Prolog

49 4 0
                                    

Parasku cantik, aku tahu itu.
Semua menginginkanku, aku juga tahu.
Hidupku sempurna. Nyaris, nyaris sempurna.

Aku tidak peduli, aku bahagia. Aku bahagia tanpa keluargaku, aku memiliki hidup yang indah.
Aku memiliki teman yang banyak dan ramah, aku memiliki banyak uang, akupun memiliki pacar yang ganteng dan merupakan idaman semua wanita di sekolahku.

Aku bahagia.
Walaupun, kadang aku merasa iri dengan mereka yang masih memiliki senyum orangtuanya, masih bisa akrab dengan keluarganya, jujur saja kadang aku merasa iri tapi itu tidak masalah.
Hidupku akan seperti ini, selamanya.

Selamanya, aku akan disenangi orang-orang disekelilingku. Tidak akan ada yang berubah, iya kan?

Iya, tidak akan berubah bila 'sang perenggut' itu tidak datang dan mengubah takdirku.

Dia selalu berada di dekatku

Dia selalu melihatku

Dia selalu tahu apa yang kulakukan.

Dia yang mengubah takdirku, namun itu bukan masalah karena ia adalah kenyataan yang pahit, bukan kebohongan yang indah.

Apa yang kau ketahui tentang malaikat maut? Mencabut nyawa? Mengantarkanmu ke pintu surga dan neraka?

Kau tahu, iblis dan malaikat maut berbeda namun mereka sama-sama dibenci.

Iblis yang menggoda umat manusia, iblis juga yang bisa membuat orang-orang tertipu dan akhirnya membuat perjanjian terlarang dengannya.

Sementara malaikat maut? Ia tidak memiliki nafsu, hawa jahat pun tidak, lantas, mengapa ia dibenci?

Pada akhirnya, orang menganggap iblis dan malaikat maut itu sama saja.

Lalu, apa yang terjadi bila kamu mengetahui ada iblis baik yang diangkat menjadi malaikat, lalu mulai merasa bosan menjadi malaikat?

Ya, dia, dia mulai bosan. Lalu aku yang ia incar, aku tahu itu.

Sekarang, hidupku sempurna.

Bring Me To LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang