Bab 1 ( First meet )

100 8 2
                                    


Yura pov

~
Telat pada hari pertama sekolah adalah hal yang buruk. Telat di hari pertama Masa Orientasi Siswa adalah kutukan. Kutukan sial inilah yang menimpaku, gosh. Apa aku harus pulang saja lalu menulis surat sakit? Oke, ini adalah ide cermelang khas seorang Yura

"Heh anak baru, mau kemana lo?!" Wtf dude, mati saja aku sekarang!

"Masuk lo curut, tau ga arah sekolahan?! Bego dipelihara"

Sial,aku dibilang curut "i iya kak,maaf"

"Lari cepat, lamban sekali" ucap senior yang lain sinis. Oke, it's getting more and more scary. Gosh, aku berlari sekuat tenaga sebelum akhirnya

Brakk

Bantu Yura ya Tuhan
Aku bergegas merapikan kertas kertas yang masih terjangkau dan mengumpulkannya menjadi satu sampai sebuah suara mengintrupsi pekerjaanku

"Tinggalkan saja itu disini, kau cepatlah berbaris"

Sebagai manusia normal yang hendak di MOS tentu saja aku menurut, membungkuk mengucapkan terimakasih dan bergegas berlari ke kumpulan anak kelas sepuluh lain yang hendak menjalani 3 hari masa orientasi yang-kata kakakku- seram.

••••
Author pov

Dev mulai mengumpulkan sisa kertas yang tadi dijatuhkannya, senyum simpul masih jelas membayang di bibirnya ketika mengingat reaksi juniornya itu. 'Tolong Yura ya Tuhan' ? Entah mengapa hal itu membuatnya geli, apalagi ekspresi ketakutan yang jelas di wajah juniornya itu, gadis itu bahkan tak menatap wajahnya dan bahkan kupingnya sudah memerah- menandakan dia kelelahan- ahh, Dev merasa ia harus menegur anak OSIS yang berjaga didepan agar tak terlalu keras. Siswa-siswi yang pingsan di hari pertama MOS tidak diinginkan bukan?

Ia beranjak pergi ke ruang OSIS tepat sebelum Putra- yang notabene wakilnya di OSIS- memanggilnya

••••••

Dev's pov

"Dev!! Diamlah disana" aku berbalik dan mendapati Putra berlari lari kecil kearahku, astaga kenapa pilihan katanya aneh sekali.
"Ada apa?" jawabku malas. Putra lalu memutar matanya yang ngomong ngomong membuatnya tampak aneh

"Kau kenapa disini? acara pembukaan MOS udah hampir dimulai, kau harus disana untuk menyampaikan pidatomu, jangan bilang kau lupa"
Oh ayolah,apa aku secupu itu

"Tentu saja aku tidak lupa, tenang saja. Aku akan kesana setelah mengatur berkas berkas ini" Putra menggeleng

"Tidak tidak, acaranya hampir dimulai dan kau harus stand by disana"

"Tak apa, aku hanya sebentar" Putra memutar bola matanya-lagi-

"Seriously dev, apa guna sekretaris kalau kau yang mengerjakan semua tetek bengek ini. Biar Clara yang menyelesaikannya" aku mendengus kan menyodorkan berkas berkas itu

"Ya terserah padamu saja, bawakan ini pada Clara dan suruh dia urus semua. Sekalian beritahu kepada yang jaga didepan agar tidak terlalu keras pada junior junior itu" Putra mendengus

"Kenapa aku yang kau suruh suruh?" Aku berbalik pergi sambil berkata

"Apa gunanya punya wakil kalau tak disuruh suruh"

Aku tertawa ketika Putra mengeluarkan sumpah serapahnya

••••••

Author pov

Dev berdiri di podium tengah lapangan, mengamati wajah wajah juniornya yang -sebagian besar- memilih menampakkan ekspresi takut ditambah bulir keringat yang membasahi baju dan atribut MOS mereka

"Selamat siang" ucap Dev mengawali pidatonya
"Saya Devan Albert, ketua OSIS SMA Pradana Nusantara, sebagai perwakilan sekolah saya ucapkan selamat datang kepada kalian semua. Di hari pertama MOS saya harap tak ada masalah yang timbul dan mohon pengertiannya untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku" Dev mengedarkan pandangannya dan matanya menangkap mata hijau zambrud Yura yang -entah bagaimana membuatnya terpaku selama beberapa saat. Suara batuk dari Rama -ketua pelaksana MOS- lah yang menyadarkannya. Dev berdeham sebelum berkata
"Baiklah, saya harap kalian betah menjadi bagian dari SMA kita tercinta ini, terimakasih"
Tepuk tangan formal menggema di seluruh sekolah, Dev memutuskan meninggalkan pikirannya tentang mata hijau itu bersama panasnya sinar matahari siang.

ΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠ
TBC~

Hey, gimana nih? Masi raba raba ya? Sama aku juga masih raba raba. Comment like and vote creamers!

XOXO

[Deepest] Someone Behind You (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang