Lima

3.8K 199 6
                                    

Author pov

"Awalnya aku ingin minta maaf denganmu karena aku tidak memberi tahu dirimu kemarin" izin Sylvie sambil menundukan kepala.

"Hah? Minta maaf? Memang kamu mau kenapa Sylvie?" Tanya Cony yang semakin kebingungan.

Entah sejak kapan pipiku basah dengan air mata.

"Hiks aku hiks ingin hiks hiks hiks pindah hiks sekolah" ucap Sylvie sambil berlari meninggalkan Cony yang masih belum bisa mencerna perkataan Sylvie tadi.

"Apa? Sylvie ingin pindah sekolah?" Tanya Cony tanpa bersuara.

Tak lama Cony pun berlari dengan sangat cepat untuk mengejar sahabatnya tersebut, Sylvie.

"SYILVIEEEEE STOPPPP!! AKU MAU BICARA SAMA KAMU! SYLVIEEEEE..." Cony terus berteriak dengan sedikit isakan.

Setelah Cony berteriak seperti itu, tak lama Sylvie menberhentikan larinya.

Hiks hiks hiks

"Sylvieeeee..." teriak Cony sambil memeluk Sylvie.

"Maafin aku Cony, aku baru kasih tau sekarang..." ujar Sylvie lesu.

"Hiks Sylvie.. aku bakalan kangen banget sama kamu!" Jawab Cony sambil mempererat pelukannya.

"Hiks kamu gak marah Con?" Tanya Sylvie.

Cony menggeleng, "Enggak, asal kita masih bisa ketemu Sylvie, dan kita masih bisa menjadi sahabat." Jelas Cony sambil tersenyum manis.

"Thanks a lot Cony." Ucap Sylvie lalu memeluk Cony kembali.

"Tapi kenapa kamu harus pindah dari sini Syl?" Tanya Cony menatap Sylvie dalam. Sylvie menunduk lalu menjelaskan semuanya.

Cony tersenyum hangat. "Bagaimana nanti saat pulang sekolah kita mampir kesalah satu cafe Sylvie? Mungkin beberapa hari ini kita akan lakukan secara bersama-sama, bagaimana?" Tanya Cony.

"Ide bagus! Baik!" Jawab Sylvie dengan antusias, tak berapa lama mereka kembali tertawa.

Kringgg kringgg

Bagi seluruh siswa kelas 10, 11 dan 12, harap masuk kekelas masing-masing, karena jam ke-tiga segera dimulai. Terima kasih.

"Cony, aku harus kekelas dulu, bye Cony." Izin Sylvie sambil meninggalakan Cony.

Sylvie pov

Hari ini mungkin hari yang menyedihkan, menyenangkan dan.. ah tidak bisa digambarkan, pokoknya campur aduk deh!
Sebenarnya aku tidak ingin pindah, tapi apa boleh buat? Kedua orang tua ku sepertinya senang bila aku pindah satu sekolah dengan anak temannya.

Aku sangat bosan hari ini, saat guru datang sampai ia menjelaskan materi-materi pun aku tidak terlalu menyimak, flat sekali hari ini.

Tak lama bel pelajaran selanjutnya pun berpunyi. Pelajaran yang ini diajarkan oleh guru killer, tapi aku malah masa bodo. Sudah aku bilangkan hari ini itu sangat flat, oke F L A T.

Aku menunggu bel pulang, aku sudah tidak punya rasa untuk menyimak pelajaran hari ini, AKHHH BOSANN!!

"Sylvie! Kamu melamun saja! Apa kamu mendengarkan saya barusan menjelaskan tentang apa?" Tanya guru killer tersebut.

Kyaa!! Hilangkan aku sekarang juga dari pantat bumi inii!!. Sylvie membatin.

"Ma-maaf pak, eum coba sebentar saya baca dulu." Jawab Sylvie.

Aduh hati aku deg-degan karena takutt.

"Sylvie?!" Panggilnya.

"Eum jadi..." Sylvie menjelaskannya dengan terpontang panting.

Setelah menjelaskan, tak lama bel sekolah menggema dikelasku. Aku pun langsung keluar dan menghampiri Cony.

"Haii Cony!" Panggil Sylvie.

"Astaga! Sylvie! Jangan mengagetkanku dongg!!" Omelnya.

"Ya ya ya maaf maaf, ayo kita pergi!" Ajak Sylvie dengan mata berbinar.

"Lets gooo!!" Jawab Cony.

Aku dan Cony pun langsung memasuki cafe dekat sekolah, Starbucks.

"Sylvie kamu mau apa?" Tanya Cony.

"Aku mau caramell machiato aja, makasih Cony." Jawab Sylvie sambil memberi kartu atm miliknya.

Sambil menunggu Cony, aku pun menjelajahi setiap sudut cafe ini, aku tak sengaja melihat Nathan.

APA?!

Nathan?!

Iya! Itu Nathan!

Aku pun terus meliriknya, ia sedang bersama teman-temannya. Tak lama Nathan menatapku juga, akan aku tebak, pasti dia tidak mengenalku.

Benar!

Dia langsung membuang muka dariku!

"Sylvie! Kau sedang melihat apa huh?" Tanya Cony yang baru saja datang.

"Hmm, hanya melihat-lihat saja." Jawab Sylvie bohong.

"Nih caramell machiato mu, dan ini kartu atm mu." Ujar Cony.

"Terima kasih Cony."

Aku dan Cony menghabiskan waktu dengan bercanda yang pasti menurut orang tidaklah penting. Karena aku melihat awan sudah mulai berbeda warna, aku melihat jamku.

5:00 p.m

"Cony, sepertinya aku harus pulang, ini sudah sangat sore." Ujar Sylvie.

"Ah iya iya aku juga, mau aku antar Sylvie?" Tawarnya.

"Tidak tidak usah, yasudah bye Cony." Jawab Sylvie langsung meninggalkan Cony yang masih duduk dibangku cafe tersebut dengan kerutan didahinya.

Aku pun langsung menyetop bus yang lewat.

Sekitar 30 menit, aku sudah sampai diperkarangan rumah, langsung saja aku menyalami orang tuaku yang sedikit bingun dengan tingkah laku ku hari ini. Karena aku benar-benar lelah, aku pun langsung mandi cepat dan istirahat tidur. Hari ini lumayan cukup lelah.

Dan aku harap, persahabatanku dengan Cony tidak akan punah. Semoga...

Nerd Girl (Hold On)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang