Kabar Keberadaan Ayah

639 7 0
                                    

Setahun berlalu ...

"Kriiiinggg"
"Kriiiiinggg"
Telepon rumah pun berbunyi.
"Hallo, assalamualaikum." Ka vira yang mengangkat telepon.
"Waalaikumsallam nak, ini om john teman ayah. Hallo nak, ayahmu masuk ke rumah sakit nak. Keadaannya koma tidak sadar. Beliau jatuh habis mengambil wudhu untuk sholat subuh." Kata om john.
"Apa om?? Ayah masuk rumah sakit?? Rumah sakit mana om? nanti kami segera ke sana." Kata ka vira.
"Rs. ... daerah jakarta selatan nak. Dia memanggil nama anak-anaknya. Segera ke sini ya nak." Jawab om john.
"Ok om. Termakasih assalamualaikum." Ka vira pun menutup telepon.

Ka vira menelepon aku di tempat kerja supaya cepat pulang.
Aku pun izin dengan atasanku untuk segera pulang.
Sesampai di rumah kk bertengkar dengan mam.

"Ma, ayah lagi sekarat mau bertemu dengan kita. Kasian ma ayah sudah 14tahun lamanya tidak bertemu dengan kita. Aku juga rindu dengan ayah."ka vira mengemis dengan mama.
"Tidak!!! Ayah kalian yang meninggalkan kita selama 14tahun lamanya. Mama tidak akan memaafkannya. Ayah kalian tidak rindu dengan kita, buktinya dia tidak pernah menemui kalian semua. Dia sibuk dengan kehidupannya yang bersenang-senang tanpa kita." Kata mama.
"Mah, aku dan tanti pernah bertemu dengan ayah setahun yang lalu. Ayah rindu dengan kita semua. Tetapi ayah tidak mau menyusahka kita semua. Ayah menjadi pemulung selama berpisah dengan mama. Mah, apa salah ayah?? Selama mama sama ayah, ayah selalu sayang dan perhatian dengan kita semua. Mungkin karena mama yang selalu menyangka ayah dengan wanita lain dan selalu bertengkar, jadinya ayah pergi dengan alasan tidak ingin anak-anaknya mendengar pertengkaran ayah dengan mama. Biar ayah yang di pandang buruk dengan anak-anaknya daripada mama yang di pandang buruk. Mah, ayah sayang sama mama, ayah berkorban semuanya." Aku menyelah pembicaraan mama dan ka vira.
"Itu alasan ayahmu saja, sekarang ayahmu sudah miskin baru menemui kalia berdua. Kemana saja sejak dia masih berjaya. Harta keluarganya banyak kenapa dia gak pergi ke tempat keluarganya." Kata mama.
"Terserah apa kata mama kita tetap mau ke rumah sakit." Ka vira tetap ngotot ingi ke rumah sakit.

Aku, ka vira dan tanti menjemput tia pulang sekolah. Sehabis menjemput tia kami pun bergegas pergi ke rs tempat ayah di rawat.

Ya allah sangat mengenaskan keadaan ayah. Ayah tidak sadarkan diri, dan banyak alat yang di pasangkan di tubuh ayah.
R

asanya aku ingin memeluk dan membisikian betapa aku rindu dan sayang kepada ayah.

Dokter datang dan menanyakan "siapa keluarga dari pak wirawanto??"
Ka vira pun beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri dokter.
"Saya dok, saya anak dari pak wirawanto. Bagaimana keadaannya dok??"
Dokter "pak wirawan harus segera di oprasi karena ada pendrahan pada kepalanya. Kami minta persetujuan dari para keluarga pasien. Dan segera melunasi administrasinya."
Ka vira "segera di tindak dok, kami akan melunasi masalah administrasinya."
Dokter " ini tanda tangan di sini untuk persetujuan oprasinya"

Aku, tanti, dan tia menunggu. Dan ka vira mengurusi administrasinya.
Tidak lama ka vira pun datang, "dek, tabungan kk kurang buat oprasi ayah. Vika km urus bpjs untuk ayah."kata ka vira.
"Baik ka." Kataku.

Aku mengurusi bpjs untuk ayah. Ke sana ke sini aku berjuang untuk mengurusinya , supaya bisa jadi hari ini. Dan akhirnya selesai juga aku mengurusinya dan segera aku membayar bpjsnya.

Aku balik ke rumah sakit dan ayahpun di oprasi.

Seminggu kemudian ...

Ayahku Sayang, Ayahku MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang