DEEP END. // Grayson Dolan FanFic

Nine

Pakaian yang hari ini gue pakai sangatlah simpel. Tanktop yang gue padukan dengan kemeja flanel, legging,  dan converse putih.
Sesampainya dirumah gray, keliatan ngga ada orang. Sepi banget. Kayaknya masih tidur ini anak. Ethan ngga ada dirumah. Orang tua gray katanya lagi ada dinas diluar kota. Aku langsung masuk ke kamar gray, tapi sepi juga ngga ada siapa-siapa.

PRRAAAANNGGGGGG!!!!!

Gue denger ada suara pecahan piring. Asal suaranya dari bawah. Gue turun kebawah dan sebelum gue lanjut kedapur, dari tangga gue bisa lihat ternyata gray yang ada didapur dan dialah yang membuat piring itu pecah.
"Selamat hari jadi grayson" kata gue sambil meluk grayson dari belakang.
"Eh sonia. Sejak kapan disini? Kok gue ngga tau kalo lo dateng?" Kata grayson sambil membalikkan badannya.
"Belum lama. Gue masuk sepi banget. Gue udah kekamar lo, tapi lo ngga ada. Taunya lo disini"

Gue dan gray duduk diruang tamu sambil sarapan. "Gray" kata gue yang membuka percakapan.
"Hmm" jawab gray yang lagi sibuk ngedit video youtubenya.
"Gimana satu bulannya sama gue? Apa yang lo rasain selama satu bulan sama gue?"
"Gue merasa sangat bangga dan sangat berterimakasih pada orang tua lo karena telah memberikan malaikat cantik" kata gray sambil menaruh laptopnya dan menghadap ke gue.
"Yaelah modus aja sih lo abang somay"
"Apa? Lo bilang apa?"
"Abang somayyyyyyyyyyyy" kata gue sambil berdiri dari tempat gue duduk dan lari. Gue dan grayson jadi main kejar-kejaran kayak anak kecil 😂.

"Grayson turunin gueeeeeeeeeee iya janji engga manggil abang somay lagi tapi please turunin gueeeeeeeeee"
"Sssshhhh diem udah diem" grayson gendong gue ke kamar dia. Kita bercanda, ketawa bareng, pokoknya sampe gue lupa kalo dulu gue pernah gak suka bahkan gamau kenal sama dia. Tapi sekarang? Keadaan bener-bener berbalik. Gue amat sangat membutuhkan grayson disisi gue.
"Lo lucu kalo lagi senyum" kata gray.
"Gray...."
"Ini nih. Alesan gue kenapa gue bisa sayang sama lo. Kenapa gue pingin banget selalu sama lo" gray mulai menempelkan bibirnya ke bibir gue , Tapi gue langsung lepasin dan alihin ke pembicaraan lain.