laki-laki itu..

117 11 0
                                    

Cinta pandangan pertama?
Itu memang ada
Tapi,
Apakah bertahan lama?
Mungkin iya.
Jika denganmu
~~~~~

Nazwa memasuki kelas 2 yang akan diajarnya. "Assalamu'alaikum." salam Nazwa sambil memasuki kelas.

"Wa'alaikumussalam ustadzah." jawab anak didiknya serempak dan segera duduk di bangku masing-masing.

"Doa dulu ya anak-anak. Ayo Rifki, dipimpin doanya." pinta Nazwa pada Rifki selaku ketua kelas.

Rifki pun mengangguk dan mulai membaca doa sebelum belajar, memimpin teman-temannya.
"A'uudzu billahi minassyaithaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim. Rabbi zidnii 'ilman warzuqnii fahman. Aamiin."

"Aamiin." ucap semua murid kelas dua beserta Nazwa.
"Terimakasih ya Rifki." Nazwa tersenyum pada anak didiknya itu yang tengah memberikan senyumnya juga. Maklumlah, Rifki cukup pemalu, tapi kalau soal mengaji dan hafalan dia sangat berani.

"Sekarang, keluarkan buku PR nya dulu ya. Kita periksa sama-sama PR yang..."

"Assalamu'alaikum..." kalimat Nazwa terpotong oleh ucapan seseorang di balik pintu yang disertai ketukan.

"Wa'alaikumussalam." jawab Nazwa dan murid-muridnya. Nazwa pun membukakan pintu kelas dan tatapan herannya jatuh pada laki-laki berpeci hitam yang kini tengah memandangnya. "Ini bukannya laki-laki yang kemarin ya?" batin Nazwa seraya mengingat kejadian kemarin.

...

Nazwa hendak mengambil tasnya di ruang guru  setelah asyik berbicara dengan Cika. Ketika melewati ruang kepala sekolah, tak sengaja ia mendengar suara seseorang,
"Oh iya pak akan saya lakukan dengan baik." jawab laki-laki tersebut.

"Subhanallah, suaranya sangat merdu didengar." ucap Nazwa dalam hatinya, yang tidak sengaja mendengar nya. Nazwa sempat terkesiap sejenak hingga akhirnya ia ingat bahwa ia harus ke supermarket, maka dia pun lekas pergi mengambil tasnya.

Ia merapikan buku-buku di mejanya dan melihat jam yang bertengger di dinding ruang guru, pukul tiga sore. "Astagfirullah sebentar lagi ashar." ucap Nazwa sambil buru-buru meletakkan beberapa buku ke dalam tasnya.

Ia pun berjalan tergesa-gesa sambil merapikan isi tasnya. Dia tidak menyadari ada seseorang yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah dan dia menabrak orang tersebut.

"Astagfirullah, maaf saya tidak sengaja. Saya sedang buru-buru." ucap Nazwa seraya mengambil bukunya yang terjatuh.

"Oh iya tidak apa-apa, salah saya juga yang main keluar gitu aja." jawab orang tersebut.

"Eh, ini kan suara yang tadi aku dengar." batin Nazwa. Diapun mengangkat wajahnya dan mendapati seorang laki-laki berbadan tegap bersetelkan celana bahan hitam, baju koko putih, dan lengkap dengan pecinya, tengah berdiri di hadapannya.

"Kamu guru di sini?" tanya laki-laki tersebut.

"Iya, aku guru agama di sini." jawab Nazwa. Dia teringat bahwa dia harus ke supermarket. "Aku buru-buru. Aku pergi dulu, maaf karena sudah menabrakmu. Assalamu'alaikum." ucap Nazwa lalu berjalan tergesa-gesa.

"Wa'alaikumussalam." jawab laki-laki tersebut seraya memandang kepergian Nazwa.

...

"Kita bertemu lagi." ucap laki-laki tersebut menyadarkan lamunan Nazwa yang rupanya ia pun ingat pada Nazwa.

"Ah iya. Kamu laki-laki yang kemarin. Ada apa?" tanya Nazwa dengan agak kikuk.

"Suaranya sangat lembut." batin laki-laki tersebut. "Siapa namamu?" ucap laki-laki tersebut tiba-tiba, diapun tidak menyadari kalimat tersebut meluncur begitu saja.

Kidung Cinta..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang