Seven

636 55 1
                                    

"Sonia!"
Terdengar suara pak Alex, dosen gue yang paling deket sama gue. Matilah gue kalo tadi beliau denger gue marah-marah.
"Iya ada apa pak?" Ucap gue gugup.
"Ikut saya keruang dosen sekarang"
Mata anak-anak tertuju sama gue semua. Ada yang sambil berbisik-bisik pula. Bahkan grayson pun sampai mengaga. Semoga gue gak kena hukuman.

*diruang dosen*
"Ada apa ya pak saya dipanggil kesini?" Tanya gue.
"Gapapa. Bapak cuma mau kasih selamat sama kamu. Kamu berhasil mendapatkan nilai tertinggi lagi di kampus ini. Pertahankan ya"
"Wah yang bener pak?" Ucap gue kaget.
"Dan satu lagi. Kamu dapat beasiswa melanjutkan sekolah ke UCLA. Tapi kamu harus izin sama orang tua kamu dulu. Secepatnya ya. Karena kamu akan berangkat sekitar satu atau dua bulan lagi"
"Ini serius pak? Saya lagi ngga mimpi kan pak?"
"Engga sonia"
"Makasih pak sekali lagi makasih. Saya akan segera beritahu orang tua saya"
"Baik kalau begitu kamu bisa keluar sekarang. Oh ya tunggu dulu"
"Ada apa lagi pak?"
"Ngomong-ngomong tadi ada apa ya dikantin?"
"Emm oh itu pak ga ada apa apa cuma masalah kecil aja"
"Grayson?"
"Mmmmm"
"Gausah kamu perdulikan anak itu. Dia bukan saingan yang pas buat kamu"

Setelah keluar dari ruang dosen, anak anak yang "kepo" bingung melihat gue. Dikira mereka mungkin gue bakal diomelin abis-abisan kali ya HAHA.
Gue berjalan menuju loker gue tanpa memperdulikan mata anak-anak "kepo" tersebut. Gue ambil hp gue dan gue baca banyak banget pesan yang gue terima.
"Grayson kirim pesan suara ke gue sampe 15x? Kenapa ni anak?" Gue sengaja untuk ngga buka pesan suaranya sampai gue tiba dirumah.

Sampai dirumah gue lansung charge hp dan buka pesan suara yang gray kirim.

Gray: gue tau lo marah sama gue. Benci sama gue. Gue gak akan pernah berhenti buat minta maaf sama lo. Gue mau ngomong kalo sebenernya mmmm gue gabisa ngomong disini. Bisa telpon balik gue?

Gue kira ada yang penting dan gue telpon balik grayson.
Gue: ha-halo gray? Gue m-m-mau minta maaf soal kejadian tadi dan gak seharusnya gu---

Gray: gue yang salah gue tau sikap gue ke lo emang salah. Gue mau ngomong sama lo tapi gakbisa disini.

Gue: soal apa?

Gray: ginideh. Gue kerumah lo sekarang lo tunggu gue ya

Gue: gue tidur dulu ya kalo gitu. Rumah lo ke rumah gue kan lumayan

Gray: bangun kalo gue udah sampe rumah lo.

Setelah gue menutup telpon, gue tidur. Kira-kira setengah jam, bel rumah gue bunyi. Akhirnya gue bangun dan karena gue tau itu pasti grayson. Gue turun kebawah buat bukain pintu.
"Gra--" omongan gue terputus karena pas gue mau sapa gray, dia langsung berhentiin omongan gue dengan ciuman yang mendarat di bibir gue. Entah ada angin darimana tanpa sadar gue membalas juga ciumannya. Ciuman kami terhenti karena grayson melepaskan bibirnya dari bibirku.
"Sonia"
"Iya?"
"Gue mau ngomong kalo gue sebenernya"
"Kenapa?"
"Gue sebenernya udah ngga betah lama-lama sendiri"
"Maksud lo?"
"Gue baru ngerasain gimana rasanya sayang, dan peduli sama perempuan. Dan perempuan itu lo"
"Gue?"
"Gue tau gue emang ngga bakat bahkan ngga pandai buat ngomong masalah cinta. Tapi gue bener bener sayang sama lo"
"........"

DEEP END. // Grayson Dolan FanFicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang