Hello. Ada info dikit nih. Gw mau ganti nama 'tante ana' jadi 'tante lisa' oke. Soalnya kalau pake nama 'tante ana' dan nama anaknya 'tante ana' itu 'ana' nanti kalian malah bingung bacanya. Oke.. wkwk thanks (: . Baca chapt 3 nya yaa. Don't forget for vote and commentnya yaw..
Btw baca chapt ini sambil dengerin lagunya ya!!____________________________________________________________________________________
"kak Novy bangunnn... udah ditungguin mamah di ruang tengah kak." Suara Ana membangunkan ku.
"Ana.. ini masih pagi kenapa sih.. lagian kenapa tante Lisa nangis sih tadi na?"
"ehm.. bunda kakak... udah pulang kak." Kata ana sambil menangis.
Aku mencerna kata-kata Ana.. hal pertama yang kupikirkan adalah bunda pulang kerumah karena bunda sudah sembuh. Tetapi ku rasa itu bukan hal yang pas, karena tante Lisa dan Ana menangis. Tiba-tiba ada suatu hal yang membuat ku mengerti kata-kata Ana. Aku langsung meloncat dari kasur dan berlari menuruni tangga menuju ruang tengah.
Diruang tengah sudah ada tante Lisa dan om Bayu. Lalu aku berdiri dihadapan tante Lisa. Saat tante Lisa melihatku, Tante Lisa langsung memelukku erat tapi tante Lisa tidak mengatakan apa pun. Aku tidak tahu harus melakukan apa, yang jelas sekarang tubuhku melemah dipelukan tante Lisa. Aku menangis dalam pelukan tante Lisa dalam beberapa menit.
"yaudah yuk kita kerumah kak Novy.." suara om Bayu menghancurkan kesunyian dirumahnya. Tante Lisa pun melepaskan pelukannya.
didalam mobil tercipta suasana sepi dan sunyi lagi. aku masih tidak percaya hal ini terjadi. Aku harap ini hanya mimpi. Aku kehilangan satu malaikat cantik tak bersayap dalam hidupku. aku tidak akan mendengar omelan bunda ku lagi, bunda yang selalu mengingatkan ku untuk sholat 5 waktu, bunda yang selalu mengajarkan ku untuk menghemat waktu, bunda yang selalu meminta ku untuk tidur siang.
aku melihat mobil kereta mayat didalam mobil itu ada dua kakak ku dan ada ayahku juga. Dada ku terasa sangat sesak. Ini bukan mimpi.
Dirumahku. Aku hanya bisa berbaring di dalam kamar mengunci diriku sendiri didalam. Aku tidak menegerti mengapa tuhan memberikan cobaan seberat ini? Mengapa harus aku?. Apakah di pengambilan raport nanti bukan bunda lagi yang mengambil raport ku? Apa aku tidak bisa merasakan pelukan bangga bunda lagi? Apa aku tidak bisa mengaduh kesakitan kepada bunda lagi? Apa aku tidak bisa merasakan masakan bunda lagi? Apakah aku harus iri melihat teman-teman ku tertawa bersama bundanya?
Saat aku menangis didalam kamar aku mendengar hembusan nafas bunda. Ya, itu nafas bunda.. aku yakin. Apa bunda masih menyayangiku?.
'Tok..tok..tok' ada yang mengetuk pintu kamar ku. Tadinya aku tidak ingin membukakan pintu kamar ku, tetapi apa salahnya?. Aku membuka pintu kamar ku disana ada ayah. Ayah memelukku erat, mengelus rambutku dengan lembut.
"Novy gapapa kan? Masih ada ayah.. masih ada kak Utami ada kak Cila juga. Ini yang terbaik buat bunda ya sayang.. Kalau Novy sayang sama bunda. Pake baju muslimnya ya.. ikut ke masjid sholatin bunda untuk terakhir kalinya." Kata ayah sambil menahan air matanya.
"Iya ayah.. Novy pake baju muslim yang dibeliin bunda kemarin ya yah?." Kataku sambil mengulum senyum dan berusaha menyembunyikan air mataku. Ayah hanya meng-iyakan dan menutup pintu kamarku.
Aku sudah rapih dengan baju muslim ku. Aku pun keluar kamar. Diluar rumah sudah ada mobil yang akan mengantar bunda ke masjid. Aku melihat kedua kakak ku menangis sambil memanggil bunda.
Dipemakaman sudah ada sahabat dekat almh.bunda ku. Mami kayla menghampiri ku dan merangkul ku sambil berjalan ke arah makam tempat bunda akan dimakamkan.
Mayat almh.bunda sudah ada didalam makam. Ayah sedang mengumandangkan adzan terakhir kalinya untuk bunda. Selesai mengumandangkan adzan aku melihat air mata menetes dipipi ayah. Aku berlari dan memeluk ayah.
"Ayah.. kata bunda, kalau bunda udah gak ada kita harus kuat. Kata tante Lisa nanti kalau bunda ngeliat kita nangis disini, bunda juga ikut nangis disana." Kataku sambil memeluk ayah erat. Ayah membalas pelukan ku lalu melepaskan pelukannya. Aku menghapus air mata ayah. "nanti Novy ikut dimobil ayah aja ya.." kata ayah sambil tersenyum.
Dimobil aku hanya diam. Sepanjang jalan ayah mengelus-elus rambutku sampai aku tertidur. Dalam tidur ku, aku bermimpi. Aku memimpikan bunda, disana bunda memelukku sambil tertawa. Bunda sangat cantik, bunda bersinar, dan bunda mencium pipi ku.
"Novy sayang bunda kan? Kalau Novy sayang bunda, jangan pernah tinggalin ayah. Novy harus janji sama bunda kalau Novy gak boleh ngerepotin siapa pun.sekarang bunda pulang ya.. bunda bakalan ada dihati Novy selamanya." Kata bunda sambil duduk bersimpu dihadapan ku.
Can you tell me When i can meet you 'again'?. Now, you're just my dream. Promise to me, you always on my side, everywhere, and everytime cause you're my heart
KAMU SEDANG MEMBACA
New Mother ): [ END ]
De TodoSemua orang sayang sosok ibu. Siapa yang menyangka ibu tiri sekarang berbeda dengan 'alkisah' tentang ibu tiri. Mereka hanya mencintai 'ayah'. Mereka hanya memperlakukan kewajiban. Bukan keharusan. Mereka tidak pernah menyadari. Mereka telah menguba...