chapt 4 (f**k date)

420 18 0
                                    

27 desember. Tanggal yang sudah menghancurkan kebahagiaan ku. Liburan akhir semester ku kali ini adalah liburan terburuk yang pernah ku alami.

Malam ke-4 bunda meninggal tepat malam tahun baru. Tahun baru kali ini tidak ada yang istimewa. Aku hanya berharap di tahun depan aku bisa mengikhlaskan bunda, dan bisa membanggakan bunda bagaimanapun caranya.

Malam ini aku tidur bersama kedua kakakku dikamar kak Utami. Aku terbayang sosok bunda yang cantik. Aku berharap saat aku tidur nanti. Bunda ada dimimpiku. Saat aku ingin tidur kak Utami mengelus halus rambut ku. Aku mencoba untuk memejamkan mata tetapi tetap tidak bisa tertidur.

"Nov.. jangan sedih ya.. ini jalan yang terbaik buat bunda. Coba kamu bayangin kalau bunda terus-terusan sakit. Apa kamu tega ngeliat bunda kaya gitu? Kalau Novy sayang dan mau deket terus sama bunda Novy sholat yang rajin ya.. kirim do'a buat bunda. Novy juga gak boleh langgar peraturan bunda." kata kak Utami dengan suara yang halus. Dan aku pun tertidur.

Esok harinya aku teringat kata-kata yang kak Utami ucapkan. Tapi aku masih tidak mengerti kenapa semua ini harus terjadi pada keluarga ku?. Sebelum bunda masuk rumah sakit bunda pernah bilang kalau bunda sangat ingin pergi ke alun-alun Yogyakarta. Bunda sangat ingin mencoba berjalan melewati dua pohon kembar.

*flashback
"Kak bunda pengen deh ke pohon kembar. Ada satu permohonan bunda yang mau bunda sampein disana. Kapan ya kita bisa kesana?" Kata bunda sambil memasak didapur.

"ih bunda.. kesana tinggal kesana. Kan lusa kita berangkat ke magelang bun.. kalau gak salah alun-alun Yogyakarta sama magelang lumayan deket loh bun.. nanti bilang ayah aja. Ohiya bun nanti kalau aku udah gede udah kerja aku pengen deh berangkat umroh bareng bunda sama ayah."

"Amiin.. deh anak bunda emang pinter ya. Makanya jangan deket-deket cowo dulu ya sayang." kata bunda sambil memelukku

"Siap bunda." Aku membalas pelukan bunda.

Siapa yang menyangka akan kehilangan seseorang yang telah mengantar kita sampai ke dunia.

Semua butuh proses. Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang terjadi selanjutnya. Jangan pernah sia-siakan dia yang ada disampingmu

*****

"Hey nov.. jangan bengong teruss ikut aku yuk!" Diana mengagetkanku.

"Ck.. kemana sih? Aku bilang dulu sama bun.. eh sama ayah ku." Kataku sambil menuruni tangga.

"Ehh.. stopp.. aku udah minta izin sama ayahmu. Pokoknya sekarang cepet ganti baju. Supir ku udah nungguin tau dibawah."

Diana mengajakku berjalan-jalan ke tempat-tempat bersejarah yang ada di Jakarta. Diana memang orang yang sangat tertarik pada sejarah. Apasalahnya aku menolak, itung-itung nambah ilmu lah.

Aku dan Diana sudah bersahabat sejak kecil, Diana tau bagaimana cara menghilangkan kesedihan ku. Dan sekarang Diana berhasil membuat ku tersenyum kembali setelah 4 hari aku hanya berdiam diri dirumah.

Saat kita sudah sampai dikota tua. Ponsel Diana berdering.
"Hallo mah.. Diana lagi sama Novy lagi di kota tua mah.. sama pak Budi juga kok mah"

.......

"Oke deh mah.. love you too maa." Diana menutup telfonnya.

"Enak ya kamu na.. masih bisa komunikasi sama mamah kamu walaupun mamah kamu diluar negeri." kata ku

"Ehm.. mending kita makan ice cream aja yuk nov!" Ajak Diana mengalihkan pembicaraan.

New Mother ): [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang