Rio memarkirkan motornya di depan sebuah rumah di kawasan komplek yang tidak jauh dari sekolahnya. Bintang segera turun dari motor Rio.
"Ini rumah lo?" Tanya Bintang.
"Iya." Rio membuka pagar rumahnya, dan segera memasukan motornya di garasi rumah itu. "Tutupin pagarnya dong."
Bintang mendengus. Ia segera menutup pagar rumah Rio. "Dirumah ada siapa?"
"Cuma gue sih." Ia membuka pintu rumahnya. "Masuk."
Bintang segera melepas sepatunya, dan langsung masuk ke dalam rumah Rio. Ia segera duduk di sofa ruang tamu itu. Kesannya mewah, walau ruang tamunya nggak besar.
"Diatas aja, jangan disini." Rio berjalan ke tangga rumahnya. Mengajak Bintang untuk mengerjakan PR Biologinya di lantai 2.
"Di kamar lo?!" Bintang kaget. Dia mulai berpikir akan mengerjakan di kamar Rio. Berduaan.
'Hiii, enak aja berduaan ngerjain PR di kamar Rio.' Gumam Bintang.
"Bego." Kata Rio. "Diatas ada ruang keluarga, cepet ah!"
Bintang tidak bersuara. Ia segera membawa tas ranselnya dan pergi ke lantai 2 mengikuti Rio.
"Duduk sini." Rio menunjuk sebuah sofa yang menurut Bintang adalah ruang keluarga. Yah, tadi Rio sudah bilang akan mengerjakan PR di ruang keluarga.
"Gue ganti baju dulu." Rio meninggalkan Bintang dan masuk ke sebuah ruangan.
***
"Aduuuh! Rio! Jangan di apus mulu, deh!" Bintang kesal.
"Susah, bego!" Rio frustasi.
"Sini-sini. Walaupun gue nggak jago-jago amat gambar, seenggaknya gambaran gue lebih bagus dari lo!" Bintang merebut pensil di tangan Rio.
"Tugas Biologi bener-bener gila." Rio geleng-geleng kepala. "Ngapain coba, harus pake gambar binatang."
"Tanya bu Risa, lah!" seru Bintang. "Nah, bagus kan gambaran gue!"
"Bagus darimana, dah." Rio tampak berpikir. "Gambaran gue sama lo juga nggak jauh beda."
"Bagusan gue pokoknya!" Kata Bintang tidak mau kalah.
"Terserah lo." Rio mengambil Handphone-nya.
Bintang mendengus. Ia melanjutkan mengerjakan tugas yang diperintah oleh bu Risa. Menggambar hewan beserta ciri-cirinya.
****
Bintang melirik jam tangannya. Pukul 5 sore.
"Rio, pulang yuk." Ajak Bintang.
Rio yang sedari tadi bermain handphone-nya, melirik Bintang. "Udah selesai?"
"Udah. Tinggal lo cari ciri-cirinya." Kata Bintang. "Ayo dong, udah sore nih."
"Tunggu." Rio masuk ke kamarnya. Tak butuh waktu lama, ia kembali ke luar kamar menggunakan jaket biru miliknya.
"Yuk." Ajak Rio yang segera turun ke lantai 1 diikuti Bintang.
Rio keluar dari rumahnya, mengunci pintu rumahnya, mengeluarkan sepeda motor di garasi, dan menutup pagar.
"Bintang!"
Terdengar suara seseorang ntah siapa. Bintang tampak kenal dengan suara itu. Sayangnya, ia tak tau darimana suara itu berasal.
Bintang menengok. "Apa?"
"Gue cuma mau nyodorin ini." Kata cowok itu sambil menyodorkan formulir keanggotaan PMR.
'Ck, cowok yang ngelempar bola basket di kepala gue.' Gumam Bintang.
"Oke." Bintang membaca isi formulir itu.
'Namanya Roy. Anak kelas 12. Kakak kelas gue, sip.' Pikirnya lagi.
"Lo ngapain disini?" Tanya cowok itu, yang bernama Roy.
"Kerja kelompok." Jawab Bintang. Ia masih tidak suka dengan Roy. Roy mungkin lupa dengan kejadian melempar bola basket tepat dikepala Bintang. Tapi, Bintang tidak akan pernah lupa dengan kejadian itu.
"Bin, cepet. Udah sore. Lo nggak dimarahin emak lo apa?" Rio berkata dengan nada kesal dibalik helm nya itu.
"Eh iya." Bintang segera menaiki motor Rio. "Gue pulang dulu Roy."
Roy hanya manggut-manggut.
***
"Stop! Nah, ini rumah gue!" Kata Bintang. Ia segera turun dari motor Rio.
"Makasih." Katanya lagi.
Rio menatap Bintang lekat. "Gue pulang, ya."
"Pulang tinggal pulang." Ujar Bintang.
Rio segera pergi meninggalkan rumah Bintang. Dan Bintang segera memasuki rumahnya. Berhubung mamanya sedang arisan, jadinya ia tidak akan dimarahi pulang jam 06.00 sore.
Bintang segera memasuki kamarnya. Mengganti baju lalu mencuci kaki, tangan, dan wajah.
Ia mencari handphone-nya. Membuka line. Dan, wow. Banyak pesan masuk di akunnya itu. Yang sebenarnya, bukan dari siapa siapa sih. Hanya grup line yang berisi Rasyad dan Divy.
Seperti inilah chat mereka di Line.
Bintang : Gue sendiri nih dirumah
Rasyad : Apa peduli gue
Radivy : Mampus
Rasyad : Gimana tuh, kerkom sama Rio?
Bintang : Tai lo berdua
Bintang : Biasa aja, nggak serem-serem amat. Sama ngeselinnya sama lo.
Radivy : Gue malah belom kerkom nich.
Rasyad : Alay
Bintang : Mampus
Yah, seperti itu lah.
Tiba-tiba saja, ada 1 Notification di Line juga. Bintang segera membuka Notification tersebut.
Rio Mahardika added you by LINE ID.
---
HAIIII
Soryy lama nge post! Banyak ulangan 3 hari berturut-turut niiih, mwehehhe
BTW, Ini wajahnya si Bintang:3
Jangan lupa vote, comment, dan share yaa!!
See ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Teen FictionRoy akan selalu menjadi orang di urutan pertama yang Bintang benci.