Two

1.1K 75 1
                                    

"Kabar baiknya apa pak?" Tanya salah satu temen gue.
"Kabar baiknya, ada anak baru yang bakal gabung belajar dikelas ini"
"Pindahan dari mana pak?" Tanya gue.
"Pindahan dari kelas manajemen"
Lah? Lah? Lah? Anak manajemen pindah ke kelas sastra? Maksudnya apasih?
"Kabar buruknya....... Orang itu adalah Grayson Dolan , anak-anak. Grayson dapat surat peringatan dan dia diberi pilihan keluar dari kampus ini atau pindah jurusan" jelas kepala sekolah.

Setelah perkenalan selesai, Grayson cari tempat duduk. Gue berharap dia gak duduk disebelah gue. Dan..........
Dang! Kenapa harus duduk dibangku sebelah gueeeee dan kenapa anak itu yg masuk kelas gue? Kenapa gak pilih jurusan lain aja?

"Awww eh biasa aja dong jalannya. Galiat ada kaki orang apa disini?" Kata gue yg marah karena gray nginjek kaki gue. Bukannya minta maaf malah sengaja ngelempar pantat di bangku.
"Biasa aja kali. Atiati nanti bangkunya rusak" ledek gue masih dengan nada marah.
"Lo ngomong apa tadi?" Balas gray.
"Gadenger? Makanya bersihin kuping lo tiap hari"
"Awas lo liat nanti" ancam gray dengan muka yg keliatan marah dan sepertinya kesal sama gue.
Jam pelajaran sastra tak terasa selesai. Waktunya istirahat dan siap-siap buat masuk jam pelajaran berikutnya.

"Maaf soal tadi" kata gray.
APAAAAAA gue gasalah denger? Seorang gray minta maaf? Untuk memastikan, gue gak tanggepin omongan dia.
"Woy gue minta maaf soal tadi" ucap gray dengan nada tinggi.
"Gitu tuh caranya lo minta maaf sama orang? Pantesan." Kata gue.
"Udah kek lo tinggal terima permintaan maaf dari gue dan gue gaperlu lama-lama ngomong sama lo" bentak gray sambil pergi meninggalkan kelas.
"Dasar cowo aneh" ucap gue.

Masuk jam pelajaran bahasa perancis. Gue jadi sedikit kurang semangat karena gue tau pasti grayson bakal masuk ke kelas ini juga.
"Yaelah lo lagi lo lagi" ucap gray sambil menggelengkan kepala.
"Salah apasih gue sama lo" balas gue.
"Cewe tuh aneh. Giliran minta maaf gak ditanggepin. Giliran gak minta maaf dibilang pengecut" ucap grayson seperti menyindir.
Tapi gue gak perduliin omongan dia. Gue anggep aja gray itu adalah cewe yg lagi period. Cape cape dah itu mulut ngoceh sendiri. Yatuhan rasanya gue mau cepet cepet pulang. Gabetah gue lama lama dikelas ini saat si perusuh ini dateng. Andai aja dia gak milih kelas sastra, no grayson no problem idup adem ayem.

Akhirnya jam pelajaran hari ini selesai. Gue langsung beresin barang barang gue dan langsung keluar sampe gue merasa ada sesuatu yg nyentuh gue. Dan itu grayson.
"Lepasin gue" bantah gue.
"Tunggu" ucap gray.
"Mau lo apasih. Gue gapunya banyak waktu buat ngurusin cowo rusuh suka cari sensasi macam lo" ucap gue sambil pergi ke parkiran dan menuju rumah.

DEEP END. // Grayson Dolan FanFicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang