Chapter 2

102 6 0
                                    

VOTE

VOTE

AYO VOTE..

#Thanks buat yang udah ngevote

#SELAMAT MEMBACA:)

Keesokan harinya...

"Dimana Yuuta?. Sejak dari tadi aku tidak melihatnya." Ucap Takahiro dalam hati. Baru pagi-pagi dia sudah mencari Yuuta karena tidak seperti biasanya kalau setiap pagi Yuuta sudah berada di kamar Takahiro untuk menyiapkan teh Cassis, air mandi, dan pakaian untuk Takahiro. Namun pagi ini Yuuta sudah tidak ada. Hampir setiap sudut rumah telah ditelusuri oleh Takahiro untuk mencari Yuuta tetapi ia tetap tidak ditemukan. Sesampainya di depan ruang perpustakaan, Takahiro bertemu dengan Izumi. Saat itu Izumi sedang mengepel lantai. Ia bingung melihat Tuannya mondar-mandir tidak jelas dan memilih untuk menghampiri Tuannya.

"Ohayou, Nakayama-sama." Ucap Izumo sembari berojigi.
"Oh, k-kau. Izumi, apakah pagi ini kau melihat Yuuta?". Tanya Takahiro sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.
"Yuuta-san sedang pergi keluar." Jawab Izumi.
"Dia pergi kemana? Kenapa tidak memberitahuku?". Kata Takahiro cukup keras. Dia sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Izumi.
"Itu benar, Tuan. Yuuta sedang pergi keluar sejak pagi-pagi sekali. Dia menjemput pelayan baru itu." Ujar Hiroshi tiba-tiba yang ternyata sudah berada didepan ruang perpustakaan juga.
"Benarkah? Dasar bodoh! Seharusnya dia memberitahuku dahulu."

Tiba-tiba datanglah Satoru dengan tergesa-gesa juga nafasnya yang tersengal-sengal. Dia ingin berbicara dengan mereka tapi kesulitan karena nafasnya masih belum berutaruran.

"Satoru, sebaiknya tenangkanlah dirimu dahulu. Barulah kau berbicara." Ujar Izumi.
"A-a-aku tahu,Onee-chan. Ta-tapi ini sa-sangat penting." Kata Satoru dengan nafas yang terputus-putus.
"Satoru, memangnya ada apa?".
"Yuuta-san sudah tiba. Sekarang dia ada diluar." Jawab Satotu setelah nafasnya tidak terputus-putus lagi.

Mendengar hal itu, Takahiro pun langsung berlari keluar diikuti oleh tiga pelayannya yang juga berlari dibelakang. Sesampainya diluar ternyata Mariko sudah menunggu. Kemudian Yuuta terlebih dahuku keluar dari kereta kudanya diikuti oleh seorang gadis cantik berpakaian Maid. Gadis itu terlihat kebingungan melihat suasana rumah milik Nakayama Takahiro yang sangat mewah. Ia juga sedikit malu dan canggung melihat orang-orang yang ada dihadapannya sudah seperti tidak sabar ingin bertemu dengannya. Namun ia berusaha untuk tetap tersenyum, terutama kepada Takahiro.

"Takahiro-sama, saya minta izin bagaimana kalau berbicaranya didalam saja?".
"Baiklah."

Kemudian mereka semua masuk kedalam rumah dan memulai pembicaraan mereka.

"Nona, Silahkan perkenalkan diri Anda." Pinta Yuuta kepada gadis yang memiliki rambut lurus panjang berwarna kuning keemasan yang panjangnya mencapai pinggang itu.

"Ha'i. Ohayou Gozaimasu. Perkenalkan nama saya Nakamura Natsumi. Saya berasal dari Hakodate, Pulau Hokkaido. Tujuan saya kesini adalah untuk bekerja dan juga bisa melayani Nakayama-sama dengan baik." Ucap Natsumi sambil berojigi pada Tuannya, Takahiro.
"Yoroshiku, minna-san."

Kemudian Yuuta memperkenalkan masing-masing anggota rumah kepada Natsumi sambil menunjuk mereka satu-persatu.

"Perkenalkan Nona Nakamura, beliau adalah koki nomor satu di rumah ini, Fujihara Mariko."
"Yoroshiku, Nona." Ucap Mariko sambil berojigi.
"Yoroshiku mou." Sahut Natsumi
"Kemudian ini Watanabe Izumi, Sato Hiroshi, dan Watanabe Satoru."
"Yoroshiku."
"Yoroshiku mou."
"Dan yang terakhir adalah Tuan rumah ini, Nakayama Takahiro. Berilah salam hormat Anda kepada Tuan."
"Salam hormat dari saya, Tuan." Kata Natsumi sambil berojigi kepada Takahiro.
"Nona, disini semua perlakuanmu ada dibawah pengawasanku. Maka dari itu, kau harus menjaga sikap, bekerja dengan baik, dan melaksanakan semua yang ku perintahkan. Jika terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, kau akan tahu akibatnya."
"Baik, saya mengerti." Balas Natsumi.
"Sekarang kau adalah pelayan dirumah ini. Mariko-san, tolong tunjukkan dimana kamarnya."
"Baik, Tuan. Mari Nona ikut saya."
"Ha'i."

A Road To The Pure Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang