yang dibilang sama Calum.

Calum : "lu mikirin apa tadi sampai bengong gitu?"

Kim : "sebuah masalah"

Calum : "masalah apa? Cerita aja. Di pendam sendiri gak baik loh."

Gua memutuskan buat cerita ke Calum tentang masalah gua. Calum pun jadi pendengar yang baik. Calum pun menyemangati gua. Calum pun menghibur gua dengan lelucon nya. Senyuman Calum juga jadi penyemangat gua.

Calum : "sebenarnya yang lo rasain sekarang itu sama kek gua dulu."

Kim : "maksdunya?"

Calum : "Gua sama kayak lo juga. Orang tua gua gak pernah perhatian sama gua. Udah gak perhatian gua sering di marah lagi jadi pelampiasan orang tua gua pas stress. Habis itu ujung-ujung nya cerai. Dan gua milih buat hidup dan tinggal sendiri."

Calum pun menceritakan semua tentang diri nya. Gak terasa air mata gua keluar begitu aja.

Calum : "Jangan nangis dong. Gua gak suka liat orang sedih."

Gua pun ngusap air mata yang masih jatuh.

Calum : "Lu sendiri milih papa atau mama atau hidup sendiri?"

Kim : "gua masih bingung Cal. Antara ikut orangtua atau hidup sendiri."

Calum : "ngomong-ngomong tukeran sosial media sama no hp. Biar lu bisa curhat kalau ada apa-apa sama bisa sekalian modusin elu HAHA.

Kim : "astaga. Modus nya haha. Nih nomor sama media sosial gua."

Kita pun akhirnya bertukar media sosial dan no hp. Sekarang ada rasa dalam diri gua yang makin lama makin gede. Gua rasa Calum laki-laki yang beda. Gak kek mantan gua.

Luke Hemmings.

Ya mantan gua Luke Hemmings.

Gua punya banyak kenangan dengan Luke. Tapi sayangnya dia selingkuh di depan gua dan gua diputusin saat itu juga. Sekarang Luke sadar apa yang ia lakukan dan setiap hari dia selalu tanyain kabar gua. Gua sendiri udah cukup trauma dengan kejadian ini. Gua takut banget kalau jatuh lagi.

Calum : "oi oi"

Gua sontak terkejut dan langsung menatap Calum.

Kim : "Kenapa?"

Calum : "besok lu ada kegiatan gak?"

Kim : "cuma sekolah aja. Sisa nya bebas."

Calum : "lu mau temenin gua gak besok ke mall? Gua mau belanja. Kalau mau kita pergi pas pulang sekolah ya. Gua ke kelas lu."

Kim : "Boleh deh."

Calum : "Besok gua jemput ya. Ngomong-ngomong lu pulang sama siapa?"

Kim : "Gua jalan kaki. Rumah gua gak jauh kok."

Calum : "Gua antar pulang aja. Udah malam gini gak baik kalau cewe pulang sendiri."

Kim : "Ciee perhatian. Haha."

Gua dan Calum pun pulang bareng.

Ternyata ada seseorang yang diam-diam memperhatikan kai sedari tadi di balik tembok.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HALO!!
ini chapter 2 yang absurd.

Maaf bila absurd.

Ditunggu Chapter 3 nya.

Jangan lupa vote and comments :))



CONFUSED [C.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang